Jumaat, 20 Mei 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Strauss-Kahn Mulai Jalani Tahanan Rumah

Posted: 20 May 2011 07:40 PM PDT

Dominique Strauss-Kahn. (FOTO.ANTARA/REUTERS / Dunand / Emmanuel Pool )

Berita Terkait

Video

New York (ANTARA News) - Mantan bos IMF Dominique Strauss-Kahn tiba Jumat malam waktu setempat (Sabtu pagi WIB) di satu gedung di New York, tempat ia akan menjalani hukuman tahanan rumah, setelah meninggalkan penjara Rikers Island dengan jaminan, kata polisi.

Bangunan yang dijaga ketat it yang terletak di ujung selatan Broadway dekat Ground Zero itu akan terus diawasi selama politikus kawakan Prancis tersebut menjalani hukuman. Bangunan tersebut dilengkapi peralatan perusahaan keamanan swasta setelah Strauss-Kahn dituntut melakukan serangan seksual.

Hakim memberlakukan persyaratan ketat terhadap Strauss-Kahn (62), yang melewati empat malam di penjara Rikers Island, setelah ia didakwa melakukan serangan seksual terhadap seorang petugas kebersihan hotel.

Pengaturan baru tersebut dilakukan setelah rencana menempatkan dia dalam pengawasan sepanjang waktu di satu apartemen mewah yang disewa istrinya, Anne Sinclair, gagal karena penduduk sekitar kompleks berkeberatan.

Hakim Michael Obus setuju mantan direktur pelaksana Dana Moneter International tersebut diserahkan kepada perusahaan keamanan Stroz Friedberg dan untuk sementara ditempatkan di bangunan itu sampai apartemen baru didapatkan.

C003/A011

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Empat Warga Pakistan Tewas Dalam Serangan Pesawat AS

Posted: 20 May 2011 07:09 PM PDT

Islamabad (ANTARA News) - Sedikitnya empat orang tewas pada saat pesawat tak berawak Amerika Serikat menembakkan dua rudal ke satu kendaraan di daerah Miranshah, Waziristan Utara, Pakistan barat laut, Jumat malam, menurut laporan saluran TV lokal Urdu Duniya, demikian lapor Xinhua-OANA.

Laporan-laporan sebelumnya oleh Dinuya mengatakan target serangan adalah sebuah rumah, tetapi saluran itu kemudian mengkonfirmasi bahwa target serangan adalah kendaraan yang dicurigai membawa gerilyawan.

Rudal-rudal yang ditembakkan oleh pesawat tak berawak AS itu juga menghancurkan total sebuah rumah yang ada di dekatnya, kata laporan tersebut.

Serangan pesawat mata-mata AS pada Jumat itu adalah yang ke-31 dari serangan sejenis di Pakistan sejak 2011.

Sejak tahun ini, sedikitnya 225 orang warga Pakistan telah dilaporkan tewas dalam serangan pesawat tak berawak Amerika tersebut, yang sebagian besar dilancarkan di Waziristan Utara, tempat yang diyakini oleh Amerika sebagai kubu pertahanan gerilyawan di sepanjang daerah perbatasan Pakistan-Afghanistan.

Sementara itu sehari sebelumnya di Peshawar, seorang juru bicara Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas satu serangan terhadap konvoi konsulat Amerika Serikat di Peshawar pada Jumat, yang menewaskan seorang Pakistan dan melukai 10 orang lainnya.

Seorang Amerika termasuk salah satu dari orang yang ada di dalam konvoi kendaraan itu mengalami cedera ringan.

"Para staf diplomat dari semua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang menjadi sasaran kami," kata Ehsanullah Ehsan, seorang juru bicara Taliban, kepada Reuters melalui telepon dari satu tempat yang tak disebutkan.

"Kami akan terus melakukan serangan-serangan seperti itu. Pakistan adalah target pertama kami, dan Amerika yang kedua."

Serangan terhadap konvoi konsulat AS di kota barat laut bergolak Peshawar ini merupakan lonjakan kekerasan terakhir sejak pasukan AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden pada awal bulan ini.

Juru bicara kedutaan AS, Alberto Rodriguez, mengatakan tidak ada orang Amerika yang tewas atau menderita cedera serius dalam serangan bom mobil tersebut, yang menewaskan seorang warga Pakistan dan melukai 10 orang lainnya.

Serangan itu terjadi di satu jalan utama di satu daerah di mana banyak diplomat Barat tinggal dan melibatkan bahan peledak 50 kilogram, kata polisi.

Al Qaida dan sekutunya, Taliban Pakistan, telah bersumpah untuk membalas pembunuhan Osama bin Laden, yang dilakukan oleh pasukan khusus AS pada 2 Mei, dan kelompok itu mengatakan akan menargetkan pemerintah Pakistan dan sekutu Baratnya.

"Staf diplomatik dari semua negara NATO kami jadikan target," kata Ehsanullah Ehsan, juru bicara Taliban.

"Kami akan melanjutkan serangan-serangan tersebut." tegasnya. (AK/C003/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan