Jumaat, 15 Jun 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Gara-Gara Celana Raksasa, 3 Kuli Bangunan Dipecat

Posted: 15 Jun 2012 08:04 AM PDT

NORTH WALES - Sebanyak tiga orang pekerja konstruksi dipecat akibat mengunggah foto di akun facebooknya dengan memegang celana jins berukuran raksasa. Foto yang mereka unggah akhirnya dihapus.

Foto itu diunggah di jejaring sosial facebook dan diberi judul, "orang tergemuk yang pernah saya saksikan dalam hidup saya." Usai mereka mengunggah fotonya, seorang warga pun mengatakan bahwa dirinya sebal dengan para pekerja konstruksi dari North Wales, Inggris, itu. Warga akhirnya menceritakan peristiwa ini ke pejabat kota setempat.

"Dia (warga) sangat terganggu ketika menyaksikan foto itu, keluarganya pun sangat marah. Saat ini, banyak keluhan-keluhan buruk yang berkaitan dengan para pekerja bangunan," ujar pejabat setempat Chris O'Neal, seperti dikutip Daily Mail, Jumat (15/6/2012).

Nama dari pekerja bangunan yang dipecat itu tidak dirilis oleh pihak yang berwenang. Mereka bekerja untuk Cartrefi Cymunedol Gwynedd (CCG), dan saat ini pihak CCG pun turut meminta maaf atas kejadian itu. Mereka menilai, para pekerjanya sudah kelewatan.

"Ini patut disayangkan, kami pun meminta maaf pada seluruh penyewa apartemen ini. Kami akan mengurus masalah ini dengan sangat serius dan para pelaku tidak bisa diberikan toleransi," ujar pihak CCG.(AUL)

Mantan Pacar Presiden Prancis Tuntut Dihormati

Posted: 15 Jun 2012 06:05 AM PDT

PARIS - Kandidat Ketua Parlemen Prancis, Segolene Royal, meminta agar Ibu Negara Prancis Valerie Trierweiler memperlakukannya dengan hormat. Pernyataan ini muncul usai Trierweiler diketahui menulis beberapa komentar kurang menyenangkan terkait Royal di akun Twitternya.

Royal bukanlah sosok asing bagi publik Prancis. Politisi asal Partai Sosialis ini merupakan mantan kekasih Presiden Prancis Francois Hollande dan juga ibu dari empat anaknya. Pasangan ini hidup bersama tanpa ikatan pernikahan selama 30 tahun sebelum akhirnya mereka berpisah pada 2007 lalu.

Dalam pemilu parlemen mendatang Royal diketahui mengincar posisi di parlemen sebagai perwakilan dari Kota La Rochelle yang terletak di barat Prancis. Sebagai sesama kader Sosialis, Presiden Hollande pun menyatakan dukungannya kepada Royal atas pencalonan dirinya.

Namun, disisi lain beberapa hari lalu Trierweiler dikabarkan turut berkomentar atas pemilu parlemen. Bahkan dalam akun Twitternya, Trierweiler dengan jelas menyampaikan dukungan kepada pesaing utama Royal, Olivier Falorni.

Awalnya, Royal memilih untuk tidak menanggapi kicauan Trierweiler. Namun, belakangan Royal mengakui ia tidak lagi dapat menahan diri atas pernyataan Trierweiler.

"Saya memilih untuk tidak bereaksi kemarin karena itu pukulan yang cukup menyakitkan. Namun, bukan berarti Saya tidak merasa tersinggung dengan hal tersebut, Saya bukan robot. Saya menuntut rasa hormat sebagai seorang ibu dari anak-anak yang bisa saja menyimak perkataan Anda," ujar Royal yang dikutip Daily Mail Jumat, (15/6/2012).

Pada kesempatan yang sama, Royal juga menjelaskan alasan kenapa baru saat ini memilih untuk mengomentari pernyataan Trierweiler.

"Saya tidak ingin memberi respon dalam keadaan emosi karena Saya tengah bertempur dalam situasi politik yang rumit. Oleh karena itu Saya harus menjaga agar konsentrasi Saya tetap dalam kondisi baik. Sebagai politisi perempuan, Saya minta agar Saya dihormati. Sama halnya, dukungan yang diberikan presiden kepada Saya pun harus dihormati," tegas Royal.

Perdana Menteri Prancis Jean-Marc Ayrault pun berkomentar terkait masalah ini. Dalam komentar yang disampaikannya kepada France-Info Radio PM Ayrault mengatakan, Trierweiler harusnya mampu menahan diri untuk tidak berkomentar sembrono di hadapan publik.

"Sikapnya adalah rahasia yang tidak mudah dipecahkan. Setiap orang seharusnya tahu posisi mereka," ujar PM Ayrault.

Sementara itu, Trierweiler yang dituding merasa cemburu atas dukungan sang presiden kepada mantan kekasihnya, membantah bahwa apa yang dilakukannya dilatar belakangi oleh rasa cemburu. Trierweiler pun menolak minta maaf atas tindakan tersebut.

Menurut Trierweiler sangat tidak adil jika dukungan yang ditunjukkan kepada Falorni merupakan sebuah bentuk pengkhianatan karena mendukung kandidat yang berasal dari partai saingan sang suami.

"Merasa cemburu atas hal ini adalah tindakan idiot," tegas Trierweiler dalam wawancaranya dengan Radio RTL.(rhs)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan