Republika Online |
Iran: Asing Harus Pergi dari Afghanistan Posted: 27 Nov 2012 11:22 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil Duta Besar Iran untuk PBB, Eshaq Al-e-Habib memperingatkan akan kehadiran lanjutan pasukan militer asing di Afganistan. Dia meminta pasukan asing "angkat kaki" dari Afghanistan. "Penarikan pasukan militer asing dari Afghanistan harus tulus. Berdasarkan pengalaman selama 10 tahun terakhir, konflik di sana tidak bisa diselesaikan dengan cara militer," kata Es'haq Al-e- habib di sebuah pertemuan Majelis Umum PBB seperti dikutip dari Press TV, (28/11). Dia menambahkan, kehadiran kekuatan asing hanya akan menambah ketidakstabilan dan kekerasan. Tak hanya itu, menurutnya konflik yang terjadi di Afghanistan telah berdampak buruk pada keamanan dan kesejahteraan warga. Al-e-Habib juga menyuarakan perlunya upaya tambahan guna pemulangan pengungsi Afghanistan. Isu pengungsi ini merupakan tantangan bagi para negara tetangga Afghanistan serta masyarakat internasional. Selain itu, menurutnya keamanan dan kemajuan Afghanistan memberikan dampak positif bagi perdamaian regional maupun internasional. Dia juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mendukung upaya perdamaian serta rekontruksi negara tersebut. Wakil Iran ini juga mengkhawatirkan peningkatan budidaya narkotika di negara Afghanistan. Hal ini didasarkan pada survei terbaru PBB yang menunjukkan kenaikan 18 persen dalam budidaya poppy/opium dari 2011-2012. Habib pun meminta pemerintah Afghanistan maupun masyarakat internasional melakukan upaya pencegahan budidaya dan perdagangan narkoba yang dibesarkan oleh kaum ekstrimis. |
Mau Bikin Otak 'Sekarat'? Gampang, Merokok Saja! Posted: 27 Nov 2012 11:22 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, Merokok diketahui memiliki banyak efek buruk pada kesehatan. Menurut penelitian terbaru, merokok ternyata bisa `membunuh` otak dengan merusak, memori, pemahaman, dan penalaran. Para peneliti dari King's College London melakukan tes otak dan analisis data kesehatan dan gaya hidup dari sekelompok orang berusia di atas 50 tahun. Hasilnya, merokok ternyata mempengaruhi otak secara negatif, bahkan lebih dari tekanan darah tinggi dan obesitas. Menurut laporan BBC, para peserta mengambil tes otak dengan mempelajari kata-kata baru atau penyebutan nama hewan sebanyak yang mereka bisa dalam satu menit. Mereka semua diuji lagi setelah 4 dan 8 tahun kemudian. Para peneliti menemukan sebuah "hubungan yang konsisten" antara merokok dan skor lebih rendah dalam tes. Penelitian terhadap 8.800 orang ini juga menemukan bahwa tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan tampaknya mempengaruhi otak, tetapi untuk tingkat yang lebih rendah. Para ilmuwan yang terlibat mengatakan orang perlu menyadari bahwa gaya hidup bisa merusak pikiran dan tubuh. "Penelitian telah berulangkali mengaitkan merokok dan tekanan darah tinggi akan memberikan risiko yang lebih besar dari penurunan kognitif dan demensia," kata Dr. Simon Ridley, dari Alzheimer's Research UK. "Kita semua tahu bahwa merokok, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi dan BMI tinggi [Body Mass Index] akan berefek buruk bagi jantung kita. Penelitian ini menambah jumlah besar bukti yang menunjukkan bahwa ini akan berdampak buruk juga bagi otak kita," tambah The Alzheimer's Society. "Mengonsumsi pola makan yang seimbang, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, menjaga tekanan darah dan kolesterol yang terkontrol dan tidak merokok bisa membuat perbedaan pada kondisi kesehatan," katanya.Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Age and Ageing. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan