Jumaat, 20 Mei 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Gembong Narkoba Dibekuk di Pesta Ulang Tahun

Posted: 21 May 2011 03:46 AM PDT

Gembong Narkoba Dibekuk di Pesta Ulang Tahun

Kistyarini | Sabtu, 21 Mei 2011 | 10:46 WIB

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Polisi Federal Meksiko menangkap seorang gembong narkoba dari Kartel Gulf di sebuah pesta yang diyakini sebgai pesta ulang tahunnya sendiri di Reynosa, Jumat (20/5/2011).

Drug Enforcement Administration DEA atau badan narkoba AS menghargai kepala Gilberto Barragan Balderas sebesar 5 juta dollar AS atau setara dengan Rp 42,7 miliar.

Menurut kepala operasi antinarkoba federal Meksiko, Ramon Pequeno, Gilberto Barragan Balderas (41) merupakan 'salah astu pemimpin Kartel Gulf'. Drug Enforcement Administration (DEA) atau badan narkoba Amerika Serikat menghargai kepalanya sebesar 5 juta dollar AS atau setara dengan Rp 42,7 miliar.

Barragan Balderas diduga bertanggung jawab atas operasi kartel tersebut di Miguel Aleman, yang berbatasan dengan Roma, Texas. Polisi menangkapnya di sebuah pesta di Reynosa, kota yang berbatasan Kota McAllen, Texas. Polisi menduga, pesta itu untuk merayakan ulang tahun Barragan Balderas yang jatuh pada 19 Mei. Selain menangkap dua rekan Barragan Balderas, polisi menyita satu senjata laras panjang dan tiga pistol.

DEA memburu lelaki 41 tahun itu dengan dakwaan penyelundupan narkoba ke AS yang terjadi pada 2008. Dalam pernyataannya DEA menyebut, Barragan Balderas 'bertanggung jawab mendapat informasi tentang pergerakan dan lokasi patroli polisi dan militer serta pos penjagaan, selain melindungi pengiriman kokain dan marijuana untuk Kartel Gulf dan Los Zetas sebelum kedua gang itu berseteru pada 2010.

Kedua geng itu kini menjadi musuh bebuyutan. Dikatakan oleh kepolisian federal, tugas Barragan Balderas adalah melindungi teritori Gulf di Tamaulipas dari serangan geng Zetas.

 

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Strauss-Kahn Ditolak Tetangga Apartemen

Posted: 21 May 2011 02:40 AM PDT

NEW YORK, KOMPAS.com - Mantan bos Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn mulai menjalani kehidupan sebagai tahanan rumah, Jumat (20/5/2011), setelah dia dibebaskan dengan jaminan 6 juta dollar AS atau setara dengan Rp 51,3 miliar.

Namun nasib buruknya tidak berhenti di situ. Para penghuni gedung apartemen mewah Bristol Paza di East 65th Street, New York, tidak mau Strauss-Kahn tinggal di tempat itu.

Setahu mereka, penghuni apartemen itu bernama Anna Sinclair. Namun begitu tahu bahwa Sinclair adalah istri Strauss-Kahn, orang kaya Prancis yang menjadi tersangka kasus percobaan pemerkosaan, mereka menolak mentah-mentah kehadiran pasangan itu.

"Kami tidak mau lingkungan kami diserbu wartawan dan turis," kata Joan Silverman, pemilik toko sepatu dan penghuni apartemen berjarak satu blok dari Bristol Plaza, kepada Los Angeles Times, Jumat (20/5/2011).

"Waktu melihat puluhan kamera dan wartawan dekat apartemen saya pagi tadi, saya pikir 'wah, mulai lagi ini,'" ujarnya.

Penghuni apartemen di sekitar wilayah itu pernah mengalami kejadian tidak mengenakkan seperti itu ketika terjadi kasus Bernie Madoff, seorang tokoh keuangan yang menjadi tahanan rumah di penthouse di East 64th Street sebelum dijebloskan ke penjara.

Belajar dari pengalaman itu, penghuni apartemen pun mengajukan komplain ke pengelola gedung. Menurut mereka, kehadiran Strauss-Kahn di gedung itu bisa menjadi gangguan.

Akibat penolakan itu mau tidak mau Strauss-Kahn harus mencari tempat tinggal baru seagi menunggu persidangan yang dijadwalkan berlangsung awal Juni. Untuk sementara mantan Direktur Pelaksana IMF itu tinggal di suite milik perusahaan jasa pengawalan yang disewanya 7.000 dollar AS (Rp 59 juta) per hari.

Pengadilan Tinggi New York membebaskan Strauss-Kahn dengan jaminan sebesar 6 juta dollar AS. Namun calon kuat presiden Prancis itu tidak bisa bebas berkeliaran karena harus menjadi tahanan rumah.

Selama itu dia harus menggunakan monitor elektronik dan diawasi selama 24 jam penuh. Dia juga menjalani wajib lapor pada jaksa penuntut umum dan menghadiri setiap persidangan. Strauss-Kahn keluar dari penjara Rikers Island pada Jumat malam.

Jaksa menolak permohonan bebas dengan jaminan yang diajukan pengacara Strauss-Kahn dengan alasan lelaki itu memiliki kekayaan dan koneksi yang memungkinannya menghindari pihak berwajib dan pulang ke Prancis yang tidak berkewajiban mengekstradisi warganya ke AS.

Di Prancis, Strauss-Kahn merupakan tokoh sosialis terpandang. Dia diyakini mampu mengalahan Presiden Nicolas Sarkozy pada pemilihan presiden tahun depan.

Lelaki 62 tahun itu ditahan pada 14 Mei lalu atas tuduhan penyerangan dan percobaan pemerkosaan terhadap seorang pelayan kamar Hotel Sofitel di kawasan Manhattan. Juri menjatuhkan tujuh dakwaan padanya yang semuanya dibantah oleh Strauss-Kahn.

Pengacaranya William W Taylor III berharap media menghargai privasi kliennya. "Kami meminta media menghormati privasinya dan perasaan keluarga yang perlu dilindungi," tegasnya.

 

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan