Selasa, 2 Julai 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Pemimpin Al Qaeda Habiskan Ribuan Dollar untuk Jasa PSK

Posted: 02 Jul 2013 09:26 PM PDT

Petinggi Al Qaeda kelahiran AS, Anwar al-Awlaki, menghabiskan ribuan dolar untuk jasa para pekerja seks saat dia berkeliling di negeri itu menyebarkan ajaran fundamentalisnya.

FBI, yang melacak pergerakan Al-Awlaki, memantau saat dia setidaknya tujuh kali bertemu pekerja seks komersial (PSK) di wilayah Washington DC antara November 2001 dan Februari 2002. Demikian menurut sejumlah dokumen rahasia FBI yang bocor ke Judicial Watch, sebuah kelompok pemantau konservatif, dan telah diperoleh Fox News.

FBI memperkirakan Al-Awlaki menghabiskan 2.300 dollar untuk jasa PSK di Washington saja. Dia juga diyakini telah membayar jasa PSK ketika melakukan perjalanan ke Florida. Fox News, Selasa (2/7), melaporkan bahwa dokumen tersebut menunjukkan para agen FBI melacak sejarah Al-Awlaki bersama para perempuan 'escort" setelah serangan 11 September di New York dan Washington.

Al-Awlaki telah tewas dalam sebuah serangan pesawat tak berawak AS di Yaman pada September 2011 setelah ia dimasukan ke daftar orang harus dibunuh oleh CIA. Pemerintah AS mengatakan bahwa dia mendorong tersangka penembakan di Fort Hood, Nidal Malik Hasan, dan membantu rencana seragan bom pakaian dalam yang gagal oleh Umar Farouk Abdulmutallab di dalam pesawat yang menuju Detroit pada 25 Desember 2009.

Nama Al-Awlaki dikaitkan dengan 'puluhan' rencana teroris dan disebut sebagai perekrut utama' untuk Al-Qaeda cabang Yaman.

FBI mewawancarai beberapa dari perempaun yang dia bayar untuk seks. Seorang PSK mengatakan kepada para agen FBI bahwa pada suatu hari ia punya janji pada pukul lima sore dengan pria itu. Ketika Al-Awlaki tiba di depan kamar perempuan itu, "dia melihat melalui lubang "intip" ... dan berpikir bahwa pria itu tampak seperti Osama bin Laden". Al-Awlaki dilaporkan membayar 400 dollar untuk berhubungan seks dengan perempuan tersebut. PSK itu menggambarkan Al Awlaki sebagai 'sangat sopan."

Pertemuan tersebut terjadi di sebuah hotel di Washington pada 4 Feburari 2002, sehari sebelum ia diundang untuk memberikan makan siang dan presentasi di Pentagon.

PSK lain mengatakan kepada FBI bahwa Al-Awlaki membayarnya sebesar 300 dollar demi menyaksikan 'perempuan itu melakukan adegan erotis dan merangsang dirinya sendiri' pada Desember 2001. Mereka bertemu lagi untuk kegiatan yang sama pada Januari 2002.

Kegemaran Al-Awlaki akan jasa PSK membawa kembali ingatakan pada laporan lain bahwa beberapa pembajak pesawat pada serangan 9/11 pergi ke Las Vegas. Di sana mereka membayar jasa penari telanjang di strip clubs sebelum serangan 11 September itu.

Loparan terbaru itu memperlihatkan wajah ganda Al-Awlaki. Walau mengajarkan ajaran  fundamentalis, di sisi lain ayah lima anak itu juga punya sejarah membayar jasa PSK.

Laporan itu juga memunculkan pertanyaan tentang hubungan Al-Awlaki dengan pemerintah AS. Pada tahun-tahun sebelum ia secara terbuka dikaitkan dengan Al-Qaeda dan ditargetkan harus mati oleh pemerintah AS, Awlaki secara bergantian disambut dan diselidiki pihak yang berbeda di otoritas AS, terkait hubungannya dengan kelompok radikal dan kegemarannya pada PSK.  Namun tidak ada indikasi dia pernah dikenai tuduhan.

Hal itu menyebabkan Presiden Judicial Watch, Tom Fitton, mempertanyakan mengapa pria itu sepertinya punya "status dilindungi" di AS.

Salah satu dokumen yang diperoleh Judicial Watch menggambarkan apa yang dilukiskan kelompok itu sebagai sebuah "catatan database komputer" yang diambil pada Februari 2002, sebelum makan siangnya yang terkenal di Pentagon itu. Catatan itu mencantum nama Awlaki dan memasukan peringatan untuk "mendekati dengan hati-hati," mendaftarkan dia  di bawah judul "anggota organisasi teroris."

Fitton mengatakan, dokumen-dokumen baru itu menimbulkanan  pertanyaan tentang hubungan antara Awlaki dan pemerintah AS. "Seseorang sah-sah saja menyimpulkan bahwa dalang Al-Qaeda itu punya semacam 'status dilindungi' dari pemerintah kita - walau ada kegiatan teroris dan kriminalnya," kata Fitton. "Kami tahu beberapa hari setelah serangan terhadap World Trade Center bahwa (Awlaki) merupakan sosok yang berbahaya, jadi mengapa pemerintah (AS) memerlukan waktu sepuluh tahun untuk menyeretnya ke pengadilan?"

Fox News melaporkan, pihaknya telah meminta komentar dari FBI, khususnya tentang mengapa Al-Awlaki tampak tidak diadili dan apakah informasi tentang dirinya telah dibagi dengan Pentagon. Namun FBI belum memberikan komentar.

Sumber : FOX NEWS

Editor : Egidius Patnistik

WikiLeaks Akan Bertarung di Pemilu Australia

Posted: 02 Jul 2013 07:59 PM PDT

CANBERRA, KOMPAS.com — WikiLeaks, organisasi yang selama ini dikenal sebagai penentang kerahasiaan, akan bertarung sebagai partai politik di Australia, dalam pemilu Senat. Julian Assange, pendiri dan pemimpin organisasi tersebut, akan menjadi salah satu kandidat yang diusung dalam perebutan kursi Senat Australia di pemilu mendatang.

Kabar soal partai WikiLeaks dan rencana Assange maju dalam pemilu Senat Australia, sebelumnya sempat mencuat pada awal tahun ini. Informasi tersebut muncul menyusul pengumuman jadwal kampanye pemilu Senat oleh Perdana Menteri Australia yang saat itu masih diduduki Julia Gillard.

Guardian Australia mengabarkan, Selasa (2/7/2013), WikiLeaks sudah resmi mendaftar ke Komisi Pemilu Australia untuk ikut berebut kursi senat dalam pemilu mendatang. Dalam pendaftaran itu, WikiLeaks akan ikut pemilihan di tiga dari enam negara bagian Australia.

WikiLeaks rencananya akan turut serta dalam pemilihan senat di Australia Barat, Victoria, dan New South Wales. Mereka tidak mengikuti pemilihan di tiga negara bagian lain, yaitu Australia Selatan, Queensland, dan Tasmania.

Senat adalah majelis tinggi di parlemen Australia, yang beranggotakan 76 orang. Namun, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd belum menentukan tanggal baru pemilu yang sebelumnya ditetapkan 14 September 2013 oleh pendahulunya, Julia Gillard.            

Partai WikiLeaks mendapat surat resmi pendaftaran, Selasa (2/7/2013), atas nama Gail Malone. Dia adalah anggota Partai WikiLeaks yang disebut sebagai "aktivis perdamaian" di situs webnya.

Manajer kampanye Partai WikiLeaks, Greg Barns, mengatakan partainya akan berkonsentrasi menyiapkan kebijakan-kebijakan utama dalam minggu-minggu ini. Dia menyebutkan, isu perubahan iklim, pengungsi, dan perpajakan, masuk dalam kebijakan utama yang akan mereka usung.

Barns menambahkan Partai WikiLeaks akan mengajukan dua kandidat di negara bagian Australia Barat. Sementara itu, untuk negara bagian Victoria dan New South Wales, dua atau tiga kandidat akan disiapkan.

Saat ini baru Julian Assange yang dipastikan akan mewakili partai WikiLeaks untuk negara bagian Victoria. Meski demikian, sampai saat ini Assange masih tinggal di kedutaan Ekuador di London, Inggris, menyusul kekalahannya dalam sidang gugatan melawan tuntutan ekstradisi ke Swedia.

Assange dikenakan tuduhan pelecehan seksual di Swedia sehingga negara itu meminta ekstradisi ke Inggris. Semua tuduhan tersebut dibantah Assange. Sebelum dikenal terkait dengan WikiLeaks, dia adalah seorang jurnalis di Australia, yang lahir dan besar di negara itu.

Editor : Palupi Annisa Auliani

Tiada ulasan:

Catat Ulasan