Sabtu, 29 Disember 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Pemimpin Liga Arab tiba di Tepi Barat

Posted: 29 Dec 2012 10:31 AM PST

Nabil al-Arabi (reuters.com)

Berita Terkait

Ramallah, Palestina (ANTARA News) - Pemimpin Liga Arab Nabil al-Arabi tiba di Ramallah pada Sabtu untuk kunjungan ke Tepi Barat, kata koresponden AFP.

Arabi akan disusul oleh 10 menteri luar negeri negara-negara Arab, demikian menurut keterangan Kepala Diplomasi Palestina, Riyad al-Maliki.

Juru runding Palestina, Saeb Erakat, pada pekan lalu mengatakan dia berharap Liga Arab akan segera mengucurkan dana "jaring pengaman" sebesar 100 juta dolar yang dijanjikan oleh kelompok itu seiring sanksi keuangan yang diberlakukan Israel.

Pada 2 Desember lalu, Israel menyatakan pihaknya tidak akan menyalurkan dana pungutan pajak bagi otoritas Palestina bulan ini sebagai bentuk protes terhadap upaya negara itu memperoleh status negara peninjau di Perserikatan Bangsa Bangsa akhir November lalu.

Setiap bulan, Israel berkewajiban menyalurkan 460 juta shekels (120 juta dolar) atas cukai barang di pasar Palestina yang transit melalui pelabuhan Israel. Jumlah tersebut menyumbang sebagian besar dari anggaran belanja Palestina.

Proses transfer itu diatur melalui Protokol Paris 1994 bersama dengan Palestina.

Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) pada September lalu mengatakan krisis ekonomi di Palestina akan memburuk kecuali negara itu mendapat peningkatan bantuan asing.

Dalam laporan terpisah, Bank Dunia juga memperkirakan defisit anggaran Palestina mencapai 1,5 miliar dolar pada 2012, sementara dana bantuan asing diperkirakan hanya mampu menutup 1,14 miliar dari kekurangan itu.

Pada awal Desember, Kabinet Palestina mengumumkan kota Ramallah yang terletak di Tepi Barat membutuhkan sedikitnya 240 juta dolar setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan belanja anggarannya akibat keputusan Israel yang menghentikan distribusi pajak serta kegagalan penyaluran bantuan dana dari sejumlah donor.

Pemerintah Palestina menjalankan pemerintahan di Tepi Barat dan sebagian besar dana bantuan diperoleh dari Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara Arab.

Tetapi selama beberapa tahun terakhir terdapat penurunan jumlah bantuan dari negara Arab yang menyebabkan pemerintah Palestina beberapa kali tidak mampu menggaji 153.000 pegawai negeri sipilnya.

Pemerintah juga masih harus membayar gaji pegawai bulan November seiring keputusan Israel yang menghentikan penyaluran pajak.

Pemimpin Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, menjanjikan bantuan dana senilai 400 juta dolar untuk membantu pembangunan di Gaza ketika berkunjung pada Oktober lalu.

Tetapi pertempuran yang terjadi antara HAMAS dan militer Israel baru-baru ini menyebabkan sejumlah wilayah semakin rusak, sehingga dibutuhkan lebih banyak dana lagi untuk pembangunan di sana.

(P012/I015)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

AS ingin batasi pengaruh Iran di Amerika Latin

Posted: 29 Dec 2012 05:51 AM PST

Presiden Amerika Serikat Barack Obama (ANTARA)

Berita Terkait

Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Jumat menandatangani sebuah undang undang yang ditujukan untuk menangkal pengaruh Iran di kawasan Amerika Latin melalui strategi diplomasi dan politik.

Undang Undang "Western Hemisphere" yang ditujukan untuk menangkal pengaruh Iran itu, disahkan oleh DPR pada awal tahun ini. Aturan tersebut memungkinkan Kementerian Luar Negeri AS untuk mengembangkan strategi dalam kurun waktu 180 hari guna menghadapi aktivitas dan kehadiran Iran yang menyebabkan beberapa negara di wilayah Amerika Latin memusuhi AS.

Meskipun strategi itu bersifat rahasia dan hanya bisa diakses oleh para pembuat undang undang, namun perlu ada sebuah rangkuman kepada publik tentang bagaimana strategi itu akan diterapkan.

Teks dalam aturan tersebut juga menyerukan agar Kementerian Keamanan Domestik untuk meningkatkan pengintaian di wilayah perbatasan AS dengan Meksiko guna mencegah adanya operasi yang dilakukan Korp Pengawal Revolusioner Iran (IRGC), Tentara Quds, Hizbullah, atau organisasi teroris lain yang ingin masuk ke Amerika Serikat.

Sementara terkait negara-negara Amerika Latin, aturan tersebut mengisyaratkan adanya sebuah rencana aksi dari berbagai badan terkait untuk menjamin keamanan di negara-negara itu bersama dengan sebuah rencana menangkal terorisme dan radikalisme guna mengisolasi Iran dan sekutunya.

Washingon telah berulang kali menyatakan pihaknya terus memantau aktivitas Iran di Amerika Latin secara seksama, meskipun Kementerian Luar Negeri dan dinas intelijen mengindikasikan tidak ada ancaman atas aktifitas negara Islam itu di Amerika Selatan.

Iran yang tengah menghadapi sejumlah sanksi internasional karena program nuklirnya yang mencurigakan, telah membuka enam kedutaan besar baru di wilayah itu sejak 2005, sehingga jumlahnya menjadi 11 kedubes dan 17 pusat kebudayaan.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad juga sempat melakuan sejumlah kunjungan kenegaraan ke Amerika Latin, meskipun tahun ini hanya dua kali.

Teheran secara khusus memiliki kedekatan dengan Bolivia, Ekuador dan Venezuela, yang ditandai dengan meningkatnya investasi negara Timur Tengah itu di tiga negara tersebut, demikian AFP.

(P012/H-RN)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan