Selasa, 29 Januari 2013

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Beredar Kartun Netanyahu, Israel Tuntut Permintaan Maaf

Posted: 29 Jan 2013 06:04 AM PST

YERUSALEM - Israel menuntut permintaan maaf dari suratkabar Sunday Times mengenai publikasi kartun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Seperti diketahui, kartun tersebut dipublikasi untuk memperingati Peringatan Holocaust.
 
"Kami berpikir bahwa, garis merah sudah dilanggar dan suratkabar itu perlu mengoreksi tindakannya," ujar Duta Besar Israel untuk Inggris Daniel Taub, seperti dikutip Times of Israel, Selasa (29/1/2013).
 
Dalam kartun tersebut, Netanyahu digambarkan sedang membangun tembok berlumuran darah warga Palestina. Di tembok itu pulalah muncul kepala-kepala manusia yang menjerit kesakitan. Karikatur itu dibuat oleh seorang kartunis bernama Gerald Scarfe.
 
Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair juga sudah mengadakan pertemuan dengan Netanyahu. Blair mengecam karikatur tersebut dan taipan media Rupert Murdoch juga mengutarakn permintaan maafnya, pasalnya, kartun itu muncul di salah satu suratkabar yang dikelola olehnya.
 
Murdoch langsung mengirimkan salah satu redaktur Sunday Times untuk bertemu dengan organisasi Yahudi di Inggris dan memberikan permintaan maaf secara langsung kepada mereka. LSM-LSM Yahudi Inggris juga sempat mengeluarkan kecaman untuk menyikapi karikatur tersebut.
 
Kecaman serupa juga mundul dari Ketua Knesset Reuven Rivlin. Rivlin menyebut kartun itu mengingatkan warga Yahudi di era diskriminasi. Rivlin turut menyinggung peristiwa Holocaust dalam menyikapi kartun tersebut.
(AUL)

"China Tidak Pernah Memaksakan Kehendak"

Posted: 29 Jan 2013 05:04 AM PST

JAKARTA - China tidak ingin sengketa Laut China Selatan memanas dan menjadi konflik terbuka. Negara Tirai Bambu itu menegaskan bahwa pihaknya ingin menyelesaikan sengketa itu secara damai.

"Pendapat yang menyatakan China memaksakan kehendaknya di Laut China Selatan sangat keliru, kami ingin menyelesaikan sengketa melalui diplomasi bukan dengan propaganda," ujar Pejabat Kedutaan Besar China untuk Indonesia Bidang Politik, Hua Yinbiao, saat ditemui di acara diskusi US-Indonesia Security Partnership: Maritime Cooperation di Graha Niaga, Jakarta, Selasa (29/1/2013).

Hua juga membantah pendapat bahwa AS meningkatkan pengaruhnya di kawasan Asia Pasifik untuk menangkal pengaruh China yang makin membesar di kawasan itu. Ia menyebut China saat ini masih terlalu lemah untuk menjadi ancaman bagi AS.

"AS adalah kekuatan global sedangkan kekuatan China masih terlalu lemah. Kami  sama sekali tidak merasa AS berusaha untuk menangkal China" jelas Hua.

Ditanya tentang keinginan Jepang untuk membuat aliansi untuk menghadapi Jepang. Hua juga menyebutkan pihaknya sama sekali tidak khawatir.

"Seperti yang saya bilangh tadi, kekuatan China saat ini masih lemah. Saya tidak mengerti kenapa negara-negara lain mau beraliansi untuk menghadapi China," pungkasnya.(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan