Lelang Proyek Gedung Baru DPR Dipertanyakan Posted: 16 Jan 2011 12:11 AM PST JAKARTA - Transparency International Indonesia (TII) mengaku telah melakukan pengecekan terhadap perusahaan yang memenangkan manajemen konsultan perencanaan pembangunan gedung baru DPR. Perusahaan tersebut adalah PT Yodya Karya, yakni salah satu BUMN yang bergerak di bidang Layanan Jasa Konstruksi dan di bawah kendali Kementerian PU. Menurut peneliti TII, Heni Yulianto, hal ini tetap harus dipertanyakan kepada pihak DPR. "Kita harus tanyakan DPR mengenai proses lelang dan dengan siapa, di profilnya (Yodya Karya) adalah BUMN di bawah PU. Ini yang mesti kita cek apakah ada keterlibatan," katanya di Kantor Transparansi Internasional Indonesia (TII), Kawasan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (16/1/2011). Heni menambahkan, dia menduga terjadi conflict of interest di sana. Untuk itu, dia mengimbau mengenai persoalan sejauh mana akuntabilitas untuk proses lelang harus disampaikan pada unsur lelang. Lebih lanjut Heni memaparkan juga menyoroti nilai total proyek tersebut yang tidak jelas dan bahkan berbeda-beda. "Ada yang bilang 1,2 (triliun), 1,1 (triliun), 1,3 (triliun), 1,8 (triliun), angkanya berubah-ubah. Sebenarnya berapa angka realnya? Itu yang harus disampaikan ke publik," tuturnya. "Saya rasa KPK harus periksa. Kalau dengan BPK, jangan terlalu berharaplah," tutupnya. (lsi) Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price. |
Anggota TNI Dilarang Dugem Posted: 16 Jan 2011 12:02 AM PST DEPOK – Anggota TNI dari kesatuan Kostrad Cilodong Depok mengevaluasi seluruh anggota pascainsiden pembacokan yang menewaskan seorang anggota kesatuan infantri Kopda Amirudin. Amiruddin tewas setelah dibacok oleh kelompok salah satu etnis di Kafe Bagabe, Simpangan, Depok, dini hari tadi. Kepala Penerangan Kostrad Cilodong Mayor Infantri Ferdynand mengaku, pihaknya selalu melarang anggota pergi ke tempat-tempat hiburan. Ferdynand juga belum memperoleh informasi terkait keperluan Amiruddin datang ke Kafe Bagabe dini hari tadi. "Kami sudah seringkali melarang di setiap kesempatan, anggota tidak boleh pergi ke tempat hiburan, kami juga masih menelusuri untuk apa Amiruddin ada di Bagabe," katanya kepada okezone, Minggu (16/01/11). Saat ini, kata Ferdynand, kasus tersebut sudah ditangani oleh Polisi Militer TNI bekerjasama dengan Polisi. Hingga kini para pelaku belum diketahui keberadaannya setelah berhasil melarikan diri usai membacok kepala belakang bagian kanan Amiruddin. "Masih kami kejar, dan kami usut terus dibantu polisi, dan kami kan juga punya polisi sendiri," tandasnya. Sebagaimana diketahui, Kopda Amirudin (34) meregang nyawa setelah kepalanya dibacok oleh kelompok saat mengamankan keributan. Amirudin dibacok saat mengamankan perkelahian di Kafe Bagabe, Simpangan, Depok oleh sebuah kelompok etnis. Kejadian berawal saat sesama kelompok tersebut berkelahi dalam keadaan mabuk. Amirudin yang hendak menghentikan perkelahian justru terkena sabetan parang dari kelompok tersebut. Warga membawa Amirudin dalam kondisi sekarat ke RS Sentra Medika. Amirudin akhirnya menghembuskan nafas terakhir di perjalanan menuju rumah sakit. (teb) Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price. |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan