Isnin, 1 Julai 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Luar Biasa, Bayi 16 Bulan Sudah Bisa Berenang!

Posted: 01 Jul 2013 08:55 PM PDT

Pada usia 16 bulan, bayi ini tampaknya belum bisa berjalan lancar, apalagi menguasai kegiatan fisik lainnya. Namun, rekaman video berikut ini menunjukkan gambar yang luar biasa. Balita kecil ini berenang tanpa bantuan dan tampak benar-benar nyaman di dalam air.

Bayi yang tak kenal takut itu berenang telungkup. Ia membalikkan badannya ketika dia perlu bernapas. Bayi itu bahkan melompat ke dalam air tanpa pelampung lengan, dan berenang ke sisi lain kolam renang tanpa bantuan, bahkan tanpa mengambil napas.

Pencapaiannya yang luar biasa itu telah memicu banyak kritik dari para pemirsa di YouTube.com. Secara khusus orang-orang khawatir bayi itu dipaksa untuk berenang pada saat dia lelah dan tidak mau.

Orangtuanya pun menanggapi komentar para pengguna YouTube itu. Adam SM, yang mengunggah video tersebut, menjelaskan ketika membalas sejumlah komentar bahwa dirinya seorang perawat terdaftar dan istrinya seorang life guard selama enam tahun dan diajari berenang. Dia juga menekankan bahwa mereka berdua dilatih secara profesional dalam hal CPR dan keselamatan di air.

Dia menulis bahwa anak dalam video itu, Elizabeth, telah dilatih dengan baik oleh para instruktur bersertifikat yang mengajarkan teknik infant swimming resource (ISR) untuk berenang dan penyelamatan diri.

Dia menjelaskan, "Tak ada gunanya kami memaksa anak kami melakukan apa pun yang dia tidak mau coba. Kami mampu mengenali bayi atau balita kelelahan di kolam renang. Elizabeth seorang gadis kecil yang sangat berkemauan keras dan kadang-kadang dia ingin berguling dan bernapas sebagaimana dia diajarkan dan kadang-kadang dia ingin menahan napas sepanjang jalur. Saya 100 persen siap untuk melompat pada saat ada tanda pertama tentang marabahaya."

Adam merekomendasikan semua orangtua mengajarkan anak-anak mereka berenang "karena hanya membutuhkan waktu beberapa saat buat mereka untuk menyelinap ke bawah dan tenggelam."

Pada satu titik dalam video itu, orangtua bayi terdengar seolah-olah heran atas prestasinya tersebut, bahwa dia benar-benar berenang ke sisi lain kolam renang. Tentang hal itu, keterangan tersebut menyatakan, "keheranan saya bukan pada kenyataan bahwa dia bisa berenang menyeberangi kolam renang karena saya selalu tahu dia bisa melakukannya. Keheranan saya karena fakta bahwa dia tidak berbalik dan kembali ke saya. Ini pertama kalinya dia tidak balik ke saya :)."

Kedua orangtua itu memperingatkan, "Tolong! Jangan begitu saja melempar anak anda ke dalam air dan mengharapkan mereka berenang. Itu berbahaya dan merupakan cara cepat untuk membuat trauma terhadap anak anda dan membuat mereka takut sehingga tidak pernah berenang lagi. ISR menggunakan teknik khusus dalam pelatihan pada bayi dan balita."

Sejak mem-posting penjelasan tersebut, orangtua bayi tersebut menerima banyak komentar pujian. Bahkan ada yang mengklaim bahwa bayi itu akan menjadi bintang renang Olimpiade.

Editor : Egidius Patnistik

Militer Mesir Bantah Seruannya sebagai Upaya Kudeta

Posted: 01 Jul 2013 07:16 PM PDT

KAIRO, KOMPAS.COM — Militer Mesir membantah bahwa ultimatum mereka terhadap politisi yang saat ini bertikai demi menyelesaikan krisis di negara itu dalam waktu 48 jam merupakan bagian dari kudeta.

Sebelumnya militer menawarkan "peta jalan" perdamaian jika kelompok Islam yang dipimpin oleh Presiden Muhammad Mursi dan lawannya gagal memenuhi "keinginan rakyat".

Para pengunjuk rasa yang memprotes pemerintahan Presiden Mursi langsung menyambut ultimatum dari militer.

Mereka menilai ultimatum itu sebagai upaya mengakhiri kekuasaan Mursi.

Pada hari Minggu (30/6/2013), jutaan orang melakukan aksi unjuk rasa di seluruh wilayah Mesir mendesak presiden untuk turun dari jabatannya.

Aksi ini terus berlanjut hingga hari Senin, dan dilaporkan delapan orang tewas dalam aksi yang berbuntut pada penyerangan kantor pusat Ikhwanul Muslimin —partai pendukung Mursi— di Kairo.

Militer akan berperan

Dalam pengumuman yang dibacakan melalui televisi, Menteri Pertahanan dan Kepala Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi menggambarkan aksi protes sebagai ekspresi yang tidak pernah terjadi sebelumnya dan merupakan gambaran keinginan dari rakyat.

Jika tuntutan rakyat ini gagal dipenuhi, dia mengatakan, militer akan mengambil tanggung jawab untuk menentukan rencana masa depan negara itu.

Namun, dia mengatakan, militer tidak akan terlibat dalam politik dan pemerintahan, komentar al-Sisi ini dipandang oleh banyak pihak sebagai upaya kudeta terhadap pemerintahan saat ini.

Pernyataan militer disambut baik oleh para pengunjuk rasa yang menentang Mursi. Mereka juga dikabarkan merayakannya dengan menyalakan kembang api, membunyikan klakson mobil, serta berpesta di Lapangan Tahrir hingga larut malam.

Sebelumnya, banyak warga Mesir menuding Presiden Mursi, selama berkuasa, lebih mengutamakan kepentingan Ikhwanul Muslimin daripada kepentingan negara.

Kelompok oposisi telah memberikan waktu kepada Mursi untuk meletakkan jabatannya pada hari Selasa sore dan meminta dilakukannya pemilu ulang, atau jika tidak, akan menghadapi aksi pembangkangan sipil.

Pesan Obama

Pada hari Sabtu kelompok ini mengatakan telah mengumpulkan 22 juta tanda tangan —lebih dari seperempat jumlah populasi Mesir— yang mendukung aksi mereka.

Sejumlah menteri juga telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat yang ingin mengakhiri pemerintahan Mursi.

Mursi, dalam wawancara yang dipublikasikan pada hari Minggu, telah menolak seruan pemilu presiden yang berlangsung lebih awal.

Dari luar Mesir, Presiden AS Barack Obama meminta kepada semua pihak untuk menahan diri, dan mengatakan potensi terhadap terjadinya kekerasan masih terus ada.

Dalam kunjungannya di Tanzania, Obama mengatakan meski bukan tugas AS untuk menentukan siapa pemimpin Mesir, tetapi negara itu ingin memastikan semua suara bisa didengarkan.

Editor : Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan