KOMPAS.com - Internasional |
Saudi dan Qatar Dituding Danai Oposisi Suriah Posted: 21 Feb 2012 07:17 AM PST Saudi dan Qatar Dituding Danai Oposisi Suriah | Kistyarini | Selasa, 21 Februari 2012 | 15:17 WIB MOSKWA, KOMPAS.com — Pakar masalah wilayah Timur asal Rusia, Said Gafouruv, dalam sebuah tulisan yang dilansir situs File Rf, Senin (20/2/2012), mengatakan, Arab Saudi dan Qatar "memberi uang" dalam jumlah besar untuk mendanai dan mempersenjatai kelompok oposisi di Suriah. Dia mengatakan, Suriah sanggup menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa adanya campur tangan asing. Gafouruv juga menekankan perang media yang berlangsung sengit terhadap Suriah bertujuan menyesatkan opini masyarakat atas peristiwa yang terjadi di Suriah. Dia juga menekankan agar Pemerintah Suriah tidak menghalangi sejumlah media asing untuk meliput di kawasan tersebut. Sementara itu, Direktur Pusat Kajian Sosial dan Politik Akademi Sains Rusia, Vladimir Evseev, mengatakan bahwa alasan utama terjadi krisis adalah adanya dukungan kuat yang diberikan oleh Arab Saudi dan Qatar terhadap kelompok oposisi di Suriah. Dalam sebuah artikel di situs Caucasus News", Evseev mengatakan, ada kelompok oposisi moderat di Suriah yang siap menggelar dialog dengan pemerintah. Evseev menambahkan, dukungan yang diberikan Rusia ke Suriah dan Presiden Bashar al-Assad adalah langkah tepat karena mayoritas masyarakat Suriah mendukung kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad. Evseev membantah laporan yang menyebutkan sekitar 15.000 tentara Iran dikirim ke Suriah untuk membantu pemerintah. Evseev mengatakan bahwa laporan itu adalah provokasi terang-terangan yang bertujuan untuk merusak stabilitas negara itu. Konflik antara pemerintah dan oposisi sudah berlangsung sejak Maret tahun lalu. Awal Februari tahun ini, Liga Arab yang diketuai Qatar mengajukan rancangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB. Rancangan itu juga didukung sepenuhnya oleh Barat. Namun, Rusia dan China menggunakan hak veto mereka pada 4 Februari guna menggagalkan rancangan resolusi terhadap Suriah. PBB menyebut lebih dari 6.000 orang dilaporkan tewas dalam konflik yang berlangsung berbulan-bulan itu. |
Iran Gelar Latihan Pertahanan Udara Posted: 21 Feb 2012 06:29 AM PST Iran Gelar Latihan Pertahanan Udara | Egidius Patnistik | Selasa, 21 Februari 2012 | 14:29 WIB MOSKWA, KOMPAS.com - Iran, Senin (20/2/2012), menggelar pelatihan pertahanan udara selama empat hari untuk melatih perlindungan bagi instalasi negara yang penting, khususnya instalasi nuklir, kata kantor berita Fars di Iran. Pelatihan yang dilakukan di Iran selatan mengikutsertakan beragam sistem rudal, radar serta sejumlah pesawat. Angkatan Darat dari Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) juga melancarkan pelatihan militer yang bernama Valfajr pada Minggu di kawasan gurun di Iran tengah dan di Provinsi Yazd di Iran tengah. Fars, yang mengutip Panglima Pengawal Revolusi, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jaffari, mengatakan "pelatihan perang dilakukan setelah adanya ancaman dan agresi dari Amerika Serikat, terutama invasinya terhadap negara tetangga dan kawasan regional". Sejumlah negara Barat menduga Iran berusaha membuat bom nuklir dan telah menjatuhkan sanksi berat namun Teheran berkeras program itu hanya bertujuan menghasilkan tenaga listrik bagi Iran. Sementara itu spekulasi bahwa Israel diduga mempersiapkan penyerangan terhadap eksporter minyak nomor dua di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tersebut juga berkembang pada beberapa pekan terakhir. Hal itu dilakukan Israel untuk mencegah apa yang dipandangnya sebagai "ancaman serius" bagi keamanan negaranya sementara AS menyangkal untuk melakukan penyerangan. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan