Korut Tingkatkan Pertahanan Perang Posted: 14 Jan 2013 05:09 AM PST PYONYANG - Korea Utara (Korut) menjanjikan peningkatan pertahanan mereka, menjelang kekhawatiran akan dilakukannya tes nuklir ketiga oleh Negara Komunis itu. Korut sepertinya menyadari bahwa mereka tengah menjadi incaran dari negara-negara yang tidak menghendaki tes nuklir itu. "Kami akan terus memperkuat kekuatan untuk melawan bentuk peperangan," pernyataan Kementerian Luar Negeri Korut, kepada KCNA, yang dikutip Reuters, Senin (14/1/2013). Sebuah memorandum yang dikeluarkan oleh Kemlu Korut menunjukkan bahwa, Amerika Serikat (AS) harus melucuti resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memaksakan gencatan senjata antara Korut dengan Korea Selatan (Korsel) usai Perang Korea pada 1953 lalu. Sementara mengenai teknologi nuklir yang mereka miliki, Korut mengklaim mereka membangunnya untuk melindungi diri dari AS. Memorandum ini tidak terlepas dari peluncuran roket jarak jauh yang dilakukan Korut Desember lalu. AS bersama dengan Korsel dan sekutu-sekutu lainnya mengkhawatirkan, peluncuran roket itu adalah sebuah uji coba terselubung dari rudal nuklir Korut. Uji coba nuklir bukanlah hal baru bagi Korut. Mereka sebelumnya sudah pernah melakukan hal tersebut pada 2006 dan 2009. Uji coba tersebut dilakukan setelah Dewan Keamanan PBB, mengecam dan memberi sanksi kepada Korut atas uji coba peluncuran roket di tahun sebelumnya. (faj) |
Markas Partai Pemerintah Yunani Dihujani Tembakan Posted: 14 Jan 2013 04:01 AM PST ATHENA - Markas dari partai yang berkuasa di Yunani dilaporkan menjadi target penembakan oleh pihak tak dikenal. Insiden tersebut menyebabkan kerusakan pada bangunan markas tersebut, tetapi tidak menyebabkan korban jiwa. Menurut pihak kepolisian, tembakan itu merupakan bentuk serangan simbolis kepada Perdana Menteri Antonis Samaras yang tidak lagi menempati kantornya di Syngrou, dekat pusat Kota Athena. Serangan ini terjadi setelah selama beberapa hari terakhir, jurnalis dan politisi Yunani turut menjadi incaran serangan. "Sekira pukul 03.00 (waktu setempat), penjaga melihat dua orang keluar dari sebuah mobil berwarna hitam dan menembaki gedung itu menggunakan senapan Kalashnikov. Kondisi gedung diketahui kosong saat itu," ujar petugas polisi Yunani, seperti dikutip Reuters, Senin (14/1/2012). Peluru dari senapan tersebut diketahui menembus jendela dari kantor PM Samaras. Polisi pun menemukan sembilan selongsong peluru yang berada tidak jauh dari lokasi penembakan. Polisi mengatakan, pelaku penyerangan langsung melarikan diri usai melakukan serangan tersebut. Kejadian ini mengundang kecaman dari para politisi dan pihak Pemerintahan Yunani. Juru bicara Pemerintah Yunani Simos Kedikoglu mengatakan, serangan ini adalah simbol kekerasan dan harus dihentikan. "Serangan simbolis kepada perdana menteri baru pertama kali terjadi. Ini sama sekali baru, menimbulkan kekhawatiran banyaknya upaya untuk menciptakan teror di lingkungan masyarakat," tutur Kedikoglu. (faj) |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan