Isnin, 14 November 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Kesepakatan Prioritas Disepakati

Posted: 14 Nov 2011 06:49 AM PST

NUSA DUA – Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri Djauhari Oratmangun menegaskan bahwa berbagai kesepakatan yang menjadi prioritas dalam KTT ASEAN ke-19 telah mencapai kesepakatan. Mudahnya mencapai kesepakatan bakal menjadi fondasi kesuksesan KTT ASEAN. 

"Kesepakatan mengenai berbagai isu terkait persiapan KTT pada prinsipnya sudah dicapai," kata Djauhari Oratmangun saat konferensi pers di Nusa Dua  di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2011).

"Kesepakatan itu dicapai di dalam Senior Official Meeting (SOM) yang membuat keputusan untuk membuat kelompok kerja untuk mengidentifikasi elemen-elemen kesepakatan," imbuh Oratmangun.

 Menurut Djauhari, kesepakatan itu sebagai persiapan KTT dan bahan pertemuan para menteri. Jadi, kesepakatan yang menjadi prioritas tinggal hanya diteken oleh para menteri. Djauhari memaparkan berbagai dokumen yang telah mencapai kesepakatan seperti KTT Terkait, KTT ASEAN Plus. 

Dalam KTT ASEAN Plus itu terdiri dari termasuk KTT ASEAN-China, KTT Ke-14 ASEAN-Jepang, KTT Ke-14 ASEAN-Korea Selatan, KTT Keempat ASEAN-PBB, KTT Kesembilan ASEAN-India, KTT Ketiga ASEAN-Amerika Serikat, KTT Keenam Asia Timur, KTT Mekong-Jepang dan KTT Ke-14 ASEAN Plus Tiga. 


"Kita juga menggelar konsultasi langsung dengan berbagai perwakilan dari AS, Inggris, China, India, Brazil, dan beberapa Negara lainnya," tuturnya. 

Selain itu, kesepakatan lainnya adalah Deklarasi Bali mengenai Komunitas ASEAN dalam Komunitas Global Bangsa-Bangsa, Deklarasi KTT Asia Timur mengenai Prinsip-Prinsip Hubungan yang Saling Menguntungkan, Deklarasi KTT Asia Timur mengenai Konektivitas ASEAN, serta yang terakhir adalah Deklarasi Bersama mengenai Kemitraan Komprehensif antara ASEAN dan PBB. 

Ketika disinggung mengenai apakah ada hambatan dalam membahas berbagai kesepakatan? 

"Sebenarnya tidak ada hambatan. Itu merupakan suatu proses. Proses ini dimulai sejak juli. Proses yang sangat positif. Dalam beberapa hari sudah disepakati. Itu karena kita harus memiliki pemahaman yang sama. Kita membahasnya secara detail," jawabnya. 

Djauhari juga menyinggung mengenai kerjasama Protokol Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) yang telah mengalami kemajuan berarti sejak Juli lalu di mana ASEAN telah mencapai kesepakatan. 


"Selama ini telah macet selama 10 tahun. Tapi, kali ini ASEAN memiliki pendapat bersama. Kita bertemu dengan berbagai perwakilan. Dalam konsultasi langsung tercapai kesepakatan dengan isu nuklir itu," katanya.

"Selama proses yang berlangsung terjadi pemahaman yang jauh lebih baik. Dalam tiga bulan, sudah ada tiga kali pertemuan langsung," tegasnya. 

Menyinggung mengenai isu Laut China Selatan, Djauhari menegaskan tentang implementasi Deklarasi Perilaku (DOC) yang telah disepakati. Di mana dalam DOC itu semua negara menjamin tidak ada penggunaan kekuatan militer. 


Apalagi, pada Juli 2011, para pejabat senior ASEAN menyepakati penerapan Deklarasi Perilaku yang diantaranya berisi penerapan DOC harus dilaksanakan secara bertahap sesuai ketentuan DOC. 

Isu sentral dalam KTT ASEAN kali ini adalah Laut China Selatan karena melibatkan China. Sebelumnya, Vietnam bersitegang dengan China pada beberapa bulan lalu. Mereka meributkan kepulauan Spratly di Laut China Selatan. 


Hanoi menuduh kapal-kapal China mengganggu kapal eksplorasi minyak Vietnam. Sebaliknya, Beijing menuduh kapal eksplorasi minyak Vietnam melanggar kedaulatan wilayah di Laut China Selatan. Selain Vietnam dan China, wilayah Kepulauan Spratly dan Paracel juga diklaim Filipina, Brunei, Malaysia, dan Taiwan. Tidak heran, karena semua negara itu memiliki garis perbatasan laut di wilayah tersebut. (Koran SI/ Andika Hendra M) 

(Andika Hendra Mustakim/Koran SI/faj) Full content generated by Get Full RSS.

Pabrik Nuklir Jepang Dibuka untuk Wartawan

Posted: 14 Nov 2011 05:36 AM PST

TOKYO - Wartawan telah diizinkan memasuki pabrik nuklir Fukushima di Jepang untuk pertama kalinya sejak lumpuh oleh gempa bumi dan tsunami pada Maret lalu.


Tiga reaktor meleleh setelah tsunami menghancurkan sistem pendingin mereka. Pihak berwenang sebelumnya menolak permintaan wartawan, untuk mengunjungi pabrik dengan alsan tingkat radiasi terlalu tinggi dan bisa menghambat operasi untuk mengatasi krisis.


Dilansir BBC, Senin (14/11/2011), tur ini dirancang untuk menunjukkan bahwa situasi di pabrik secara bertahap menjadi lebih stabil.


Sebelumnya dikabarkan, sejumlah besar bahan radioaktif bocor ke daerah sekitarnya setelah terjadi bencana dan banyak daerah di sekitar pabrik ditutup. Pihak berwenang berharap untuk menyelesaikan 'cold sutdown' dari reaktor yang rusak pada akhir tahun.


Dari enam reaktor di Fukushima, empat diantaranya rusak parah akibat tsunami. Selain itu, juga terjadi ledakan yang disebabkan oleh penumpukan gas hidrogen.


Melengkapi proses penstabilan reaktor yang menjadi tugas pabrik, pihak berwenang juga telah berusaha mengatasi akumulasi air limbah yang sangat terkontaminasi di gedung-gedung reaktor. 

(faj) Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan