Khamis, 18 April 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Penembakan Terjadi di Kampus MIT Boston

Posted: 19 Apr 2013 03:59 AM PDT

Penembakan Terjadi di Kampus MIT Boston

Jumat, 19 April 2013 | 10:59 WIB

web.mit.edu

Kampus MIT

TERKAIT:

BOSTON, KOMPAS.com - Sejumlah tembakan dilaporkan terjadi di dekat sebuah bangunan di kampus Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Cambridge, Boston, AS, Kamis (18/4) malam waktu setempat. Demikian menurut informasi yang di-posting di situs web universitas bergengsi itu.

Insiden tersebut dilaporkan terjadi dekat Ray and Maria Stata Center, yang juga dikenal sebagai Gedung 32. Daerah itu kini dikepung dan dikelilingi para aparat penegak hukum yang merespons tembakan tersebut.

Pihak universitas menggambarkan situasinya "aktif dan sangat berbahaya" dan mengatakan penyelidikan sedang berlangsung.Para petugas menasihati warga di kampus untuk menjauh dari daerah itu. "Silakan meninggalkan daerah itu sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Tidak diketahui apakah ada orang yang terluka," kata peringatan dari pihak kampus.

MIT terletak di Boston. Kota itu Senin lalu diguncang dua bom kembar di garis finis Maraton Boston. Ledakan itu menewaskan tiga orang dan mencederai 180 lainnya.

Editor :

Egidius Patnistik

Salon "Topless" di Brisbane Banyak Peminat

Posted: 19 Apr 2013 02:22 AM PDT

BRISBANE, KOMPAS.com — Ada berbagai usaha untuk menarik pelanggan. Sebuah salon kecantikan di Brisbane bernama Barber Babes menawarkan pemotong rambutnya mengenakan pakaian seksi dan topless ketika melayani para tamu.

Menurut Courier Mail, Barber Babes dibuka sejak Februari lalu di pusat bisnis Brisbane, di The Grosvenor on George. Salon ini juga menawarkan pijat kepala, merapikan alis mati, mengeringkan rambut, ataupun mencukur kumis dan cambang.

Menurut pemilik Barber Babes, Jasmine Robson, semua pegawainya adalah mereka yang memang memiliki kualifikasi di bidang tata rambut. "Bahkan salah satu pemotong rambut kami terpilih sebagai yang terbaik ketika sedang menjalani latihan," kata Robson.

"Beberapa di antara pekerja salon ini tersedia juga untuk lap dance, tetapi tentu tidak saat mereka bekerja di salon ini. Mereka betul-betul serius bekerja di sini," tambah Robson.

Menurut Robson, dia menawarkan salon dengan pekerja yang topless karena pria biasanya tidak suka mengunjungi salon sehingga dia ingin menawarkan sesuatu yang lebih menyenangkan di salonnya. "Kami menemukan bahwa banyak penari eksotis sebenarnya juga adalah pekerja salon yang punya kualifikasi, tetapi tidak mau melakukannya karena bayaran di salon kecil sekali," tambah Robson.

Menurut Robson, sejak dibuka Februari lalu, dia kedatangan banyak pelanggan, dengan sejumlah pria datang beberapa hari sekali hanya untuk cukur kumis. Klien mereka antara lain para pekerja tambang dari Brisbane, pengusaha lokal, musisi, dosen, dan juga pengacara. "Bahkan ada seorang klien yang datang khusus dari Townsville (1.500 km dari Brisbane) untuk potong rambut," tambah Robson.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L Sastra Wijaya, layanan yang ditawarkan Barber Babes ini tidaklah terlalu "mahal" dibandingkan salon-salon biasa lainnya. Untuk potong rambut laki-laki tarifnya adalah 25 dollar Australia (sekitar Rp 250.000), sedangkan di tempat lain berkisar 15-20 dollar Australia.

Dalam reaksinya, Melinda Liszewski dari organisasi Collective Shout, yang menentang penggunaan wanita sebagai obyek seks semata, mengatakan tidak heran bahwa salon tersebut populer dikunjungi oleh pria. "Yang terjadi saat ini adalah mulai masuknya industri seks ke bisnis yang lebih mainstream," katanya. "Ini semakin memperkuat pendapat bahwa keberadaan wanita di dunia ini hanya untuk menjadi pemuas seksual pria."

Tiada ulasan:

Catat Ulasan