KOMPAS.com - Internasional |
AS Pantau Peradilan TNI soal Kasus Papua Posted: 13 Jan 2011 10:21 PM PST AS Pantau Peradilan TNI soal Kasus Papua Jumat, 14 Januari 2011 | 06:21 WIB Video yang diposting di YouTube ini menunjukkan dua pria Papua tengah dianiaya oleh beberapa orang yang diduga pasukan keamanan Indonesia. Salah satu personel keamanan melakukan penganiayaan dengan mengarahkan benda tumpul ke alat kelamin pria Papua tersebut. WASHINGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat (AS) tengah memantau dengan saksama persidangan tiga anggota TNI yang dituduh menyiksa dua warga Papua, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Philip Crowley, Kamis (13/1/2011). "Sangat penting bagi Indonesia untuk mereformasi pasukan keamanannya dan terus mempertahankan tentaranya di standar yang tinggi, dalam hal perilaku individu dan hak asasi manusia," kata Crowley. "Kami akan memantau kasus itu dengan saksama." Tiga anggota Batalyon 753 AVT/Nabire Kodam XVII/Cenderawasih, yang terdiri atas seorang bintara dan dua tamtama, yakni Serda Irman Risqianto, Pratu Yakson Agu, dan Pratu Thamrin Mahanggiri, disidang di Mahkamah Militer III-9 Jayapura, Kamis. Mereka disidang setelah video yang menunjukkan penyiksaan terhadap warga sipil beredar di media online tahun lalu. Ketiganya dituduh melanggar perintah atasan saat bertugas di Kampung Gurage, Kecamatan Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya. Dalam video yang di-posting di YouTube itu, para tentara tersebut antara lain meletakkan tongkat kayu yang masih membara ke alat kelamin seorang pria tak bersenjata sebagai bagian dari cara interogasi untuk mengetahui lokasi senjata. Pemerintah telah berjanji untuk menekan pelanggaran militer di daerah seperti Papua dan pulau-pulau di Maluku. "Kami akan terus meminta Indonesia untuk memegang komitmen tersebut," kata Crowley. Ketiga tentara itu, jika terbukti bersalah, akan menghadapi hukuman maksimum dua setengah tahun penjara. Sumber : Penulis: Egidius Patnistik | Editor: Egidius Patnistik Loading... Kirim Komentar Anda Kirim Komentar Anda |
Rusia Buka Lagi Wisata ke Ruang Angkasa Posted: 13 Jan 2011 09:46 PM PST Rusia Buka Lagi Wisata ke Ruang Angkasa Jumat, 14 Januari 2011 | 05:46 WIB Roket Soyuz TMS-14 yang mengangkut turis ruang angkasa AS Charles Simonyi diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan MOSKWA, KOMPAS.com — Rusia akan membuka kembali kesempatan wisata dengan pesawat Soyuz ke ruang angkasa pada 2013 setelah tidak membawa turis ke sana sejak 2009, demikian menurut perusahaan yang mengorganisasi perjalanan itu bersama dengan badan ruang angkasa Rusia. Mulai tahun 2013, tiga wisatawan ruang angkasa per tahun akan dapat memesan kursi dalam penerbangan Soyuz ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS), jelas perusahaan yang bermarkas di Virginia, Amerika Serikat, Space Adventures, dalam satu pernyataan. Perusahaan itu telah menandatangani perjanjian dengan badan ruang angkasa Rusia dan Energia, perusahaan milik negara yang merancang kapsul Soyuz, untuk menawarkan penerbangan komersial tersebut. Pemimpin Energia, Vitaly Lopota, sebagaimana dikutip oleh perusahaan yang bermarkas di Virginia itu, mengatakan, "Kami sangat senang untuk meneruskan wisata ruang angkasa." Penerbangan akan menjadi mungkin pada tahun 2013 ketika Rusia merencanakan untuk menambah produksi kapsul Soyuz dari empat menjadi lima per tahun. Penambahan Soyuz itu akan meningkatkan jumlah penerbangan menjadi lima per tahun, kata perusahaan itu. Wisatawan ruang angkasa terakhir adalah warga Kanada Guy Laliberte, miliarder pendiri Cirque du Soleil, yang kembali ke Bumi pada Oktober 2009 setelah penerbangan 11 hari. Wisatawan ruang angkasa pertama, Denis Tito, telah melakukan perjalanan ke ISS pada 2001. Semuanya, tujuh wisatawan ruang angkasa telah mengambil bagian dalam misi itu. Laliberte tidak mengungkapkan ongkos tiketnya, tetapi pendahulunya, pionir perangkat lunak Amerika, Charles Simonyi, telah membayar sebesar 35 juta dollar AS untuk perjalanannya itu. Sejak kepulangan Laliberte, Rusia telah membatasi penerbangan pesawat ruang angkasa Soyuz yang memiliki tiga tempat duduk hanya untuk profesional, ketika badan ruang angkasa AS, NASA, bersiap untuk memensiunkan pesawat ulang-aliknya sendiri dari tugas. NASA merencanakan untuk mengirim ulang-alik Endeavour ke ruang angkasa untuk terakhir kalinya yang dijadwalkan terbang pada April tahun ini. Setelah itu, pesawat Soyuz Rusia akan menjadi satu-satunya cara untuk mencapai ISS. Sumber : Editor: Egidius Patnistik Loading... Kirim Komentar Anda Kirim Komentar Anda |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan