ANTARA - Mancanegara |
Sekjen PBB kecewa terhadap Israel Posted: 24 Apr 2012 07:23 PM PDT PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menyatakan sangat khawatir atas keputusan Israel melegalkan status tiga pos permukiman terluar di Tepi Barat. Ban Ki-moon menyebut hal itu tindakan ilegal yang melanggar hukum internasional. "Sekretaris Jenderal merasa kecewa dengan adanya keputusan itu, yang muncul di tengah upaya-upaya untuk memulai kembali dialog," demikian pernyataan yang dikeluarkan juru bicara Ban Ki-moon di Markas Besar PBB, New York, Selasa. Israel melalui kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Selasa mengumumkan telah melegalkan status tiga pos permukiman terluar, yaitu Bruchin dan Rechelim di bagian utara Tepi Barat serta Sansana di bagian selatan. Pada pertemuan sehari sebelumnya (Senin, 23/4), komite menteri Israel memutuskan untuk melegalkan status tiga komunitas yang didirikan tahun 1990-an. Tiga pos terdepan --Bruchin, Rechelim dan Sansana, tidak memiliki status hukum Israel sejak permukiman itu dibangun. Sekjen Ban menekankan semua kegiatan pembangunan permukiman oleh Israel merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan bertentangan dengan kewajiban yang harus dijalankan Israel seperti yang digariskan dalam Peta Jalan. "Juga bertentangan dengan seruan-seruan yang telah disuarakan oleh Kuartet kepada pihak-pihak (terkait) untuk tidak melakukan tindakan provokatif," kata Ban mengingatkan. Pada awal April, para anggota Kuartet --yaitu kelompok diplomatik perdamaian Timur Tengah yang terdiri atas PBB, Uni Eropa, Rusia dan Amerika Serikat-- mendesak baik Israel maupun Palestina untuk menghindari tindakan-tindakan yang akan merusak kepercayaan di antara mereka. Editor: Aditia Maruli COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Sekjen PBB prihatinkan Bahrain Posted: 24 Apr 2012 07:22 PM PDT PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyampaikan keprihatinannya atas situasi di Bahrain yang merenggut banyak korban jiwa. Dia menyeru semua pihak segera mengakhiri kerusuhan di negara Arab tersebut. "Sekretaris Jenderal tetap prihatin dengan situasi di Bahrain, terutama sehubungan dengan berlanjutnya bentrokan antara pasukan keamanan dan pemrotes yang telah merenggut korban jiwa lagi," demikian pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB seperti dikutip Xinhua. Sekretaris Jenderal PBB menyampaikan kembali seruannya kepada semua pihak agar sekuat mungkin menahan diri dan segera mengakhiri kerusuhan. Pada 12 April, Ban mengutuk pemboman dekat Desa Eker di Bahrain sehingga melukai beberapa polisi. Sekretaris Jenderal PBB itu juga prihatin atas penggunaan kekerasan secara berlebihan terhadap demonstran sehingga merenggut korban jiwa. Ban menyeru pemerintah Bahrain agar menghormati hak asasi manusia seluruh rakyat Bahrain, termasuk dalam kaitannya dengan semua tahanan", demikian laporan Xinhua. (C003/A011) Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan