Jumaat, 11 Mac 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Demokrat Minta Dubes AS Beri Klarifikasi

Posted: 11 Mar 2011 10:14 PM PST

JAKARTA - Partai Demokrat berharap agar Kedutaan Amerika Serikat bisa secepatnya memberikan klarifikasi menyusul pemberitaan The Age soal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pasalnya berit yang dimuat The Age, merupakan kiriman data eksklusif yang diberikan situs whistle blower, Wikileaks. Sementara data yang dibocorkan Wikilieaks merupakan bocoran kawat diplomatik dari Kedubes AS.

"Demokrat berharap Kedubes AS bisa secepatnya klarifikasi. Itu semua berita bohong," tegas Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustofa dalam diskusi Polemik Trijaya di Kafe Warung Daun, Sabtu (12/3/2011).

Saan menambahkan klarifikasi ini sangat penting untuk menjaga hubungan baik antara Amerika Serikat dengan Indonesia. Tidak hanya itu saja, pihaknya juga percaya akan integritas dari SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono.

"Kami minta agar Menlu bisa melakukan klarifikasi dengan Dubes AS," tegasnya lagi.

Sebelumnya, Harian The Age membuat publik di Indonesia terkejut. Berita utama berjudul "Yudhoyono Abused Power", membuat Istana kalang kabut membuat klarifikasi dan bantahan.

Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga semalam belum memberikan penjelasan langsung.

(crl)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

The Age Bongkar Peran Sjafrie Sjamsoeddin di Dili

Posted: 11 Mar 2011 10:13 PM PST

JAKARTA - The Age lagi-lagi membocorkan data dari Wikileaks terkait pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam edisi cetaknya hari ini, The Age membeberkan data yang diperoleh secara eksklusif itu.
 
Data bocoran dari diplomat Amerika Serikat (AS) mencatat bahwa Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin masuk dalam "daftar hitam" pemberian Visa. Namun Kedutaan Besar AS masih mendesak agar dia diizinkan masuk dan jangan sampai hal ini menjadi batu sandungan bagi hubungan Jakarta dan Washington DC.
 
"Kami mencatat bahwa sebagai penasihat utama Presiden Indonesia, perjalanan Sjamsoeddin ke Amerika Serikat akan memperkuat hubungan AS-Indonesia," ujar pihak kedutaan.
 
The Age menulis, Pemerintah Amerika Serikat telah "menolak" salah satu penasihat terdekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), karena diduga terlibat dalam kejahatan perang di Timor Timur.
 
Namun kabar penolakan visa atas nama Sjafrie Sjamsoeddin itu dirahasiakan Washington DC. Sjafrie kini justru ditunjuk oleh SBY sebagai Wakil Menteri Pertahanan.
 
Seperti dikutip okezone dari The Age, Sabtu (12/3/2011), pada September 2009, Pemerintah AS menahan visa Sjafrie Sjamsoeddin, yang akan menghadiri KTT G20 di Pittsburgh, Pennsylvania.
 
Sjafrie Sjamsoeddin masuk dalam daftar US Department of Homeland Security, karena dugaan keterlibatannya dalam "kegiatan teror" dan "pembunuhan ekstrajudisial''.
 
"Sjamsoeddin memberikan bimbingan dan nasihat kepada Presiden Yudhoyono pada sejumlah isu yang penting bagi AS, seperti hubungan militer, yang merupakan landasan dari upaya kami untuk memastikan stabilitas regional," imbuh pihak kedutaan.
 
Tuduhan terhadap Sjafrie Sjamsoeddin terjadi ketika dia bertugas sebagai komandan pasukan Indonesia khusus di Timor Timur. Dia dituduh bertanggung jawab atas pembantaian di Santa Cruz, yang merenggut nyawa lebih dari 250 warga Timor Timur, yang merupakan demonstran pro-kemerdekaan pada 12 November 1991.
 
Sjarfie juga dituduh bertanggung jawab atas kekerasan yang dilakukan oleh tentara Indonesia di Dili, setelah Agustus 30 Juni 1999.
 
Dituliskan juga bahwa Sjafrie mengirimkan pernyataan kepada Kedutaan AS dan berusaha untuk membantah tuduhan-tuduhan itu. Dia mengklaim bahwa dia tidak berada di lokasi saat pembantaian Santa Cruz. Dia justru mengklaim terlah menyelamatkan wartawan dari pihak berwajib yang marah karena wartawan telah menuduh mereka terlibat dalam kegiatan rahasia itu.
 
Sjafrie Sjamsoeddin juga mengklaim namanya telah bersih, setelah Komnas HAM mengeluarkan pernyataan terkait kasus kekerasan di Dili pada September 1999.
 
Sederet data dari Wikileaks itu belum mendapat konfirmasi dari Sjafrie Sjamsoeddin. Okezone yang mencoba menghubungi nomor telepon genggam Sjafrie, juga belum mendapat jawaban.

(lam)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan