Rabu, 12 Oktober 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Menlu Uganda mundur karena tuduhan korupsi

Posted: 12 Oct 2011 08:27 PM PDT

Kampala (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Uganda Sam Kutesa dan dua pejabat senior lain partai yang berkuasa mengumumkan pengunduran diri mereka, Rabu, karena tuduhan menyalahgunakan uang untuk mengadakan pertemuan puncak Persemakmuran pada 2007.

Kutesa, Menteri Muda Perburuhan Mwesigwa Rukutama dan John Nasasira, pemimpin di parlemen dari partai yang berkuasa, mundur sebelum pemeriksaan kasus mereka di depan pengadilan anti-korupsi, Kamis.

"Kami pasti akan mengambil kesempatan untuk membela ketidakbersalahan kami dan menunjukkan bahwa kami tidak bersalah atas kejahatan yang dituduhkan," kata mereka dalam sebuah pernyataan bersama.

"Kami, dalam upaya untuk memungkinkan bagi proses pengadilan itu, yang kami sangat percayai, dan untuk kepentingan partai yang kami masuki dan pemerintah yang kami layani, kami menganggap bijaksana dan perlu sekali untuk berusaha meninggalkan pemerintah yang menunjuk kami untuk kami meminggir, hingga masalah ini selesai."

Ketiganya menghadapi tuduhan menyalahgunakan kekuasaan dan menyebabkan kerugian keuangan 4,8 juta dolar AS tender untuk memperbarui hotel Speke Resort sebelum Pertemuan Kepala-kepala Negara Persemakmuran 2007 di Kampala.
(S008)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Satelit seukuran mobil meluncur ke arah bumi

Posted: 12 Oct 2011 07:32 PM PDT

ILUSTRASI (istimewa)

Berita Terkait

Berlin (ANTARA News) - Sebuah satelit Jerman seukuran mobil sedang meluncur ke arah Bumi, kata sejumlah pejabat, Rabu, namun belum diketahui di mana serpihan-serpihan satelit itu akan mendarat.

Obervatorium sinar X dengan nama ROSAT diperkirakan tiba di Bumi antara 20 dan 25 Oktober dengan kecepatan sekitar 28.000 kilometer per jam, kata Pusat Antariksa Jerman (DLR) dalam sebuah pernyataan.

"Pengkajian terakhir menunjukkan bahwa lebih dari 30 serpihan individu dengan berat total 1,6 ton akan mencapai permukaan Bumi," kata DLR di situs beritanya.

"Waktu dan lokasi masuknya kembali (serpihan satelit itu) tidak bisa diprediksi secara pasti," kata pernyataan itu, dengan menambahkan bahwa ketidakpastian tersebut disebabkan oleh fluktuasi kegiatan Matahari.

Satelit itu mungkin memasuki atmosfir tiga hari sebelum atau setelah kisaran waktu tersebut, kata DLR, dengan menekankan bahwa bahaya terhadap manusia sangat kecil.

Bulan lalu, sebuah satelit AS seukuran bis yang meluncur secara tidak terduga-duga ke Bumi melintasi Afrika dan Atlantik utara sebelum jatuh ke Lautan Pasifik di lepas pantai California, kata NASA.

Tidak ada laporan penampakan atau kerusakan ketika Satelit Riset Atmosfir Atas (UARS) dengan berat enam ton itu jatuh ke Bumi.
(M014)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan