Rabu, 12 Oktober 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Pelajar AS-Sulsel adakan pertukaran budaya

Posted: 12 Oct 2011 07:43 AM PDT

Makassar (ANTARA News) - Pelajar Amerika Serikat dan Sulawesi Selatan menggelar pertukaran budaya yang dilakoni siswa SMA dan mahasiswa.

Kegiatan pertukaran budaya ini dipimpin Publik Affairs Officer Konjen AS di Surabaya, Emily Yasmin Norris, yang menyambangi sanggar tari SMA Kartika Makassar dan SMK Somba Opu Kabupaten Gowa, Rabu.

"Kami ingin membuka kesempatan bagi pelajar di Makassar, mungkin bisa berkolaborasi tarian tradisional dan tarian Amerika," katanya.

Dalam lawatannya ke Makassar dan Gowa sampai 16 Oktober, Emily didampingi lima penari, seorang penata suara, dan seorang penata panggung. Satu dari lima penari berkebangsaan Afrika Selatan.

Para penari dari negeri "Paman Sam" itu sempat memukau sekitar 50 siswa SMA Kartika saat menampilkan tari yang bercerita tentang perjalanan grup ini ke Afrika Selatan.

Setelah di SMA Kartika, para duta budaya AS juga akan menyambangi sanggar tari di beberapa SMA di Makassar seperti SMAN I, serta sanggar seni Universitas Muhammadiyah.

Grup Battery Dans ini akan melakukan kolaborasi tari AS-Sulsel dengan sanggar tari SMK Somba Opu, dilanjutkan dengan "workshop" budaya pada 15 Oktober yang juga diselenggarakan di sekolah ini.

Setelah itu, para pelajar AS ini kembali ke Makassar untuk tampil membawakan tari di gedung Mulo, 16 Oktober.

"Ini kegiatan pertukaran budaya, yang didukung oleh pemerintah Amerika Serikat. Kami mengundang lima orang penari dengan atasan mereka," ujar Emily.

Selain pertukaran budaya, ia juga menjelaskan tentang tiga jenis program beasiswa yang disiapkan oleh pemerintah AS bagi siswa dan mahasiswa Indonesia yang ingin belajar satu tahun dinegaranya.
(ANT-099/S016)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

"Seabad pemugaran Borobudur" ajak masyarakat hargai sejarah

Posted: 12 Oct 2011 05:49 AM PDT

Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Magelang, Jateng. (FOTO.ANTARA)

Berita Terkait

Semarang (ANTARA News) - Pameran bertajuk "Satu Abad Pemugaran Borobudur" di Plasa Simpang Lima Semarang, 13-17 Oktober 2011, bertujuan mengajak masyarakat untuk lebih menghargai dan memelihara peninggalan sejarah, khususnya Candi Borobudur.

"Selain untuk menarik minat wisatawan datang ke Candi Borobudur, pameran ini juga memberikan informasi pada anak-anak khususnya mengenai seni tradisional dan budaya," kata Kepala Bagian Promosi Plasa Simpang Lima Sahari di Semarang, Rabu.

Ia menjelaskan, pameran ini diisi dengan maket pemugaran Candi Borobudur, pemutaran film dokumenter tiga dimensi sebelum dan saat pemugaran, pernak-pernik yang dibuat dari abu erupsi Gunung Merapi, dan pameran batik.

Ia mengatakan, pihaknya menerima tawaran kerja sama dari Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BKPB) untuk mengadakan pameran ini karena selama ini masyarakat banyak melewatkan informasi terkini mengenai Candi Borobudur, terutama setelah pemugaran.

"Dengan pameran ini diharapkan masyarakat lebih mencintai benda-benda peninggalan seperti Candi Borobudur dengan tidak melakuakn perusakan seperti mencorat-coret bangunan candi," ujarnya.

Menurut dia, setelah pemugaran, Candi Borobudur memiliki beberapa kelebihan yang mungkin masyarakat belum tahu.

"Setelah dipugar, Candi Borobudur memiliki beberapa hal menarik, salah satunya adalah patung yang dibuat dari abu Merapi dan kemudian dijadikan cinderamata," katanya.

Salah seorang tim kreatif Plasa Simpang Lima Wisnu menambahkan Kota Semarang merupakan kota pertama tempat diadakan pameran ini.

"Pameran serupa selanjutnya akan digelar di Kota Solo dan ditutup dengan pameran besar-besaran di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah," ujarnya.

Pimpinan "BE Production" selaku pelaksana pameran Ken Suratminto mengatakan pihaknya bergabung dengan pameran ini karena masih banyak wisatawan, khususnya wisatawan asing yang belum mengerti seluk-beluk Candi Borobudur.

"Pameran ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Candi Borobudur, terutama mengenai asal usul dan letak Borobudur yang berada di Kabupaten Magelang, bukan di Daerah Istimewa Yogyakarta," katanya.

(U.KR-WSN/N002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan