Khamis, 18 April 2013

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Andi Mallarangeng: Saya Tidak "Digantung" KPK

Posted: 18 Apr 2013 07:39 PM PDT

Andi Mallarangeng: Saya Tidak 'Digantung' KPK

Penulis : Dani Prabowo | Jumat, 19 April 2013 | 02:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan Kompleks Wisma Atlet Hambalang, Andi Alfian Mallarangeng tidak merasa jika kasusnya "digantung" oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia pun mengatakan kini fokus menghadapi persoalan hukum yang juga menjerat kolega separtainya dulu, Anas Urbaningrum.

"Saya merasa biasa saja dan saya serahkan apa yang terjadi kepada KPK," kata Andi saat ditemui seusai menjadi pembicara diskusi Perkembangan Ilmu Politik di Indonesia di Freedom Institute, Kamis (18/4/2013). Dia hanya melempar senyum ketika ditanya apakah akan menambah kuasa hukum seperti yang dilakukan Anas.

Sebelumnya, kuasa hukum Anas Urbaningrum, Adnan Buyung Nasution menyayangkan sikap KPK yang seolah menggantungkan kliennya. Hal itu menyusul belum diperiksanya Anas oleh penyidik KPK sampai saat ini. "Saya tidak ingin melihat di negara ini, ada orang ditetapkan tersangka lalu terkatung-katung. Kalau memang tidak ada bukti, tidak ada perkara, umumkan, supaya tidak terkatung-katung. Ini imbauan agar negara kita menghormati harkat dan martabat manusia," katanya.

Terpisah, saat dijumpai di Gedung KPK, Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, membantah KPK "menggantung" kasus Hambalang yang menjerat Andi dan Anas itu. "Justru teman-teman tahu kalau KPK speed up. Hampir setiap hari KPK melakukan pemeriksaan. Tidak benar jika KPK menggantung nasib seseorang," kata Johan menanggapi pertanyaan wartawan menyusul pernyataan Adnan Buyung tersebut.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Skandal Proyek Hambalang

 

Editor :

Palupi Annisa Auliani

Muhaimin Laku Ziarah Makam Tokoh-tokoh Bangsa

Posted: 18 Apr 2013 04:53 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menjalani laku spiritual dengan mengunjungi makam sejumlah tokoh bangsa. Ziarah pertama akan menyambangi Blitar, Jawa Timur.

"Saya ingin menyerap spirit perjuangan dan pengabdian mereka untuk diimplementasikan dalam aksi kekinian," kata Muhaimin di Jakarta, Kamis (18/4/2013). Rangkaian ziarah keliling tersebut akan dimulai dari makam Proklamator Indonesia, Soekarno, di Blitar, Jumat (19/4/2013).

Makam Muhammad Hatta, juga Proklamator Indonesia, masuk daftar makam yang akan diziarahi Muhaimin. Berikutnya adalah makam Soeharto, Syahrir, dan Tan Malaka. Dari kalangan Nahdlatul Ulama, yang akan diziarahi Muhaimin adalah makam KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid.

Sekretaris Jenderal DPP PKB Imam Nahrawi yang dihubungi terpisah mengaku tidak ikut dalam rombongan ziarah tersebut. "Saya jaga kandang," kata Imam yang juga anggota Komisi V DPR RI itu.

Cendekiawan muda NU, Ahmad Baso, menilai, langkah Muhaimin menziarahi makam tokoh bangsa tidak perlu ditafsirkan bermacam-macam. "Wajar saja kan ziarah ke makam tokoh bangsa. Saya kira bukan hanya Muhaimin dan PKB yang melakukan itu, petinggi partai lain juga melakukannya, misalnya PDI-P," kata dia.

Namun, kata Baso, yang jelas dari ziarah ini adalah karena yang melakukan tokoh politik maka tidak akan terlepas dari kepentingan politik. "Bisa saja untuk menarik simpati masyarakat," kata penulis buku Civil Society versus Masyarakat Madani dan mantan anggota Komnas HAM tersebut.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Geliat Politik Jelang 2014

 

Editor :

Palupi Annisa Auliani

Tiada ulasan:

Catat Ulasan