ANTARA - Mancanegara |
Ledakan bom lukai 22 demonstran anti AS Posted: 02 Mar 2012 08:39 PM PST Sanaa (ANTARA News) - Sebanyak 22 demonstran Yaman terluka pada Jumat ketika ledakan bom menghantam satu protes anti-AS yang digelar gerilyawan Syiah di provinsi utara Saada, kata para gerilyawan dalam satu pernyataan. "Para demonstran terluka dalam ledakan bom yang ditargetkan pada aksi protes terhadap campur tangan Amerika Serikat dalam urusan restrukturisasi internal tentara Yaman," kata pernyataan yang dipasang di situs kelompok gerilyawan, mengacu pada kesepakatan peralihan kekuasaan yang diperantarai oleh negara-negara tetangga Teluk dan didukung Amerika Serikat. Para gerilyawan Syiah yang dipimpin oleh Abdulmalik al-Houthi dan berbasis di Saada menentang kesepakatan penyelesaian politik yang melantik Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dengan konsensus dan mengakhiri hampir satu tahun protes terhadap mantan Presiden Ali Abdullah Saleh. "Amerika Serikat berada di belakang serangan itu," kata pernyataan tersebut tanpa menjelaskan rincian lebih lanjut. Para gerilyawan yang dipimpin Houthi telah terlibat dalam konflik sektarian yang parah selama beberapa bulan dengan fundamentalis Sunni di Saada dan propinsi tetangga Hajja serta al-Jouf, yang menewaskan ratusan orang tewas dan memaksa ribuan warga mengungsi dari desa mereka. Pada 26 Agustus 2010, pemerintah Yaman dan kelompok Syiah menandatangani perjanjian di Qatar untuk memperkokoh gencatan senjata yang rapuh dalam rangka mengakhiri perang yang timbul-tenggelam sejak 2004, tetapi bentrokan gerilyawan dengan suku setempat masih menggoyang wilayah. Editor: AA Ariwibowo COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Posted: 02 Mar 2012 07:46 PM PST Washington (ANTARA News) - Pemerintah Presiden AS Barack Obama, Jumat (2/3), mengutuk kerusuhan di Suriah, dan menyeru masyarakat internasional agar bertindak guna menghentikan kerusuhan semacam itu. Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney menyeru masyarakat internasional agar bergabung dengan "Teman-teman Suriah" guna melakukan tindakan untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut di Suriah. Di Departemen Luar Negeri, wanita juru bicara Victoria Nuland berharap bantuan kemanusiaan dapat dibagikan di Homs dan rakyat di sana akan memperoleh keringanan yang diperlukan. Kerusuhan yang sudah berlangsung selama hampir satu tahun di Suriah terus tak terkendali di seluruh negeri tersebut, di tengah meningkatnya tekanan internasional. Pekan sebelumnya, peserta dari 60 negara dan wilayah berkumpul dalam kegiatan pertama Konferensi Teman-teman Suriah di ibu kota Tunisia, Tunis, dan menyerukan gencatan senjata segera guna memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki negeri tersebut. Komite Palang Merah Internasional pada Kamis (1/3) mengumumkan badan dunia itu telah mendapat izin dari pemerintah Suriah untuk memasuki Baba Amr, permukiman bergolak di Homs, guna mengirim bantuan termasuk makanan dan pasokan medis buat warga setempat. Iring-iringan kendaraan Komite Palang Merah Internasional tiba di Homs, Jumat (2/3), dan saat ini sedang mempersiapkan diri untuk memasuki Baba Amr guna mengirim bantuan buat warga di sana. Pemerintah Suriah pada Jumat menyerahkan mayat dua wartawan yang tewas pada 22 Februari, warga negara Amerika Marie Colvin dan juru kamera berkebangsaan Prancis Remi Ochlik, kepada Komite Palang Merang Internasional --yang membawa mereka naik ambulans dari Homs ke Damaskus, kata komite palang merah itu. "Kami menerima mayat dua wartawan, Marie Colvin dan Remi Ochlik. Mereka dibawa naik ambulans Bulan Sabit Merah Suriah, yang disertai oleh Komite Palang Merah Internasional, dan bergerak ke Damaskus," kata wanita juru bicara Komite Palang Merah Internasional Carla Haddad kepada Reuters di Jenewa, Swiss. "Mereka diserahkan di Homs oleh pemerintah Suriah," ia menambahkan. Kedua wartawan tersebut tewas pada 22 Februari, selama pemboman gencar terhadap kabupaten Baba Amr, Homs, kubu gerilyawan yang memerangi Presiden Bashar al-Assad. Editor: AA Ariwibowo COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan