Ahad, 10 April 2011

detikcom

detikcom


Kronologi Kepulangan Lian ke Pangkuan Keluarga versi Polisi

Posted: 10 Apr 2011 12:46 PM PDT

Senin, 11/04/2011 02:46 WIB
Kronologi Kepulangan Lian ke Pangkuan Keluarga versi Polisi 
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Sempat menghilang selama empat hari, Lian Febriana (26), kini sudah berkumpul kembali bersama keluarga. Apa saja yang dilakukannya selama menghilang masih misterius. Namun polisi memiliki cerita saat Lian sudah berada di Puncak, Bogor, Jabar.

Hal ini dituturkan oleh Kanit Reskrim Polsek Cisarua, Kabupaten Bogor, AKP Iwan Wahyudi, kepada detikcom, Minggu (10/4/2011).

Kamis, 7 April 2011

Lian keluar kantor makan siang bersama 2 temannya. Lalu, Lian memisahkan diri. Lantas bilang ke temannya akan menjenguk temannya di rumah sakit. Hingga malam, Lian tidak pulang ke rumah di kawasan Rawamangun, Jakarta. Akhirnya, keluarga menunggu di rumah sambil menghubungi kerabat.

Jumat, 8 April 2011

Pukul 15.00 WIB, Lian datang seorang diri ke Masjid At-Ta'awwun, Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Dia menaiki mobil angkutan umum L 300 jurusan Cipanas-Bogor. Lian sudah mengenakan cadar dan mengaku bernama Maryam.

Sabtu, 9 April 2011

Pukul 11.00 WIB, pengurus DKM Masjid At-Ta'awwun mulai menanyai Lian tentang maksud kedatangannya. Karena terus-terusan menjawab lupa, pengurus pun curiga Lian hilang ingatan. Mereka kemudian membantu Lian dengan cara memberikan sederet angka, hingga akhirnya nomor telepon sang suami muncul.

Pukul 12.00 WIB, warga menelepon suami Lian dan menjelaskan keadaannnya yang sudah lupa ingatan. Suami mengaku tak kenal dengan Maryam namun kemudian bercerita tentang istrinya yang hilang. Setelah cocok, warga meminta suami Lian datang ke masjid.

Pukul 15.00 WIB, suami Lian beserta keluarga datang ke masjid At-Ta'awwun. Namun Lian sempat menolak mereka karena tidak kenal. Beberapa kali dibujuk, Lian pun tetap enggan kembali pulang.

Minggu, 10 April 2011

Pukul 04.00 WIB, Lian bersedia pulang bersama keluarga setelah dibujuk oleh beberap kiai setempat. Hingga saat ini, Lian masih shock dan perlu mendapat perawatan dari keluarga. Polisi pun masih menelusuri siapa orang yang membawa Lian dan mencuci otaknya hingga lupa ingatan.

(mad/asp)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Bakar Al-Quran, Petinggi Partai di Inggris Ditangkap Polisi

Posted: 10 Apr 2011 12:19 PM PDT

Senin, 11/04/2011 02:19 WIB
Bakar Al-Quran, Petinggi Partai di Inggris Ditangkap Polisi 
Andi Saputra - detikNews

London - Seorang anggota senior British National Party (BNP), Sion Owens (40), ditangkap dan ditahan Kepolisian South Wales. Dia terbukti membakar sebuah kopian Al-Quran di kebun rumahnya.

Terbongkarnya peristiwa tersebut berawal dari video klip pembakaran yang bocor ke sebuah media massa di Inggris, The Observer. Pihak Observer langsung menyerahkan video klip itu ke pihak kepolisian. Owens ditangkap beberapa jam setelah polisi menerima video, Sabtu (9/4/2011) waktu setempat. Orang kedua, yang diyakini ikut merekam peristiwa itu juga sudah ditahan.

Video klip itu memperlihatkan Owens, yang juga calon anggota Dewan Majelis Wales dalam pemilu mendatang, merendam kopian Al-Quran di minyak tanah dan membakarnya. Rekaman secara jelas mengidentifikasi Owens, yang mengenakan kaus t-shirt bertuliskan 'Whitelaw Tidak Menyerah'. Namun, tak dijelaskan kapan tindakan tersebut dilakukan.

Seperti dikutip The Guardian, Phil Davies, Inspektur Polisi South Wales, yang memimpin penyelidikan itu, mengatakan, "Kami selalu bertindak tegas terhadap peristiwa semacam ini. Kami yakin intoleransi semacam ini tidak bisa diterima dalam masyarakat kita."

Sementara itu, dari Home Office, kementerian yang bertanggung jawab atas urusan imigrasi dan keamanan di Inggris pun bersuara keras.

"Pemerintah benar-benar mengutuk tindakan itu karena mencederai masyarakat yang toleran. Kami juga mengutuk setiap upaya untuk menciptakan perpecahan di masyarakat. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk menjalani hidup mereka bebas dari rasa takut, permusuhan atau pelecehan atas dasar karakteristik tertentu, seperti agama."

(asp/mad)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan