Tabrak Angsa Didenda Rp100 Juta Posted: 19 Apr 2011 06:01 AM PDT SYDNEY – Seorang remaja asal Australia mengendarai jetski dan secara sengaja menabrak seekor angsa hitam. Dia berhasil terhindari dari hukuman penjara, namun dia harus membayar denda 11.000 dolar Australia atau sekira Rp100 juta. Kale Falchi (19) terekam dalam video sedang mengejar angsa di Perairan Mermaid di Pantai Gold pada Desember tahun lalu. Pengadilan mendengar Falchi berteriak pada penumpangnya, "lihat ini", sebelum menabrak hewan tersebut. Namun, kemudian dia mengatakan pada polisi dia tidak mengelak karena tengah terburu-buru untuk makan siang. Angsa tersebut berhasil diselamatkan dan suaka satwa menghabiskan waktu empat bulan untuk merawat lukanya sebelum akhirnya hewan tersebut mati. Hakim Southport, Brian Kucks mengatakan, Falchi menunjukan sikap tidak berperasaan pada angsa itu dan berutang pada masyarakat, namun menolak masa penahanan selama tiga bulan. Namun, Falchi dikenakan denda dan melakukan pelayanan masyarakat selama 180 jam. Sementara itu di luar pengadilan, Ian Hulme, yang merekam insiden tersebut, mengatakan, di malam hari terdengar rintihan anak angsa mencari ibunya. (rhs)
Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Penduduk Fukushima Merasa Didiskriminasi Posted: 19 Apr 2011 05:04 AM PDT TOKYO – Kementerian Kebijakan Nasional Jepang, Koichiro Gemba mengatakan, penduduk dari Prefektur Fukushima didiskriminasi karena radiasi yang bocor dari PLTN di wilayah itu. Kepada para wartawan Gemba mengatakan, penduduk dari Fukushima ditolak oleh beberapa hotel di prefektur lain saat melakukan reservasi dan anak-anak diejek oleh teman-temannya yang mengatakan mereka terkena radiasi. Gemba mengatakan, warga Fukushima menjalani kehidupan yang teratur dan tenang, meskipun mereka sangat khawatir. Gemba menambahkan, saat banyak orang menolong korban bencana, sangat mengecewakan masih ada kelalaian terhadap beberapa korban lainnya. Gemba telah meminta para menteri di kabinet untuk mengeluarkan instruksi pada institusi terkait untuk memastikan tindakan diskriminasi dan sejenisnya tidak terjadi. Sementara itu Sekretaris Kabinet Yukio Edano mengatakan, adalah fakta yang obyektif bahwa radiasi itu tifak menular. Edano berpendapat masyarakat memberikan reaksi yang berlebihan. Edano menekankan masyarakat harus memahami secara sesuai situasi yang tengah terjadi menggunakan ilmu pengetahuan, oleh karena itu mereka harus bisa menerima apapun yang dihasilkan dari Fukushima yang telah dipastikan aman. (rhs)
Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan