ANTARA - Mancanegara |
Libya berjanji akan adili pembunuh Gaddafi Posted: 27 Oct 2011 08:38 PM PDT Berita Terkait Video "Berkenaan dengan Gaddafi, kami tidak akan menunggu siapapun untuk memberitahu kami," kata Abdel Hafiz Ghoga, wakil pemimpin Dewan Transisi Nasional (NTC) pada konferensi pers di Benghazi. "Kami telah melancarkan penyelidikan. Kami telah mengeluarkan kode etik dalam menangani tawanan perang. Ada beberapa pelanggaran oleh orang-orang yang sungguh disayangkan melukiskan dirinya sebagai revolusioner. Saya yakin itu aksi individual dan bukan aksi revolusioner atau tentara nasional," kata pejabat penting pemerintah sementara itu. "Kami telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa suatu pelanggaran hak asasi manusia akan diselidiki oleh NTC. Siapapun yang bertanggungjawab atas hal itu (pembunuhan Gaddafi) akan diadili." Ghoga, yang berbicara dalam bahasa Arab dan diterjemahkan oleh seorang penterjemah pemerintah, sedang menanggapi pertanyaan khusus mengenai kematian Gaddafi dan kemungkinan penganiayaan Gaddafi. Pernyataannya itu dibuat ketika NATO mempertimbangkan kemungkinan peran baru di Libya menyusul kematian Gaddafi yang kontroversial, sementara Prancis mengatakan PBB akan mengadakan pemungutan suara, Kamis, untuk mengakhiri mandat aliansi itu untuk melakukan perang udara di Libya pada 31 Oktober. PBB dengan suara bulat, telah mensahkah resolusi yang mengakhiri mandat NATO itu. Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
Partai Islam menangkan Pemilu Tunisia Posted: 27 Oct 2011 07:42 PM PDT Berita Terkait Video Setelah naiknya popularitas Ikhwanul Muslimin di Mesir pasca tumbangnya rezim Hosni Mubarak, kabar di Tunisia ini bakal ditanggapi dengan penuh kekhawatiran oleh dunia Barat. Reuters melaporkan, Jumat, Partai Ennahda, dinyatakan oleh komisi pemilihan umum Tunisia sebagai pemenang pemilu legislatif. Jumlah kursi yang diperebutkan dalam dewan legislatif Tunisia adalah 217 kursi dan Ennahda memenangi 41 persen diantaranya atau 90 kursi. Ennahda mengatakan ingin membentuk pemerintahan baru dalam jangka sebulan ke depan. Berikut hasil pemungutan suara 23 Oktober sebagaimana diumumkan komisi pemilihan umum Tunisia, Kamis kemarin. Partai Ennahda 90 kursi Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan