Sindikasi news.okezone.com |
Salah Ketik Status Hukum Ketua KPU, DPR Kritik Polri Posted: 12 Oct 2011 12:55 AM PDT JAKARTA - Komisi Hukum DPR mengkritik kelalaian Polri dalam menyusun Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) terkait status Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary. (lam) Full content generated by Get Full RSS. |
Posted: 12 Oct 2011 12:46 AM PDT JAKARTA- Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) memberi pelatihan Bahasa Jepang bagi sekira 200 calon TKI. Para calon TKI itu nantinya akan bekerja sebagai perawat pasien (nurse) dan pengasuh jompo (careworker) yang akan ditempatkan ke Negeri Sakura pada 2012 nanti. Pelatihan Bahasa Jepang di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Kementerian Pendidikan Nasional itu dibuka oleh Deputi Kepala BNP2TKI Bidang Penempatan Ade Adam Noch. Acara tersebut disaksikan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori dan Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI Haposan Saragih. Deputi Kepala BNP2TKI Bidang Penempatan Ade Adam Noch mengatakan 200 peserta pelatihan itu terdiri atas 54 orang calon perawat (25 pria dan 29 wanita) dan 146 orang calon pengasuh jompo (81 pria dan 65 wanita). "Mereka sebelumnya telah lulus seleksi administrasi, teknis, psikotes dan pemeriksaan kesehatan," katanya dalam rilis yang diterima okezone, Rabu (12/11/2011). Pelatihan itu, kata Ade, akan berlangsung selama enam bulan di Indonesia dan enam bulan di Jepang. Selama masa pelatihan Bahasa Jepang mereka akan mengikuti serangkaian proses seleksi yaitu tes Bahasa Jepang, wawancara, quiz Bahasa Jepang, tes bakat dan kecerdasan (aptitude test) dan pencocokan (matching). "Bilamana 'matching' berarti diterima oleh salah satu rumah sakit atau panti lanjut usia di Jepang," kata Ade. Menurut Ade, dengan bekerja di Jepang, para TKI bidang kesehatan itu bisa melakukan alih pengetahuan dan keterampilan di tanah air. "Kami mengharapkan para peserta mengikuti pelatihan ini dengan serius," katanya. Ade mengingatkan sejak 2009 perawat dan pengasuh jompo dari Filipina sudah mulai masuk ke Jepang dan pada 2010 perawat dan pengasuh jompo asal Vietnam juga telah masuk ke Jepang sehingga merupakan pesaing bagi perawat dan pengasuh jompo asal Indonesia. Mengingat persaingan antar negara pengirim semakin ketat maka yang mampu bersaing adalah tenaga kerja berkualitas. "Anda dituntut mampu memanfaatkan waktu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan agar tidak kalah bersaing dengan negara-negara pengirim lain. ika TKI tidak berkualitas tentunya akan berkurang kesempatan kerja tersebut untuk memilih TKI," kata Ade kepada peserta pelatihan. Sementara itu menurut Ade perkembangan penempatan TKI ke Jepang belum stabil dan berharap Pemerintah Jepang melalui Duta Besar Jepang dapat mendorong untuk memberikan kesempatan kerja bagi TKI yang lebih luas. (crl) Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan