Ahad, 9 Oktober 2011

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Miss Universe ke Imah Seniman dan Fashion World

Posted: 10 Oct 2011 04:26 AM PDT

BANDUNG, KOMPAS.com- Satu hari menjelang kedatangan Miss Universe, pihak panitia mengaku sudah melengkapi seluruh persyaratan. Baik izin dari Polrestabes Bandung maupun Polresta Cimahi sudah dikantongi.

Hal tersebut diutarakan Dadan Hendaya, Direktur Esa Communication, event organizer yang menangani kedatangan Leila Lopes di Bandung, Senin (10/10/2011). Lopes dijadwalkan mendatangi Imah Seniman di Lembang dan butik Fashion World di Jl Setiabudhi.

"Kami sudah mengundang Wali Kota Bandung dan memahami sewaktu beliau berhalangan hadir," kata Dadan.

Di Imah Seniman, Lopes dijadwalkan untuk makan siang dan menjalani sesi pemotretan. Di sana, dia juga meresmikan pembangunan tempat tersebut.

Musisi Ingin BJF Rutin Digelar

Posted: 09 Oct 2011 04:05 PM PDT

BEKASI, KOMPAS.com- Penampilan Maliq & D'essentials mengakhiri Bekasi Jazz Festival di atap pusat perbelanjaan Bekasi Square, Kota Bekasi, Minggu (9/10/2011) malam. Pergelaran yang menampilkan sekitar 60 kelompok musisi jazz lokal, nasional, dan mancanegara sejak Sabtu kemarin itu diharapkan bisa dilaksanakan setiap tahun.

Glenn Cannon, gitaris grup Logic dari Australia, mengatakan, sebuah kehormatan diundang tampil di Bekasi Jazz Festival. Ia kian kagum dengan perkembangan jazz di Indonesia.

Pergelaran atau festival jazz yang besar tidak lagi terkonsentrasi di kota utama seperti Jakarta tetapi mampu terlaksana dengan baik dan mendapat sambutan meriah seperti di Kota Bekasi.

Pendapat senada juga diutarakan oleh tiga personel Logic lainnya, yakni saksofonis Tim Wilson, basis Dane Alderson, dan drumer Ben Vanderwal. Logic, grup yang didirikan di Melbourne, Australia, sudah berkali-kali tampil dalam sejumlah festival besar jazz di Indonesia.

"Negeri Anda sangat luar biasa indah. Kami berharap diundang lagi tahun depan tampil di sini (Bekasi)," kata Ben yang mengklaim tidak pernah melewatkan menyantap nasi goreng, rendang, dan sate selama ke Indonesia.

Jacques 'Chin' Alcantara, gitaris grup Make Your Mama Proud (MYMP) dari Filipina juga mengatakan, senang bisa tampil di Indonesia. Sambutan penonton Bekasi Jazz Festival sangat luar biasa. Mereka berharap festival ini diadakan lagi pada 2012 agar semakin dikenal di mancanegara dan mendapat sambutan lebih hangat dari masyarakat.

Juliet Bahala, vokalis MYMP, menambahkan, Bekasi Jazz Festival juga menjadi ajang memperkenalkan album baru mereka The Unreleased Acoustic Collection. "Perkembangan jazz di Indonesia perlu kami akui jauh lebih pesat daripada di negeri kami (Filipina). Kami bangga bisa tampil di sini," kata Juliet yang cukup baik menyampaikan sejumlah kalimat ucapan dan salam dalam bahasa Indonesia kepada penonton saat tampil di panggung.

Dukungan agar Bekasi Jazz Festival dipertahankan sebagai ajang tahunan juga mengalir dari musisi jazz senior Ireng Maulana, Benny Likumahuwa, dan Cendy Luntungan. "Suasananya lebih meriah dan lebih luar biasa daripada tahun kemarin. Salut, saya bahagia sekali bisa bermain di sini," kata Ireng dalam jumpa pers sambil berkali-kali bertepuk tangan.

Musisi lainnya seperti Indro Hardjodikori & The Fingers menjadikan Bekasi Jazz Festival sebagai ajang memperkenalkan album baru Traveling. "Album ini belum ada di toko. Lebih dulu keluar di festival ini," kata Indro dengan bangga.

Gugun, gitaris Gugun Blues Shelter, mengatakan, sangat bahagia bisa bermain di Bekasi Jazz Festival. Kelompok yang juga didukung oleh basis Jono dan drumer Bowie ini menyatakan, biasanya tidak pernah bisa bermain di festival jazz sebab musik yang mereka bawakan beraliran blues. "Luar biasa, di sini kami diundang. Ini kehormatan," kata Gugun diamini oleh Jono dan Bowie.

Jono, basis asal Inggris, bahkan mengatakan, Bekasi menjadi sangat spesial baginya yang baru pindah ke Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. "Ini saya sebut Daerah Istimewa Bekasi," katanya berkelakar.

Direktur Eksekutif Bekasi Jazz Festival Yoyok Carry Riyanto bertekad menggelar ajang serupa tahun depan. Pergelaran bertujuan menunjukkan bahwa Bekasi juga mampu menggelar festival jazz yang besar.

Para musisi termasuk yang selama ini memainkan aliran mainstream diminta menampilkan permainan lightjazz atau lebih cenderung dalam format yang menghibur, renyah, dan enak didengar. Dengan demikian, jazz bisa diharapkan menjadi hiburan alternatif yang cerdas untuk masyarakat dan terutama kalangan remaja.

"Memainkan lightjazz bukan dalam arti mengerdilkan jazz tetapi membuatnya bisa banyak diterima dan inilah tantangan bagi para musisi mainstream bahwa jazz bukan musik yang sulit dicerna melainkan musik cerdas," kata Yoyok, saksofonis yang tampil menawan saat beraksi bersama Yovie Widianto Fusion.

Bekasi Jazz Festival diadakan di empat panggung. Dua panggung utama di atap Bekasi Square. Satu panggung di dalam gedung atau atrium dan satu panggung di dekat gerbang.

Bekasi Jazz Festival 2011 merupakan pergelaran kedua. Tahun lalu, acara serupa juga diadakan di atap Bekasi Square. Jika diadakan lagi tahun depan, tampaknya atap Bekasi Square yang sehari-hari menjadi lahan parkir dan arena gokart bakal menjadi daya tarik dan arena yang identik dengan Bekasi Jazz Festival.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan