ANTARA - Hiburan |
Persiapan pernikahan Ibas sudah matang Posted: 07 Nov 2011 07:03 AM PST Berita Terkait Video "Sudah final, sudah selesai semua, sudah sangat baik," kata Julian ketika ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin. Julian menjelaskan bahwa akad nikah pasangan tersebut akan dilaksanakan pada 24 November 2011 di Istana Cipanas. Sedangkan resepsi pernikahan akan digelar di Jakarta Convention Centre (JCC) dua hari kemudian atau pada 26 November 2011. Meski sudah relatif siap, kata dia, panitia pelaksana tetap terus bekerja untuk memastikan semua hal akan berjalan dengan lancar. Panitia juga memberikan laporan secara rutin, baik kepada keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maupun kepada keluarga Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. "Sangat detail persiapannya," kata Julian menegaskan. Julian memastikan bahwa sejumlah undangan untuk acara tersebut telah dibagikan, baik untuk acara akad nikah maupun untuk acara resepsi. Namun, dia tidak bersedia menjelaskan secara rinci tentang jumlah undangan dan nama-nama orang yang diundang. Dia hanya menegaskan bahwa undangan khusus akan diberlakukan untuk acara akad nikah karena merupakan acara yang sakral. Menurut Julian, pernikahan Ibas dengan Aliya tersebut akan sangat menarik karena marupakan perpaduan dua budaya yang berbeda. Edhie Baskoro Yudhoyono adalah putera bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sedangkan Aliya adalah puteri Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Keduanya telah melaksanakan pertunangan pada April 2011. Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
Lima gunungan diarak dalam perayaan Grebeg Besar Posted: 07 Nov 2011 06:54 AM PST Yogyakarta (ANTARA News) - Lima gunungan yang berisi berbagai hasil tanaman dan makanan diarak dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju pelataran Masjid Gedhe Yogyakarta dalam perayaan Grebeg Besar dalam rangka Idul Adha 1432 Hijriyah, Senin. Lima gunungan yang terdiri atas gunungan kakung, putri, gepak, pawuhan, dan darat itu diarak dengan diiringi 10 bregada prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Setelah sampai di pelataran masjid, gunungan kemudian didoakan dan diperebutkan ratusan warga. Penghulu Keraton Kawedanan Kulon KRT Akhmad Muchsin Kamaludiningrat mengatakan, prosesi Grebeg Besar dilaksanakan dalam rangka Idul Adha sebagai wujud budaya kreasi keraton untuk mengekspresikan syukur. "Grebeg merupakan simbol ajaran Islam berupa shadaqah. Dalam grebeg itu diarak gunungan yang berisi berbagai hasil tanaman dan makanan. Gunungan itu merupakan wujud niat Sultan untuk memberi shadaqah pada rakyat," katanya. Menurut dia, gunungan diperebutkan sebagai simbol kebersamaan, rasa syukur, dan kesenangan bersama. Inti dari lima gunungan yang diarak adalah gunungan kakung, yang merupakan ikon Grebeg Besar. "Gunungan kakung merupakan simbol kekuatan inti. Gunungan itu merupakan yang paling besar dan utama sebagai wujud tauhid atau Ketuhanan Yang Maha Esa," katanya. Ia mengatakan, sebelum Grebeg Besar dimulai ada utusan Sultan yang diminta untuk menyerahkan hewan kurban berupa seekor sapi kepada penghulu. Setelah prosesi grebeg selesai, hewan kurban itu kemudian disembelih untuk diberikan kepada abdi dalem. "Hal itu juga merupakan simbol bahwa Sultan tidak hanya ingin menyejahterakan rakyatnya tetapi juga para abdi dalem," kata Muchsin. (L.B015*H010) Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Hiburan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan