ANTARA - Hiburan |
Karya SBY Dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta Posted: 05 Feb 2011 06:38 AM PST Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah karya musik dan puisi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu, yang mewarnai acara peluncuran buku "Pak Presiden Menyanyi" karya Yapi Tambayong alias Remy Silado. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.Pementasan karya musik dan puisi SBY bertajuk "Nonton Bareng" itu sendiri disutradai dan juga ditulis oleh Remy Silado, serta menampilkan pemain seperti Renny Djajoesman, Jose Rizal Manua, Ermy Kullit, dan Ria Probo. Pentas yang berdurasi sekitar satu jam itu menampilkan sebuah keluarga yang terdiri atas Bapak (Jose Rizal Manua), Ibu (Renny Djajoesman), dengan kedua anaknya (Ria Probo dan David Karo-Karo). Keluarga itu sedang menunggu tokoh Kakek (Remy Silado) yang diharapkan bisa berdoa atas kemenangan timnas Indonesia melawan timnas Malaysia. Namun, sembari menunggu kakek, sang keluarga itu menonton sebuah program di televisi "raksasa" mengenai sebuah acara lagu yang menampilkan karya SBY. Sejumlah lagu karya Presiden yang ditampilkan dalam pementasan itu antara lain adalah "Ku Yakin Sampai Di Sana", "Majulah Negeriku", "Untukmu Anak Manis", dan juga "Adakah". Dalam pementasan itu juga sesekali muncul sentilan dari pemain pentas, misalnya tentang tuduhan pembohong yang dilancarkan oleh sejumlah pihak kepada pemerintah. Terdapat pula sebuah adegan ketika terdengar teriakan setuju oleh anggota keluarga, tokoh ayah berceletuk, "Setuju! Mirip taman kanak-kanak senayan". Selain itu, dalam pentas tersebut juga terdapat pembacaan puisi yang dilakukan oleh Guru Besar UI dan penyair Sapardi Djoko Damono, serta Guru Besar Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung dan esais Jakob Sumardjo. Berdasarkan data dalam buku "Pak Presiden Menyanyi", Presiden Yudhoyono telah memiliki empat album, yaitu "Rinduku Padamu", "Majulah Negeriku", "Evolusi", dan "Kuyakin Sampai Di Sana". Berbagai lagu dalam album SBY tersebut umumnya dinyanyikan oleh sejumlah penyanyi terkemuka seperti "Kuyakin Sampai Di Sana" dinyanyikan Rio Febrian, dan "Untukmu Anak Manis" dinyanyikan Dewi Yull.(*) (T.M040/R014) Editor: Ruslan Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Andrea Hirata Tolak "Laskar Pelangi" Jadi Serial Televisi Posted: 05 Feb 2011 03:31 AM PST Kalau ada sutradara dan script writer yang bagus, saya setuju. Terutama jika Riri Riza yang membuat serial televisi Laskar Pelanginya Berita Terkait "Tawaran untuk menjadikan Laskar Pelangi sebagai serial televisi banyak sekali berdatangan ke saya, tapi saya tolak, " kata Andrea Hirata, usai menghadiri acara Peluncuran Album Sountrack Drama Musikal Laskar pelangi, di Mal Paris Van Java Bandung, Sabtu. Alasan dirinya menolak tawaran produser yang ingin menjadikan Laskar Pelangi sebagai sebuah serial televisi ialah khawatirkan mengurangi "idealisme" dari cerita Laskar Pelangi itu sendiri. "Saya masih ragu saja gitu. Kalau serial TV di kita umum identik dengan sinetron. Saya sangat mengutamakan mutu, takut mutunya berkurang. Bisa jadi idealisme nya berkurang," ujar pria kelahiran Pulau Belitong ini. Ia pun memiliki pendapat tersendiri tentang serial yang berkualitas yakni dengan dibatasi episode penayangannya yakni maksimal paling panjang sebanyak 13 episode. Andrea Hirata akan setuju Laskar Pelangi dijadikan sebagai serial televisi jika sutradara dan penulis naskahnya bagus. "Kalau ada sutradara dan script writer yang bagus, saya setuju. Terutama jika Riri Riza yang membuat serial televisi Laskar Pelanginya," ujarnya. Selain dilirik untuk dijadikan serial televisi, produser film dari Hollywood mulai melirik untuk me-remake (membuat ulang) film besutan Riri Riza yang diadaptasi dari novel karya Andrea Hirata "Laskar Pelangi". "Yang paling menarik sekarang, saya sudah mendapat agen di New York untuk buku saya, Agennya berbincang dengan produser film di Hollywood dan si produser itu tertarik untuk me-remake Film Laskar Pelangi," kata Andrea Hirata. Andrea membayangkan jika Film Laskar Pelangi tersebut sentuhan Hollywood maka hasilnya akan seperti Film Terbaik Oscar 2009 karya Danny Boyle yakni "Slumdog Millionaire". "Paling tidak saya membayangkan bakal seperti Slumdog Millionaire dan kalau Danny Boyle yang membuatnya, saya langsung setuju," ujar Andrea. Menurutnya, film yang diadaptasi dari novelnya tersebut telah berhasil memenangkan 12 penghargaan internasional. Editor: Bambang Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Hiburan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan