Zawahiri: Perjuangan Penegakkan Syariah di Mesir Baru Dimulai Posted: 12 Dec 2012 05:06 AM PST KAIRO - Pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri mengumumkan, perjuangan untuk menegakkan hukum Syariah sudah dimulai di Mesir. Zawahiri pun meminta salah seorang anggota fraksi Salafi, Hazem Salah Abu Ismail, menyelesaikan perjuangannya. Zawahiri muncul dalam sebuah video yang disiarkan oleh situs Youtube. Zawahiri pun meminta Ismail yang dulu menantang Presiden Mohamed Morsi di pemilu, untuk mengembalikan kejayaan dunia Islam dan Arab. Pada saat masih berkampanye, Abu Ismail memiliki satu program yaitu menghapuskan Perjanjian Damai Israel dan Mesir. Ismail juga ingin menetapkan aturan bagi perempuan untuk mengenakan penutup kepala, serta menurunkan batas usia menikah. "Peperangan ini belum selesai, dan baru saja dimulai. Saya serahkan pada Syekh Hazem Salah Abu Ismail dan pendukungnya untuk melancarkan kampanye populer guna menyelesaikan revolusi yang sudah dicurangi ini," ujar Zawahiri. Sementara itu, seperti diberitakan BBC, Rabu (12/12/2012), para pasukan Mesir mulai menghadang para demonstran yang melakukan demonstrasi di Istana Presiden Mesir. Zawahiri pun kembali menegaskan, revolusi itu bukanlah untuk ribuan penentang Morsi yang berada di Lapangan Tahrir. "Revolusi ini adalah untuk siapapun yang ingin menghapuskan kerusakan moral dan korupsi di Mesir," tegas Zawahiri. Seperti diketahui, Mesir kembali dilanda krisis politik usai Presiden Morsi menetapkan dekrit kontroversial. Meski dekrit itu sudah dicabut, Pemerintah Mesir masih berniat menjalankan referendum konstitusi yang juga ditentang oleh oposisi. Oposisi Mesir umumnya berasal dari fraksi liberal, sayap kiri, dan para pendukung mantan Presiden Husni Mubarak. Mereka semua mengecam Morsi dan menyebut presiden dari Ikhwanul Muslimin itu, mencoba mendirikan pemerintahan diktator. (AUL) |
Iran Klaim Sukses Mengopi Teknologi Pesawat Tanpa Awak AS Posted: 12 Dec 2012 04:16 AM PST TEHERAN – Seorang anggota parlemen Iran mengaku negarnya telah berhasil membuat pesawat tanpa awak berdasarkan tekonologi yang didapatnya dari pesawat milik AS yang berhasil ditangkap Iran tahun lalu. Avaz Heidarpour, anggota parlemen Iran yang juga menjadi anggota Komite Pertahanan Nasional di negara itu menyatakan klaimnya tersebut pada situs remi milik parlemen Iran, seperti diberitakan Washington Post, Rabu (12/12/2012). Pada 2011 lalu pesawat tanpa awak milik AS berkode RQ-170 Sentinel berhasil diangkap oleh militer Iran ketika melewati wilayah negara itu. Sebelumnya AS membantah jatuhnya pesawatnya itu ke tangan Iran, namun kemudian AS pun mengakuinya dan meminta Iran untuk mengembalikan pesawat tersebut. Pemerintah Iran menolak untuk mengembalikan pesawat AS tersebut dan menyatakan pihaknya akan mempelajari pesawat tanpa awak tersebut agar dapat membuat pesawat dengan teknologi yang serupa. Banyak pihak menyebut Iran selama ini seringkali mengklaim kesukses di bidang pengembangan teknologi dan militer, namun klaim-kaliam tersebut sulit untuk diketahui kebenarannya karena sikap negara itu yang tertutup. Minggu lalu pemerintah Iran melaporkan pihaknya kembali dapat menangkap pesawat tanpa awak AS. Laporan dari militer Iran tersebut langsung dibantah oleh pihak AS yang menyatakan pesawat tanpa awak miliknya tidak ada yang hilang. (AUL) |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan