Sindikasi news.okezone.com |
Dirotasi, Irjen Saud Usman Jabat Wakabareskrim Posted: 27 Jun 2012 01:18 AM PDT JAKARTA - Institusi Polri kembali melakukan perombakan jabatan para perwiranya. Mutasi ini dilakukan dalam rangka penyegaran internal Polri. Di antara sejumlah nama dan jabatan yang dipromosikan, terdapat nama Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution. Saud yang semula menjabat posisi Kadiv Humas Polri kini menempati posisi baru yakni Wakil Badan Reserse dan Kriminal (Wakabareskrim) Polri. Mantan Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror itu menggantikan Inspektur Jenderal Bekto Suprapto. Sementara itu, Irjen Bekto dimutasikan sebagai Perwira Tinggi Yanma Polri dalam rangka pensiun. Jabatan Saud akan digantikan oleh Kapolda Jambi Brigadir Jenderal Anang Iskandar. Posisi Anang sebagai Kapolda Jambi nantinya akan digantikan oleh Brigadir Jenderal Ade Husen Karta Dipoera. Promosi jabatan ini terdapat dalam salinan telegram rahasia (TR) bernomor ST/1380/VI/2012 tanggal 27 Juni 2012 yang beredar di kalangan wartawan hari ini. Selain Saud, Kapolri juga mempromosikan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar sebagai Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri. Boy menggantikan Brigadir Jenderal Mochammad Taufik yang akan menjabat sebagai Kepala Biro Pusat Informasi dan Data Divisi Humas Polri. Posisi Boy di jabatan sebelumnya akan digantikan oleh Komisaris Besar Agus Rianto. Dalam TR tersebut Kapolri juga memutasi Kapolda Maluku dan Kapolda Gorontalo. Kapolda Maluku akan dijabat oleh Brigadir Jenderal Muktiono menggantikan Brigadir Jenderal Syarief Gunawan. Sedangkan Kapolda Gorontalo akan dijabat oleh Brigadir Jenderal Budi Waseso menggantikan Brigadir Jenderal Irawan Dahlan. Terakhir diantara sejumlah nama perwira yang dimutasi, Kapolri juga memutasi Kapusdokkes Polri Brigadir Jenderal Musaddeq Ishaq. Ia akan menjabat sebagai Perwira Tinggi Yanma Polri dalam rangka pensiun. Posisi Kapusdokkes akan digantikan oleh Komisaris Besar Farley Helfrich Arthur Tampi. |
Posted: 27 Jun 2012 01:04 AM PDT JAKARTA - Ketua Komisi III DPR, I Gede Pasek Suardika, meminta Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto membangun komunikasi yang sehat terkait rencana pembangunan gedung baru KPK. Menurutnya, gembar-gembor yang berujung pada penggalangan dana publik justru memperkeruh suasana. "Jangan berlaku kayak LSM dengan melakukan penggalangan dana. Itu malah membuat hubungan jadi renggang," kata dia di kantor KPK, Jakarta Selatan, Rabu (27/6/2012). Dia menyesalkan langkah pimpinan KPK mengungkap ke publik terganjalnya pembangunan gedung baru. Dia mejnilai, KPK kurang memahami mekanisme pengambilan keputusan pembangunan gedung baru KPK. "Harus ada persetujuan fraksi-fraksi. Tahapan (pengambilan keputusan) masih berjalan. Artinya, proses pengambilan politik berbeda dengan lembaga hukum," tegasnya. Dia membantah DPR memang sengaja menghalang-halangi pembangunan gedung baru KPK. Dia menegaskan tidak ada upaya menjegal langkah-langkah KPK oleh DPR. "Justru DPR memandang KPK itu khusus, maka harus diberi kewenangan khusus," ungkapnya. Dia coba mengingatkan jika biaya penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan KPK jauh lebih tinggi dari Kepolisian dan Kejaksaan. "Itu kita setujui. Anggaran KPK itu sejak 2004 lalu naik 700 persen,"pungkasnya. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan