KOMPAS.com - Internasional |
Venezuela Tawarkan Suaka ke Snowden Posted: 05 Jul 2013 08:25 PM PDT
"Atas nama martabat Amerika, saya memutuskan untuk menawarkan suaka kemanusiaan bagi Edward Snowden," ujar Maduro sebagaimana dikutip Guardian dari televisi nasional negara itu, Sabtu (6/7/2013). Hingga saat ini, mantan konsultan National Security Agency (NSA) berusia 30 tahun itu diyakini masih berada di area Bandara Sheremetyevo, Moskwa. Sementara itu, WikiLeaks kemarin mengungkapkan bahwa Snowden telah mengajukan suaka ke pada enam negara, dari sekitar 20 negara yang dipilih untuk melindunginya. Maduro menyatakan Venezuela telah siap memberikan perlindungan kepada Snowden. "Dia (Snowden) telah mengungkapkan kebenaran dengan membongkar kegiatan mata-mata yang dilakukan AS ke seluruh dunia," ujar Maduro. "Untuk itu, siapa yang bersalah? Pemuda itu, ataukah Pemerintah AS yang telah meluncurkan bom dan mempersenjatai oposisi Suriah? Siapakah teroris yang sebenarnya?" ujar Maduro berapi-api. Rusia secara resmi telah menyatakan tak akan menawarkan suaka bagi Snowden, dan meminta pembocor rahasia itu untuk mencari suaka ke negara lain. Moskwa menyatakan, melindungi Snowden sama halnya akan memunculkan risiko diplomatik dengan Washington. Sementara itu, Nikaragua juga mengumumkan bahwa pihaknya telah menerima permintaan suaka Snowden. Presiden Nikaragua, Daniel Ortega menyatakan pihaknya bisa menerima permintaan itu jika kondisi memungkinkan. "Kami adalah negara yang terbuka, dan sangat menghormati hak seseorang memperoleh perlindungan. Jika kondisi memungkinkan, kami dengan senang hati menerima Snowden dan memberikan perlindungan kepadanya," ujar Ortega. Ortega bersama dengan Presiden Maduro, merupakan satu aliansi yang selama ini cukup vokal terhadap berbagai kebijakan Washington. Nikaragua adalah negara miskin di Amerika Latin, dan selama ini banyak mendapatkan dukungan finansial dari Venezuela. Editor : Bambang Priyo Jatmiko |
Kakek 92 Tahun Nikahi Gadis 22 Tahun Posted: 05 Jul 2013 07:55 PM PDT SAMARRA, KOMPAS.com — Selisih umur 70 tahun bukan rintangan bagi Musali Mohammed al-Mujamaie untuk menikahi Muna Mukhlif al-Juburi pada Kamis (4/7/2013) petang lalu. Bahkan pesta pernikahan sang kakek ini berlangsung bersamaan dengan pernikahan dua cucunya. Kantor berita AFP, Jumat (5/7/2013), melaporkan, pernikahan Mujamaie yang berusia 92 tahun dengan Juburi yang berusia 22 tahun ini berlangsung di sebuah desa di utara ibu kota Irak, Baghdad. Mujamaie yang seorang petani ini menikah lagi dengan Juburi tiga tahun setelah kematian istri pertamanya yang berusia 58 tahun. Bersama istri pertamanya ini, Mujamaie memiliki 16 anak yang tinggal bersama dalam rumahnya di Kampung Gubhan, yang terletak sedikit di selatan kota Samarra, Irak tengah. Mujamaie dalam komentarnya, Jumat (5/7/2013), mengaku sangat bahagia dengan pernikahannya, apalagi berlangsung bersamaan dengan pernikahan dua cucunya yang masih remaja. "Saya sangat bahagia bisa menikah bersama cucu saya," ujar Mujamaie kepada AFP seusai pesta pernikahannya. "Saya seperti kembali berusia 20 tahun." Dikatakan, pernikahan bersamaan dengan dua cucunya yang berusia 16 tahun dan 17 tahun memang sudah dirancang. Begitu dia akan menikah dengan Juburi, pernikahan dua cucunya ini juga ditangguhkan untuk bisa berlangsung bersamaan. Jadi, ada tiga pernikahan pada hari yang sama. Upacara dan pesta pernikahan ini berlangsung empat jam, dihibur dengan musik dan tarian serta selebrasi tembakan. Upacara pernikahan ini dihadiri kepala suku setempat dan pemuka agama. Semoga bahagia Mujamaie. Editor : Kistyarini |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan