Republika Online |
Wah, Inilah Gaya Pendaki Nekat Posted: 10 Jun 2012 09:04 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG---Meski dilarang, sejumlah wisatawan tetap nekat mendaki ke puncak Gunung Semeru (Mahameru) yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut. Padahal jalur pendakian Semeru hanya dibatasi hingga Pos Kalimati. "Banyak pendaki yang nekat naik ke puncak Semeru, bahkan jumlahnya ratusan pada saat libur panjang pekan lalu," kata salah seorang pendaki asal Kabupaten Jember, Maryanto. Kendati demikian, lanjut dia, banyak pendaki yang mengabaikan imbauan tersebut dan melanggar batas maksimal jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu karena keindahan Mahameru. Rute jalur pendakian Semeru yakni Ranu Pani - Watu Rejeng - Ranu Kumbolo - Oro-oro Ombo - Cemoro Kandang - Jambangan - Sumbermani - Kalimati - Arcopodo - Cemara Tunggal - Mahameru. Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang TNBTS Wilayah II di Lumajang, Anggoro Dwi Sujiharto, mengatakan pihaknya sudah melarang para pendaki untuk naik ke Mahameru demi keselamatan jiwa mereka. Ia mengatakan pihaknya tidak bisa menempatkan petugas di Pos Kalimati karena berisiko tinggi dan sewaktu-waktu dapat terjadi cuaca buruk seperti badai dan tanah longsor. |
Diabetes Tipe 2, Ini Dia Pencegahannya Posted: 10 Jun 2012 08:15 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian mengatakan, pendekatan perawatan 'dini dan agresif' pada orang-orang penderita diabetes tipe 2 (penderita diabetes dengan kadar gula dalam darah yang naik tidak terekndali- red) harus dilakukan untuk mengurangi kasus penyakit tersebut. Orang dengan pra-diabetes (kondisi tubuh mulai melakukan perlawanan terhadap insulin- red) memiliki kadar gula darah lebih tinggi daripada mereka yang normal. Sebuah studi di Amerika Serikat yang dipublikasikan melalui jurnal kesehatan Lancet menjelaskan, memulihkan kadar gula normal menjadi setengahnya terjadi pada diabetes tipe 2. Temuan ini sangat penting bagi para peneliti. Tujuh juta jiwa memiliki resiko pra-diabetes di Inggris, dan 79 juta jiwa di Amerika Serikat mempunyai resiko yang sama. Mereka pun beresiko terkena diabetes tipe 2, serangan jantung, dan stroke. Banyak dari penduduk yang sudah terdiagnosis. Beberapa langkah, seperti penurunan berat badan dan berolahraga teratur dapat membalikan kondisi para pra-diabetes. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari Kelompok Pencegahan Diabetes di Amerika Serikat. Mereka mencoba untuk menentukan seberapa efektif pengobatan dalam mencehgah diabetes tipe 2 ini. Penelitian ini diikuti oleh 1990 orang penderita pra-diabetes. Beberapa diantaranya sedang menjalani pengobatan dengan mengkonsumsi obat, namun sisanya tidak. Dari hasil penelitian yang dilakukan selama enam tahun, jumlah kadar gula dalam darah mereka menurunkan, meskipun sebentar, turun sekitar 56%, dan hal ini berarti bahwa resiko mereka terserang diabetes tipe 2 menjadi lebih rendah. Dokter Leigh Perreault dari universitas coloradi, Penulis utama dari jurnal kesehatan Lancet, mengatakan bahwa analisis ini sangat menarik perhatian karena ada pengurangan jangka panjang yang signifikan pada mereka dengan resiko diabetes. Hal ini dimulai dari mereka yang terkena pra-diabetes, angka glukosanya kembali normal. "Pendekatan perawatan dini dan agresif mendukung pergeseran penurunan glukosa dan menjadi pengobatan pada pesien dengan resiko tertinggi," katanya |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Gaya Hidup RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan