KOMPAS.com - Internasional |
"Baby Doc" Duvalier Balik ke Haiti Posted: 17 Jan 2011 02:10 AM PST PORT AU PRINCE, KOMPAS.com - Bekas diktator Jean-Claude "Baby Doc" Duvalier kembali ke Haiti, Minggu (16/1/2011), untuk pertama kalinya sejak 1986. Langkah Duvalier itu mencuatkan spekulasi tentang motifnya kembali ke Haiti pada saat negeri itu dilanda ketidakpastian politik. Duvalier mendarat di Port-au-Prince dengan penerbangan Air France, di tengah kevakuman politik yang terjadi usai pemilihan presiden yang berbuntut sengketa di Haiti. Sengketa pemilu itu mengancam ketidakstabilan di negara yang sudah luluh-lantak akibat gempa tersebut. Seorang wartawan AFP melihat mantan diktator tersebut memasuki tempat pemeriksaan paspor di bandara Port-au-Prince dengan mengenakan pakaian biru dan ditemani istrinya, Veronique Roy, tak lama setelah pesawat mereka mendarat. Rombongan mantan pejabat, yang pernah menjadi menteri kabinet pada masa Duvalier, menunggu kedatangannya di bandara dan sejumlah pendukung berkumpul di luar kompleks tersebut, lapor wartawan AFP. Duvalier (59 tahun), dilengserkan dalam revolusi tahun 1986, setelah keluarga dan pendukungnya dituduh mengeruk puluhan juta dollar AS dari dana negara selama 15 tahun kekuasaannya. Ia tiba tepat setahun setelah gempa dasyat meratakan bangunan di negara paling miskin di bumi belahan barat itu, yang menewaskan seperempat juta orang dan membuat sebagian besar ibukota Port-Au-Prince jadi puing. Kembalinya Duvalier secara mengejutkan itu juga terjadi saat negara itu tengah berjuang dengan hasil pemilu 28 November, yang memicu kerusuhan mematikan sehubungan dengan tuduhan kecurangan dalam penghitungan suara oleh partai yang berkuasa saat ini. Kerusuhan berkecamuk di negara Karibia itu, ketika pada Desember lalu hasil pemilu putaran pertama diumumkan dan diketahui bahwa penyanyi terkenal Michel Martelly gagal meraih tempat dalam pemilu lanjutan, penyanyi itu kalah tipis dengan Celestin, calon dari partai yang berkuasa. Berdasarkan hasil pemungutan suara babak pertama, mantan ibu negara Mirlande Manigat berada di posisi pertama dengan 31 persen suara, dan Celestin mengumpulkan 22 persen sedangkan Martelly berada meraih 21 persen suara. Pemerintah Haiti telah menuduh Duvalier mengalihkan lebih dari 100 juta dollar AS ke luar dari negara miskin tersebut di bawah kedok kegiatan sosial selama masa kekuasaannya, yang dimulai setelah ia menggantikan ayahnya Francois "Papa Doc" Duvalier tahun 1971. Perancis menerima Duvalier setelah ia digulingkan oleh demonstrasi anti-pemerintah besar-besaran di mana puluhan warga Haiti tewas. Seperti Jean Bertrand Aristide, yang diusir dari kekuasaan tahun 2004, Duvalier didesak untuk mundur oleh Amerika Serikat dan meninggalkan negara itu dengan sebuah pesawat Angkatan Udara AS. Sejak itu ia terlibat dalam sengketa hukum yang lama untuk menjaga jutaan dollar simpannya di rekening bank di Swiss, saat Haiti berupaya untuk memulangkan dana tersebut dengan bantuan dari pihak berwenang Swiss. |
Panglima Armada Pasifik AS Kunjungi RI Posted: 17 Jan 2011 01:51 AM PST Panglima Armada Pasifik AS Kunjungi RI Senin, 17 Januari 2011 | 09:51 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Armada Pasifik Amerika Serikat Laksamana M Patrick Senin (17/1/2011) pagi tiba di Jakarta untuk kunjungan dua harinya di Indonesia. Setibanya di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Patrick langsung mengadakan pertemuan tertutup dengan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono. "Pertemuan dilaksanakan di ruang VVIP Base Operations Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, kata Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, juru bicara TNI, Senin, di Jakarta. Selain mengadakan kunjungan kehormatan kepada Panglima TNI, Patrick juga dijadwalkan melakukan kegiatan serupa kepada Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno. Iskandar mengatakan, fokus pembicaraan seputar evaluasi kerja sama kedua negara terutama di bidang militer dan pertahanan yang telah berjalan baik. Dibicarakan pula upaya peningkatan yang dapat dilakukan kedua pihak di masa depan, seiring dengan perkembangan lingkungan strategis kawasan, lanjut Iskandar. Komando Armada Pasifik AS telah melakukan berbagai kegiatan kerja sama dengan sejumlah negara kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, didasari saling pengertian dan saling percaya.
Sumber : Editor: Heru Margianto Loading... Kirim Komentar Anda Kirim Komentar Anda |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan