Khamis, 15 November 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Tersangka Hambalang, Tunggu Saja Pengumuman

Posted: 15 Nov 2012 11:19 AM PST

Korupsi

Tersangka Hambalang, Tunggu Saja Pengumuman

Penulis : Khaerudin | Kamis, 15 November 2012 | 23:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak empat dari lima komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan, kasus dugaan korupsi proyek pembangunan kompleks olahraga terpadu di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bakal menyeret tersangka baru.

KPK disebut akan menetapkan tersangka baru Hambalang terkait dengan aliran dana untuk seseorang yang berperan memuluskan kontraktor tertentu dalam proyek ini.

Selama ini memang salah satu fokus KPK dalam penyelidikan kasus Hambalang adalah aliran dana yang diduga untuk memuluskan PT Adhi Karya menjadi kontraktor utama proyek Hambalang.

Berdasarkan pengakuan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, salah satu aliran dana dalam proyek Hambalang itu berbentuk pemberian mobil mewah Toyota Harrier kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto saat ditanya kapan tersangka baru kasus Hambalang akan resmi ditetapkan, dia memohon agar masyarakat bersabar.

"Pada saat yang tepat pasti akan diberitahu kepada publik melalui media. Jadi, mohon agak sedikit bersabar," kata Bambang kepada Kompas, di Jakarta, Kamis (15/11/2012) malam.

Dalam beberapa kesempatan, Anas selalu membantah terlibat dalam dugaan korupsi proyek Hambalang. Seusai diperiksa KPK pada Juni lalu, Anas mengatakan tidak tahu proyek tersebut.

"Apakah saya tahu soal Hambalang, saya jelaskan saya tidak tahu apa dan bagaimana proyek Hambalang," kata Anas. Bahkan beberapa saat sebelumnya, Anas juga mengaku siap digantung di Monumen Nasional bila ternyata terbukti terlibat korupsi di Hambalang meskipun hanya satu rupiah.

Editor :

Tjahja Gunawan Diredja

Dahlan Iskan Jangan Cuma Berpolemik di Media

Posted: 15 Nov 2012 11:04 AM PST

Pemerasan BUMN

Dahlan Iskan Jangan Cuma Berpolemik di Media

Penulis : Khaerudin | Kamis, 15 November 2012 | 22:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keseriusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan untuk mengungkap siapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang diduga memeras BUMN ditantang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Hingga kini KPK masih menunggu laporan dugaan pemerasan anggota DPR terhadap BUMN. Dahlan Iskan diminta jangan hanya berani berpolemik di media.

"Pak Dahlan Iskan sebaiknya jangan hanya berani berpolemik di media. Laporkan dugaan pemerasan anggota DPR ke BUMN ini kepada kami. KPK pasti akan menindaklanjutinya," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP, di Jakarta, Kamis (15/11/2012) malam.

Menurut Johan, Dahlan bisa meniru langkah Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang berani melaporkan adanya dugaan kongkalikong anggaran antara DPR dan pejabat di tiga kementerian.

"Kami mengapresiasi langkah Pak Dipo Alam. Memang sebaiknya Pak Dahlan juga berani lapor ke KPK. Kalau hanya berpolemik di media, tidak akan ada hasilnya," kata Johan yang juga mantan wartawan majalah mingguan Tempo dan Forum Keadilan tersebut.

Johan mengatakan, meski harus melewati proses validasi dan verifikasi atas laporan pengaduan yang masuk, tetapi dipastikan bahwa laporan Dipo maupun Dahlan—jika nantinya berani melapor ke KPK—akan membuka penyelidikan baru.

Editor :

Tjahja Gunawan Diredja

Tiada ulasan:

Catat Ulasan