Sabtu, 29 Disember 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


2013, Suhu Politik Akan Memanas

Posted: 29 Dec 2012 12:19 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan Presiden 2014 semakin dekat. Sepanjang tahun 2013 akan menjadi tahun para calon pemimpin dan partai politik bersiap menuju pesta demokrasi. Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pada tahun 2013 partai politik (parpol) akan semakin gencar mengusung kandidatnya.

"Semua mesin partai akan semakin dipanaskan untuk sambut pemilu," ujar Burhanuddin seusai mengisi seminar di Gren Alia Hotel Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2012).

Pengamat politik yang juga dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, para parpol pada 2013 akan ramai-ramai membentuk citra. "Jadi politik akan semakin ramai bukan oleh substansi, tapi oleh brand image atau pencitraan dan di tengah memanasnya suhu politik seperti ini, di situlah peran media dan civil society mengingatkan partai," terangnya.

Menurut Burhanuddin, perilaku parpol akan menunjukkan persaingan untuk mendapat posisi strategis pada 2014. Di samping itu, Burhanuddin berharap para parpol tidak fokus dengan membangun popularitas semata. "Logika yang dibangun logika popularitas dan elektabilitas. Asketisme politik akan semakin hilang. Saya khawatir politik saling menyandera, juga akan semakin menguat karena bagian dari usaha mendegradasi lawan politiknya," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini seharusnya ada beberapa calon alternatif yang memiliki rekam jejak yang baik. Namun sayangnya, kualitas tanpa popularitas menjadi suatu kelemahan. "Itu kelemahan mendasarnya, mereka enggak punya kendaraan yang memadai. Tidak punya sumber kekuatan finansial yang baik, popularitasnya parah, bagaimana orang mau memilih kalau dikenal saja tidak? Itu kelemahan paling mendasar, padahal kualitas pribadi mereka baik sekali," ujarnya.

"Harapannya ada inisiasi masyarakat madani mengusung calon alternatif yang baik rekam jejaknya agar dikenal publik," tambahnya.

Di tempat yang sama, pengamat politik Yudi Latif mengatakan, pada 2013 para parpol juga mementingkan kondisi finansial dalam kampanye pada 2014. Ia mengingatkan, selain popularitas yang kuat, calon pemimpin harus segera memiliki visi dan misi yang konkret untuk perubahan pemerintahan Indonesia.

"2013 tentu akan makin sengit, gegap gempita karena menjelang pemilu. Setiap partai akan mengamankan kepentingan finansial," ujarnya.

Burhanudin menambahkan, harus ada aturan main dalam pendanaan parpol nantinya agar tidak menjadi sumber korupsi politik.

Dahlan Masuk Daftar Capres Pertimbangan PKS

Posted: 29 Dec 2012 11:48 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan masuk dalam daftar nama bakal calon presiden 2014 yang dipertimbangkan Partai Keadilan Sejahtera. Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, Dahlan menjadi bagian yang tentu diharapkan memberikan pencerahan bagi perpolitikan Indonesia ke depan.

"Dahlan Iskan sudah melakukan sebagiannya itu, tentu saja PKS akan mempertimbangkan nama-nama yang baik, termasuk Dahlan Iskan," kata Hidayat di sela-sela acara refleksi akhir tahun PKS yang digelar di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Sabtu (29/12/2012). Acara tersebut pun dihadiri Dahlan.

Menurut Hidayat, pihaknya memang mengundang Dahlan untuk hadir dalam acara refleksi akhir tahun yang dikemas dengan pergelaran seni dan budaya tersebut. Hidayat mengatakan kalau Dahlan bukan orang baru bagi PKS.

"Saya masih ingat waktu kami dirikan Partai Keadilan, tahun 1998, Pak Dahlan-lah yang membuat tulisan pada sebuah kolom sebuah koran di Jawa Timur yang begitu mengapresiasi kehadiran PKS. Jadi bagi kami, Dahlan bukan orang baru, dia sudah sangat lama bersinggungan dengan PKS," ujar Hidayat.

Selain Dahlan, PKS mengundang sejumlah tokoh lainnya, yakni mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Mahkamah Konstitusi Machfud MD, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, mantan Ketua MK Jimly Assidiqie, dan pengusaha Chairul Tanjung. Menurut Hidayat, nama-nama yang diundang malam ini tentunya menjadi pertimbangan PKS. "Tentunya proses ini bergulir, perpolitikan bisa menghadirkan hal yang tak terduga, bisa mengejutkan," tambahnya.

Hidayat juga mengatakan, semua opsi masih terbuka, PKS akan mencermati perkembangan politik ke depan. Hal yang pasti, menurut Hidayat, PKS sudah memiliki kriteria-kriteria bakal calon presiden yang akan diusungnya. Dari internal PKS pun, menurut Hidayat, masih banyak tokoh-tokoh yang berkualitas. "Dahlan Iskan menjadi bagian yang dinilai PKS, dan tentu saja Pak Dahlan, Machfud, dan tokoh-tokoh yang lain yang tadi saya sebutkan," ujarnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan