Selasa, 27 November 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Hasil laga 32 besar Piala Raja Spanyol

Posted: 27 Nov 2012 07:51 PM PST

Par pemain Real Madrid (REUTERS/Juan Medina)

Berita Terkait

Madrid (ANTARA News) - Berikut ini hasil pertandingan 32 besar leg kedua Piala Raja Spanyol yang berlangsung Selasa malam waktu setempat.

Selasa 27 November, leg kedua

Malaga - Cacereno (III) 0-1 (0-1)

Leg 1: Cacereno - Malaga 3-4. Malaga menang gol kandang dengan agregat 4-4.

Real Madrid - CD Alcoyano (III) 3-0 (0-0)

Leg 1: CD Alcoyano - Real Madrid 1-4. Real Madrid menang agregat 7-1.

Osasuna - Sporting Gijon (II) 2-0 (0-0)

Leg 1: Sporting Gijon - Osasuna 1-0. Osasuna menang agregat 2-1.

Rayo Vallecano - Las Palmas (II) 0-0 (0-0)

Leg 1: Las Palmas - Rayo Vallecano 1-0. Las Palmas menang agregat 1-0.

Real Betis - Real Valladolid 3-0 (halftime: 1-0)

Leg 1: Real Valladolid - Real Betis 1-0. Real Betis menang agregat 3-1.

Real Sociedad - Cordoba (II) 2-2 (setengah main: 1-0)

Leg 1: Cordoba - Real Sociedad 2-0. Cordoba menang agregat 4-2.

Pertandingan berikutnya (GMT):

Rabu, 28 November

Atletico Madrid v Real Jaen CF (III) (1830)

Valencia v UD Llagostera (III) (1830)

Levante v UD Melilla (III) (1830)

Getafe v SD Ponferradina (II) (1830)

Barcelona v Alaves (III) (2030)

Espanyol v Sevilla (2030)

Kamis, 29 November

Celta Vigo v Almeria (II) (1830)

Granada CF v Real Zaragoza (1830)

Real Mallorca v Deportivo Coruna (2030).
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Berantas Illegal Fishing dan Destruktive Fishing KKP Perkuat Infrastruktur Pengawasan

Posted: 27 Nov 2012 07:48 PM PST

     Jakarta, 28/11 (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk memerangi maraknya  illegal fishing dan destructive fishing, dengan meningkatkan kinerja operasional pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan. Komitmen ini diwujudkan melalui pembenahan dan penguatan kelembagaan pengawasan di lokasi industrialisasi perikanan, dan di daerah dengan tingkat kerawanan dan pelanggaran perikanan yang terbilang cukup tinggi. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Syahrin Abdurrahman pada kegiatan peresmian Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Jakabaring, Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Selasa (27/11).

     Atas dasar itu, Syahrin menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah rawan illegal fishing dan destructive fishing, dengan tujuan untuk meningkatkan peran pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan. "Pembenahan dan penguatan kelembagaan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan ditujukan untuk mendukung industrialisasi kelautan dan perikanan dengan titik berat pada peningkatan frekuensi pengawasan illegal fishing dan destructive fishing, termasuk pengawasan terhadap penggunaan bahan pengawet ikan seperti formalin yang sangat membahayakan kesehatan masyarakat," jelasnya.

     Ia mengemukakan, pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan perlu dibarengi dengan pengawasan yang optimal guna menjamin kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan dan keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan. Terlebih lagi Provinsi Sumatera Selatan merupakan lokasi Pilot Project Industrialisasi Berbasis Perikanan Budidaya, sehingga perlu didukung upaya pengawasan untuk mendapatkan produksi yang optimal. Oleh karena itu, penguatan kelembagaan melalui pembangunan kantor - kantor pengawasan di daerah diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.

     "Kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan akan terus dioptimalkan untuk menekan illegal fishing dan destructive fishing yang secara nyata telah menyebabkan kerusakan sumber daya kelautan dan perikanan serta lingkungannya yang berdampak  kerugian sangat besar dibidang sosial dan ekonomi masyarakat, tegas Syahrin.

     Kendati masih  terbatasnya kapal pengawas perikanan yaitu hanya memiliki 25 kapal  dari kebutuhan idealnya sebanyak 80 unit Kapal Pengawas, bahkan dari 25 Kapal Pengawas tersebut 12 kapal diantaranya sudah berusia 8-10 tahun, tetapi hal tersebut tak menyurutkan komitmen KKP dalam menjalankan fungsi dan tugasnya demi menegakkan peraturan perudang - undangan di bidang kelautan dan perikanan. Hasil operasi pemberantasan kegiatan illegal fishing dan destructive fishing yang dilaksanakan KKP terus menerus menunjukan angka yang signifikan. Secara nasional pada tahun 2012 Direktorat Jenderal PSDKP telah memeriksa 3.782 kapal, dan memproses secara hukum 94 ( sembilan puluh empat ) kapal, terdiri dari 37 ( tiga puluh tujuh ) kapal berbendera Indonesia dan 57 ( lima puluh tujuh ) kapal berbendera asing.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Indra Sakti, SE, MM, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi,Kementerian Kelautan dan Perikanan  ( HP. 0818159705)

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan