KOMPAS.com - Internasional |
Telepon 911 karena Sandwich Tidak Sesuai Pesanan Posted: 15 Jun 2012 04:35 PM PDT Telepon 911 karena Sandwich Tidak Sesuai Pesanan Wisnu Dewabrata | Nasru Alam Aziz | Jumat, 15 Juni 2012 | 23:35 WIB EAST HARTFORD, KOMPAS.com -- Marah karena sandwich tidak sesuai dengan pesanannya, seorang pria memutuskan melapor ke polisi. Rother McLennon, penduduk East Hartford menghubungi 911, Rabu (13/6/2012), dan mengatakan dirinya memesan sandwich dengan isi sedikit daging kalkun, sedikit ham (daging babi), keju dan mayones yang banyak pada Grateful Deli. Namun roti sandwich yang datang kemudian sama sekali tidak sesuai permintaan. Seperti diwartakan situs surat kabar Huffingtonpost.com, Kamis (14/6/2012), McLennon menyebut orang yang melayaninya di toko makan an bukan yang biasa membuatkannya sandwich. Orang itu juga menolak klaimnya. "Saya hanya ingin menyelesaikan masalah ini dengan benar. Tampaknya mereka mau main-main dengan saya. Jadi tolong Anda datang dan membantu saya untuk memecahkan persoalan ini, sehingga saya bisa dapat sandwich yang saya pesan" kata McLennon kepada operator telepon yang menyarankan untuk tidak membeli sandwich yang salah itu. Pemilik Grateful Deli, Tila Azinheira mengatakan, McLennon saat itu memesan 14 sandwich dan pihaknya telah membuatkan sesuai permintaan. McLennon juga telah diberi tahu kalau sandwich itu pesanan khusus sehingga tidak dapat dikembalikan. Azinheira juga mengatakan, McLennon memakai telepon di toko rotinya itu untuk menghubungi polisi. |
Norwegia Memesan Dua F-35 Pertama Posted: 15 Jun 2012 04:29 PM PDT Pesawat Tempur Norwegia Memesan Dua F-35 Pertama Dahono Fitrianto | Nasru Alam Aziz | Jumat, 15 Juni 2012 | 23:29 WIB OSLO, KOMPAS.com -- Norwegia memasukkan pesanan dua pesawat tempur F-35 Ligthning II pertamanya, Jumat (15/6/2012). Nantinya, jumlah pesanan Norwegia akan mencapai total 52 pesawat. Menteri Pertahanan Norwegia Espen Barth Eide menyatakan, dua pesawat varian F-35A ini diharapkan jadi pada 2015 dan akan ditempatkan di Amerika Serikat (AS) dan akan digunakan untuk latihan pilot-pilot Norwegia. Persetujuan Parlemen Norwegia sudah diberikan hari Kamis. Pesanan ini akan diikuti pemesanan 50 pesawat jet tempur generasi kelima tersebut pada 2017, dengan nilai total kontrak sebesar 60 miliar kroner (Rp 94,5 triliun). "Pesanan ini menandai tonggak sejarah penting dalam program F-35 Norwegia, dan menjadi awal dari program terbesar pengadaan negara dalam sejarah Norwegia," papar Eide. Norwegia adalah salah satu mitra penyandang dana program Joint Strike Fighter (JSF) yang mengembangkan F-35. Pesawat berkemampuan stealth yang diproduksi Lockheed Martin dari AS itu juga turut dibiayai delapan negara lainnya, yakni Inggris, Kanada, Australia, Turki, Belanda, Denmark, Italiam, dan tentu saja AS sendiri. Program pengembangan F-35 dihadapkan pada berbagai masalah teknis dan pembengkakan biaya yang membuat produksi skala penuh pesawat itu terus tertunda-tunda. Akibatnya, beberapa negara mitra JSF, seperti Italia dan Belanda, memutuskan memotong jumlah pesanan awal mereka. Sementara AS dan Australia memutuskan menunda pemesanan pesawat tersebut. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan