Khamis, 5 Mei 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Damien Luncurkan Film Penyakit Lupus

Posted: 05 May 2011 04:03 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Penulis dan sutradara Damien Dematra dan para penulis orang dengan lupus (odapus), bekerjasama dengan Yayasan Lupus Indonesia (YLI) meluncurkan buku "Surat untuk Tuhan" dan film "Lupus".

"Kita mengangkat Lupus karena kita ingin masyarakat di Indonesia harus mengetahui bahwa ada bahaya laten yang menyerang kapan saja dan di mana saja," kata Damien kepada pers di Jakarta, Kamis.

Proyek "Surat untuk Tuhan" ini dimulai dari kerjasama seminar "Menulis itu Gampang" antara Gerakan Nasional Menulis dan Yayasan Lupus Indonesia di Taman Ismail Marzuki dalam rangka festival Gus Dur pada akhir Desember 2010.

Setelah novel "Tuhan", "Jangan Pisahkan Kami" dan "Ketika Aku Menyentuh Awan", maka "Surat untuk Tuhan" adalah novel ketiga Damien Dematra yang mengangkat kisah hidup odapus.

Film "Lupus" sendiri bercerita tentang Atikah, seorang dokter yang hanya hidup dengan adiknya yang didiagnosa terkena lupus.

Atikah pun berusaha merawat dan menyenangkan adiknya sendirian, namun sakit adiknya bertambah parah sampai ia tiba dimana ia sendiri dipinggir jurang kehidupan.

Kemudian, Atikah berhenti berjuang sampai Adam, seorang dokter muda datang dalam kehidupannya.

Damien berharap, semoga proyek ini dapat memberi semangat, menancapkan gelora perjuangan dan membakar inspirasi semua odapus dimana pun mereka berada dan juga bagi masyarakat pada umumnya, bahwa hidup adalah perjuangan dan akan terasa jauh lebih ringan apabila dilalui dengan rasa penerimaan dan syukur pada Yang Kuasa.

"Mudah-mudahan masyarakat Indonesia dapat mengetahui bagaimana caranya agar tidak terkena lupus, memberi kekuatan orang-orang yang terkena lupus, dan masyarakat mendapat inspirasi," ujar Damien.
(SFA)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

KTT akan Bahas Satu Komunitas Film ASEAN

Posted: 05 May 2011 03:31 AM PDT

Seorang wanita melintas di depan poster berisi bendera negara-negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang terpampang di area Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (4/5). (ANTARA/Ismar Patrizki)

Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini memiliki agenda dalam KTT ASEAN yang terkait dengan film yakni Festival Film ASEAN

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN akan membahas pembentukan satu komunitas film ASEAN untuk mendorong perkembangan dan kemajuan bersama di bidang perfilman di kawasan Asia Tenggara.

"Intinya pembahasan akan menuju ke sana (satu komunitas film ASEAN), sebuah kebersamaan untuk membangun kemajuan perfilman kawasan," kata Plt. Direktur Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film (NBSF) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Ukus Kuswara di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, jika telah terbentuk satu komunitas film di kawasan maka bukan tidak mungkin akan terjadi saling tukar informasi dan pengalaman sehingga kualitas film di ASEAN makin berdaya saing tinggi.

Sejumlah negara, kata dia, memiliki keunggulan masing-masing di bidang perfilman seperti Thailand yang memiliki jasa teknis lengkap, Singapura dengan fasilitas studio memadai, hingga Indonesia dengan film-film yang kaya genre dan memiliki banyak potensi lokasi dan budaya.

Menurut dia, film sangat penting untuk menjadi salah satu bahan bahasan dalam KTT ASEAN mengingat peran film yang mampu mempercepat pemahaman tentang sesuatu dan menjadi media interaksi yang efektif.

"Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini memiliki agenda dalam KTT ASEAN yang terkait dengan film yakni Festival Film ASEAN," katanya.

Saat ini pihaknya sedang mempersiapkan gelaran festival tersebut yang rencananya akan dibuka di Jakarta dilanjutkan dengan roadshow di enam provinsi dan beberapa kota lain di ASEAN.

"Acara puncaknya akan digelar di Bali bersamaan dengan ASEAN Fair dengan menghadirkan talkshow soal film bersama tokoh film dunia," katanya.

Jenis film yang akan difestivalkan berupa film layar lebar dan film pendek serta dokumenter. "Kami masih menunggu dan mengumpulkan film-film dari para peserta festival," kata Ukus.

Pihaknya berharap gelaran tersebut akan menjadi langkah awal terbentuknya satu komunitas film ASEAN menuju peningkatan daya saing dunia perfilman di kawasan Asia Tenggara.
(H016)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan