Sabtu, 12 November 2011

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Jumlah "Voting" SMS Komodo Tidak Dipublikasikan, Ini Alasannya

Posted: 12 Nov 2011 11:09 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com — Usaha masyarakat Indonesia memperjuangkan Taman Nasional Komodo (Komodo) menjadi salah satu keajaiban dunia akhirnya berbuah hasil. Yayasan New7Wonders (N7W) mengumumkan Komodo masuk sebagai salah satu pemenang bersama enam peserta lainnya pada Sabtu (12/11/2011) dini hari tadi.

Semuanya sama baiknya karena enggak ada 7 nomor 1 atau 7 nomor 2.

Masuknya Komodo dalam N7W ini tidak lepas dari gencarnya dukungan masyarakat Indonesia melalui voting SMS dan internet. Banyak pihak pun bertanya sudah berapa banyak dukungan bagi Komodo. Namun, pihak Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) tertutup soal aliran dukungan yang sudah dikirimkan masyarakat itu.

"Jangan ditanya jumlah vote berapa. Di dalam aturan mainnya, itu tidak boleh kami ungkapkan," ucap Ketua P2K Emmy Hafild, Sabtu, dalam jumpa pers di Jakarta.

Ia menuturkan, pihak P2K sudah membuat perjanjian dengan pihak N7W untuk tidak membuka hasil voting masyarakat meski mereka memiliki data tersebut. "Aturan main itu memang harus diikuti semuanya. Kalau melanggar, Komodo bisa didiskualifikasi. Jangan paksa saya berbicara soal itu," kata Emmy.

Hasil voting, diakui Emmy, juga tidak akan dimumkan meski nanti sudah ada penetapan resmi Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia pada awal Januari 2012. Ia menyadari bahwa perahasiaan hasil voting kepada masyarakat akan membuat banyak pihak bertanya-tanya. Namun, masyarakat diminta untuk percaya.

"Ini karena hasil voting juga akan diverifikasi oleh pihak ketiga sebagai auditor independen dan disahkan oleh pemerintahan Swiss, jadi bisa dipertanggungjawabkan," paparnya.

Sementara itu, Duta Komodo, Jusuf Kalla (JK), mengatakan bahwa suara dukungan terhadap Komodo berasal dari berbagai negara, tidak hanya Indonesia. Ia mencatat ada sekitar 200 juta SMS yang masuk dan memilih Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia. JK membongkar pula alasan merahasiakan jumlah pasti perolehan suara bagi Komodo.

"Kenapa jumlah pastinya dirahasiakan karena ini 7 Wonder. Semuanya sama baiknya karena enggak ada 7 nomor 1 atau 7 nomor 2. Ini supaya tidak ada yang tersinggung, jadi semua satu kelas," tandasnya.

Full content generated by Get Full RSS.

Amirul Haj Tiba Bersama Rombongan

Posted: 12 Nov 2011 10:22 AM PST

TANGERANG, KOMPAS.com — Rombongan Amirul Haj yang berjumlah sekitar 40 orang, dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali, tiba di Tanah Air pada Sabtu (12/11/2011) malam pukul 20.25 WIB dengan pesawat reguler bernomor penerbangan GA 983.

"Alhamdulillah kami tiba dengan selamat, meski mengalami beberapa kali penundaan," kata Menteri Agama Suryadharma Ali saat sampai di ruang VIP bandara bersama, antara lain, KH Hasyim Muzadi, KH Abdul Mu'thi, dan KH Muh Anwar Iskandar.

Sebelumnya, kloter pertama jemaah haji asal Jakarta (JKG) nomor penerbangan GA 7401 telah tiba lebih dulu di terminal haji Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Sabtu pukul 14.25 WIB, setelah tertunda selama enam jam lebih.

Kloter I JKG ini awalnya dijadwalkan berangkat pada Jumat sore pukul 17.45 waktu Arab Saudi dan tiba di Tanah Air, Sabtu pagi, pukul 07.45 WIB.

Selain karena padatnya Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, pemeriksaan kembali barang bawaan jemaah oleh pihak Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, juga menyebabkan penerbangan kloter I ke Tanah Air mengalami keterlambatan.

Jemaah haji kloter I JKG yang berjumlah sekitar 450 orang ini langsung diberangkatkan ke Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, begitu tiba di bandara, dan bertemu keluarga yang menjemput di tempat itu.

Muhaimin Luthfie, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama selaku Ketua Panitia Penyelenggaraan Ibadah Debarkasi DKI Jakarta, mengucapkan selamat datang kepada jemaah haji DKI Jakarta.

Pada Sabtu, selain jemaah haji DKI Jakarta, 10 debarkasi lain juga pulang ke Tanah Air. Jadwal menunjukkan pada Jumat 12 November 2011, sebanyak 13 kloter diberangkatkan dari Bandara King Abdul Azis, Jeddah.


Sumber: Antara

 

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan