ANTARA - Mancanegara |
ASEAN Himbau Dua Korea Bertemu Selesaikan Konflik Posted: 20 Jul 2011 09:14 PM PDT Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa (7 kanan) berfoto bersama dengan Menteri Luar Negeri Korea Kim Sung-Hwan (9 kanan), Menteri Luar Negeri Jepang Takeaki Matsumoto (8 kanan), Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi (6 kanan) dan sembilan Menlu negara-negara ASEAN lainnya beserta Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan (kanan) sebelum memulai Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN Plus Three di Bali Internasional Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Kamis (21/7). Pertemuan menteri-menteri luar negeri ASEAN dengan China, Jepang dan Korea tersebut membahas soal review arah kerjasama ASEAN Plus Three di masa akan datang dan berbagai isu-isu regional dan internasional terkini. (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf) Kami mengimbau Korea Selatan dan Korea Utara memulai lagi proses pembicaraan untuk menyelesaikan sengketa mereka. Kami juga berharap agar Pertemuan 6 Pihak (Six Paty Talk) dilakukan lagi. Berita Terkait Video "Dalam pertemuan dengan tiga negara mitra ASEAN tadi, kami membicarakan beberapa isu regional yang menjadi keprihatinan bersama termasuk isu konflik di semenanjung korea. Kami mengimbau Korea Selatan dan Korea Utara memulai lagi proses pembicaraan untuk menyelesaikan sengketa mereka. Kami juga berharap agar Pertemuan 6 Pihak (Six Paty Talk) dilakukan lagi," kata Menlu, Kamis. Ketegangan-ketegangan di semenanjung telah berkobar sejak Korea Selatan menuduh Korea Utara menorpedo salah satu kapal perangnya, Cheonan, yang menyebabkan hilangnya 46 nyawa prajurit angkatan lautnya pada Maret 2010. Korea Utara dengan marah membantah tuduhan itu, namun November lalu mereka menyerang sebuah pulau perbatasan, Yeonpyeong, menewaskan empat warga Korea Selatan termasuk dua warga sipil dan sempat memicu kekhawatiran perang. Sebelumnya Ketua Gabungan Kepala Staf Militer AS Laksamana Mike Mullen mendesak China yang merupakan sekutu dekat Korut untuk menggunakan hubungan baiknya dengan Pyongyang untuk memastikan stabilitas regional dan memperingatkan Korea Utara terhadap provokasi lebih lanjut. China juga merupakan anggota Perundingan Enam Negara (Six Paty Talk) yang fokus pada isu pelucutan senjata nuklir Korea Utara. (T.A051) Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Kroasia Puji Penangkapan Penjahat Perang Goran Hadzic Posted: 20 Jul 2011 06:37 PM PDT Penangkapan Hadzic adalah kabar baik bagi kemanusiaan, bagi dunia dan yang terpenting bagi Kroasia. Berita Terkait Video Presiden Ivo Josipovic mengatakan penangkapan itu terlambat, tapi pengadilan akan dilakukan. "Kita tentu saja dapat mengatakan bahwa penangkapan itu terlambat. Pengadilan itu lambat tapi akan terjadi," kata Josipovic dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh radio nasional HRT. Dalam satu kunjungan ke Polandia, Perdana Menteri Jadranka Kosor menyatakan: "Penangkapan Hadzic adalah kabar baik bagi kemanusiaan, bagi dunia dan yang terpenting bagi Kroasia." Ia mengeluh bahwa diperlukan dua dasawarsa untuk menangkap bekas pemimpin pemberontak Serbia Kroasia itu, yang menentang pemisahan negara itu dari bekas Yugoslavia. "Banyak keluarga korban kekejaman, sudah tidak hidup untuk melihat penangkapan Hadzic," ia mengeluh. Hadzic, 52, ditangkap di Serbia pada Rabu pagi. Ia adalah pelarian terakhir yang dicari oleh Pengadilan Kejahatan Perang Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICTY). Ia khususnya dicari karena pembunuhan besar-besaran oleh tentara di bawah komandonya atas 250 pengungsi warga sipil yang diambil dari sebuah rumah sakit setelah Vukovar, sebuah kota di Kroasia timur yang berbatasan dengan Serbia, jatuh menyusul hampir tiga bulan pengepungan pada November 1991. "Pada waktu itu, Hadzic adalah tuan mati dan hidup di Vukovar dan memutuskan nasib sejumlah tawanan," kata Zdravko Komsic, pemimpin asosiasi para bekas tawanan perang Vokovar. Hadzic menghadapi 14 tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang atas pembunuhan ratusan warga sipil Kroasia dan bukan-Serbia serta pendeportasian puluhan ribu lebih pada saat perang 1991-95 di Kroasia. Orang-orang lain yang selamat dari pembantaian di Vukovar mengharapkan penangkapan Hadzic akan membantu mengetahui nasib 300 lebih orang yang masih hilang. "Kami mengharapkan bahwa pengadilannya akan memancarkan cahaya pada nasib orang-orang yang masih hilang" sejak kejatuhan pada 1991, kata Vesna Bosanac, direktur rumah sakit pada waktu perang tersebut. (S008) Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan