Khamis, 10 Januari 2013

Republika Online

Republika Online


Rudi Rubiandini Ditunjuk Sebagai Kepala SK Migas

Posted: 10 Jan 2013 11:03 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Meteri ESDM Rudi Rubiandini ditunjuk sebagai Kepala Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SK Migas). Hal ini terungkap saat Republika menghubungi staff khusus Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, Jumat (11/1).

"Iya saya dan Pak Wamen sudah diapnggil Presiden," tegasnya. "Beliau menugaskan Pak Rudi sebagai SK Migas,".

Namun Rudi tak akan menjadi Kepala SK Migas yang sekarang. Seiring keluarnya Peraturan Presiden (Pepres) baru pekan depan, Rudi akan mengemban tugas sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SK Khusus Migas).

SK Khusus Migas ini akan memperkuat posisi unit kerja hulu migas di mata para investor. Diharapkan dengan SK Khusus Migas, nantinya iklim investasi migas semakin terjaga.

Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini dikabarkan dipanggil tepat pukul 9.00 WIB. Pemanggilan tersebut terkait pencalonan dirinya sebagai Kepala unit kerja eks BP Migas tersebut oleh Menteri ESDM Jero Wacik.

Saat dikonfirmasi Republika, Rudi membenarkan pemanggilan ini."Iya saya ditanya-tanya," tegasnya saat dihubungi Republika melalui pesan singkat.

Meski enggan memaparkan pertanyaan apa yang diberikan, ia mengatakan di kesempatan tersebut dirinya diberi sejumlah wejangan oleh Presiden. Mulai dari menjaga integritas, melakukan pembenahan, menjaga kondusif investor nasional maupun asing, dan memberdayakan seluruh komponen bangsa dalam berkarya di industri migas.

Tapi soal keputusan resmi penunjukan dirinya sebagai Kepala SK Migas, ia belum berani memastikan. Dikatakannya hal tersebut masih menunggu keputusan Presiden pekan dekan.

Namun bila benar dirinya diberi tugas memimpin unit kerja hulu migas tersebut, ia mengaku siap melaksanakan. "Kalau tugas negara, jadi apapun saya siap laksanakan. Semoga memberi kebaikan kepada bangsa dan negara," tegasnya.

Rudi Rubiandini memang bukan baru orang baru di bidang migas. Pria yang pernah ditunjuk untuk menangani Lumpur Lapindo ini merupakan lulusan Teknik Perminyakan ITB di tahun 1985 dan sempat meraih gelar Doktor di Technische Universitaet Clausthal Jerman pada 1991.

Dirinya juga bukan orang baru di SK Migas. Sebelum menjabat Wakil Menteri, ia diangkat sebagai Deputi Pengendalian Operasi BP Migas sejak 18 Agustus 2011.

Penunjukan Kepala SK Migas baru terkait perintah Presiden agar Menteri  yang digaji dengan APBN tak boleh rangkap jabatan. Sebelumnya Kepala SK Migas ditempati Jero Wacik.

Chelsea Tawarkan Gaji Tinggi untuk Guardiola

Posted: 10 Jan 2013 11:02 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Roman Abramovich mulai menunjukkan kekecawaanya atas inkonsistensi Chelsea dibawah asuhan Rafael Benitez.

Abramovich pun mulai menunjukkan gelagatnya bakal mencopot Rafa dan menunjuk mantan pelatih Barcelona, Pep Guardiola.

Kekalahan 0-2 atas Swansea di Capital One Cup, awal pekan ini, membuat Abramovich naik pitam dan berang. Kekalahan di leg pertama di Stamford Bridge itu disebut-sebut sebagai pemicu Chelsea berrencana kuat kembali menggaet Pep Guardiola seperti sebelumnya the Blues mengincarnya belum lama ini.

The Sun, Jumat (11/1) melansir, Abramovich secara tegas dikabarkan siap memberikan gaji tinggi untuk mantan pelatih El Barca tersebut. Nilainya, diyakini mencapai 300 ribu pounds (Rp 3 miliar) per pekan. Inkonsistensi Rafa dan ketertarikan kepada Pep bisa jadi bakal menegaskan ambisi tersebut tuntas dalam waktu dekat ini.

Abramovich disebut-sebut merupakan pemuja gaya permainan Barcelona yang identik dengan tiki-taka. Bukan hal yang berlebihan, Taipan asal Rusia itu menginginkan skema tersebut diterapkan pada para penggawanya.

Namun isu itu segera ditampik dari penggawa Chelsea, Gary Cahill. Baginya, kekalahan atas Swansea tidak harus menumbalkan salah satu pihak. Sebab menurutnya, kekalahan merupakan hal biasa yang pasti diterima setiap klub. Cahil juga percaya, Chelsea akan segera bangkit. "Ini belum berakhir," ujarnya.

Sementara itu Guardiola, yang sempat berkomentar dalam wawancara di malam puncak penganugerahan Ballon d'Or di Zurich, 7 Januari kemarin, memang sempat menyatakan niatnya untuk kembali lagi ke habitatnya sebagai pelatih. Namun, sampai saat ini pun, ia belum menyebut klub mana yang tepat akan ditukanginya nanti. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan