ANTARA - Mancanegara |
ICC Mungkin Tidak Larang Gaddafi Tinggalkan Libya Posted: 08 Jun 2011 07:13 PM PDT London (ANTARA News/Reuters) - Penyelidikan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) terhadap Presiden Libya, Muamar Gaddafi, bukan rintangan penting baginya untuk meninggalkan Libya guna mengakhiri krisis empat bulan lamanya di negara itu, kata seorang menteri Inggris, Rabu (Kamis WIB). Beberapa pengamat mengatakan bahwa keputusan oleh penuntut kejahatan perang di Den Haag, Belanda itu bulan lalu untuk mengusahakan surat perintah penangkapan Gaddafi telah memberikan ia dorongan untuk mempertahankan kekuasaan karena takut bahwa akan menghadapi tuntutan jika meninggalkan Libya. "Saya mengerti hal tuntutan ICC itu dengan sangat jelas. Saya tidak memikirkan benar-benar hal itu merupakan rintangan mutlak bagi orang untuk bergerak," kata Menteri pada Kantor Luar Negeri Inggris, Alistair Burt, ketika ditanya mengenai prospek pengasingan Gaddafi. "Saya kira kebenarannya adalah faktanya, adalah bahwa orang membicarakan Kolonel Gaddafi, mengenai kemungkinannya untuk pergi. Tentu saja ada," kata Burt dalam pembicaraan mengenai Libya di kelompok pemikir Chatham House London. Ia menyatakan, yakin hal itu merupakan bagian dari pemikiran Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, yang telah berupaya untuk menengahi krisis Libya, untuk membicarakan pengasingan Gaddafi. "Tidak masalah bagi pemerintah Inggris ke mana Kolonel Gaddafi mungkin akan pergi," kata Burt, yang akan mewakili Inggris pada pertemuan kelompok kontak internasional mengenai Libya di Abu Dhabi, Kamis. Ia mengatakan, pemerintah Inggris sebelumnya telah menjelaskan mereka tidak akan menghalangi keluarnya Gaddafi "tapi sama sekali tak terserah pada kami untuk memulai memilih negara atau mengusulkan tempat yang mereka perlu segera untuk mendapatkannya. Zuma mengatakan, setelah pertemuan dengan pemimpin Libya itu di Tripoli Senin lalu bahwa Gaddafi tidak siap untuk meninggalkan Libya tapi akan mengejar solusi politik bagi perang saudara di negaranya. Beberapa pengamat memberi kesan Gaddafi bisa mendapat tempat perlindungan di Venezuela atau Zimbabwe, yang para pemimpinnya anti-Barat. Penuntut ICC, Luis Moreno-Ocampo, telah mengusahakan surat perintah penangkapan bagi Gaddafi pada 16 Mei lalu, menuduhnya telah membunuh demonstran yang menentang pemerintahannya yang sudah empat dasawarsa. Ia juga minta hakim, yang sekarang harus melihat jika ada cukup bukti untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi putera Gaddafi, Saif al-Islam, dan saudara iparnya yang kepala mata-mata Abdullah Sanusi. Aliran pejabat Libya yang membelot terus berlangsung, ketika Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meningkatkan serangan pemboman untuk mendukung secara efektif pemberontak yang berusaha untuk menjatuhkan Gaddafi, yang telah berkuasa hampir 42 tahun. Editor: Priyambodo RH Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
China Serukan Gencatan Senjata di Libya Posted: 08 Jun 2011 06:40 PM PDT Beijing (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Menteri Luar Negeri China, Yang Jiechi, menyerukan gencatan senjata segera di Libya dan upaya-upaya politik untuk mengatasi krisis di negara Afrika utara itu. "Ini adalah prioritas utama bagi pihak terkait untuk mencapai suatu gencatan senjata guna menghindari bencana kemanusiaan yang lebih besar, dan mengatasi krisis Libya melalui cara-cara politik termasuk dialog dan perundingan," kata Yang pada saat bertemu dengan utusan khusus pemerintah Libya, Abdul Ati Al-Obidi, Rabu (8/6). Negeri Tirai Bambu itu menentang tindakan di luar otoritas Dewan Keamanan PBB dan bersikap menghormati kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah Libya serta menghargai pilihan yang dibuat oleh rakyat Libya, kata Yang. Yang berharap pihak terkait di Libya akan mengambil tindakan-tindakan penting mendasar bagi negara dan masyarakat, serta memulai proses politik untuk menyelesaikan krisis sedini mungkin untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional, kata Yang. China mendukung prakarsa mediasi Uni Afrika(AU) dan diplomatik untuk memecahkan krisis Libya. Ia menyatakan, bersedia untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dan bekerja dengan komunitas internasional untuk menyelesaikan krisis melalui cara-cara politik. Al-Obidi, yang juga Menteri Libya untuk Penghubung Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, menyatakan kesediaan Libya untuk menerima peta jalan AU dan mencapai gencatan senjata. Dia menambahkan bahwa Libya berharap China bisa memainkan peran dan mengerahkan pengaruhnya dalam aspek ini. Libya akan mengadopsi tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan warga negara China dan properti mereka di Libya, kata Al Obidi. Editor: Priyambodo RH Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan