Jumaat, 11 Mac 2011

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Andi Nurpati: Isi WikiLeaks Cuma Gosip

Posted: 11 Mar 2011 07:20 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati, mengatakan, kawat diplomatik Amerika Serikat yang dibocorkan WikiLeaks hanya berisi gosip.

Ia menilai, dalam pemberitaan yang dilansir dua media Australia, The Age dan Sydney Morning Herald, mengenai keterlibatan Presiden SBY, didasari ketidakakuratan dan kejanggalan fakta.

"Ya, lihat saja. Dalam laporan surat kabar tersebut, intervensi terhadap bapak Taufik Kemas dilakukan pada Desember 2004 melalui bapak Hendarman Soepandji. Padahal, yang bersangkutan (Hendarman) baru diangkat jadi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) pada 2 Mei 2005," jelas Andi kepada wartawan di Warung Daun, Jakarta, Jumat (11/3/2011).

Andi juga menilai, pemberitaan dua media tersebut terkesan mengintervensi pemerintahan. "Satu lagi, kenapa berita ini muncul bertepatan dengan kunjungan resmi kenegaraan Wakil Presiden Boediyono ke Australia hari ini? Atas hal tersebut, saya menangkap kesan bahwa pemberitaan ini dapat memojokan Indonesia," pungkasnya.

Seperti diberitakan, The Age dan Sdyney Morning Herald memuat berita utama tentang penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden SBY.

Disebutkan, Presiden SBY campur tangan untuk beberapa kejadian, seperti mempengaruhi hakim dan menggunakan intelijen untuk memata-matai saingan politiknya. Selain itu, istri SBY, Kristiani Herawati, juga disebut menumpuk harta dengan memanfaatkan kekuasaan suaminya.

 

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Wiranto: Jika WikiLeaks Salah, Bantah

Posted: 11 Mar 2011 07:09 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, mengatakan pemerintah harus membantah jika merasa pemberitaan The Age berdasarkan bocoran dari WikiLeaks itu tidak benar.

Secara teoritis Presiden berhak menentukan intelnya siapa saja, dan secara teoritis juga, tentunya tidak untuk kepentingan pribadi.

-- Wiranto, Ketua Umum Partai Hanura

Menurut Wiranto, pemerintah harus melakukan hal tersebut agar persoalan menjadi jelas. "Kalau tuduhan itu dianggap tidak benar, ya, pemerintah juga harus melakukan bantahan dengan argumentasi yang masuk akal. Hal tersebut agar duduk persoalan menjadi jelas," ujar Wiranto saat menghadiri peluncuran bukunya, "7 Tahun Menggali Pemikiran dan Tindakan Pak Harto" di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat (11/3/2011).

Wiranto menilai, pemberitaan The Age merupakan cerminan perbedaan pandangan dari kultur yang berbeda. "Jangan melihat hal tersebut dengan kaca mata kita. Kacamata timur dan barat, kan, lain. Mungkin yang baik bagi mereka, belum tentu lazim bagi kita," jelasnya.

Sementara itu, terkait pemanfaatan intelijen oleh Presiden SBY, Wiranto tidak ingin menanggapi lebih jauh. Ia hanya menambahkan, pemilihan intelijen adalah hak presiden, namun secara teoritis hak tersebut harus digunakan untuk kepentingan negara.

"Secara teoritis Presiden berhak untuk menentukan intelnya siapa saja, dan secara teoritis juga, tentunya tidak untuk kepentingan pribadi. Kan, intel kita dilatih dan dibiayai untuk masalah-masalah keamanan nasional. Ya, mudah-mudahan pemberitaan itu tidak benar, kita tunggu saja," pungkasnya.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan