Isnin, 31 Januari 2011

detikcom

detikcom


Almarhum Husni Thamrin, Politisi PPP yang Gaul dengan Juniornya

Posted: 31 Jan 2011 01:44 PM PST

Selasa, 01/02/2011 04:44 WIB
Almarhum Husni Thamrin, Politisi PPP yang Gaul dengan Juniornya 
Irwan Nugroho - detikNews

Jakarta - Politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga mantan Wakil Ketua MPR periode 1999-2004, Husni Thamrin (72), wafat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) akibat komplikasi penyakit. Kepergiannya menimbulkan rasa kehilangan amat besar bagi keluarga partai berlambang kabah.

Husni tercatat sebagai salah satu pendiri PPP pada tahun 1973, ketika pemerintah Orde Baru melakukan fusi partai hanya menjadi tiga, yakni PPP, Golkar, dan PDI. Sejak saat itu, politisi kelahiran Yogyakarta 12 Oktober 1939, itu, membaktikan hidupnya untuk eksistensi PPP.

"Beliau bergabung sejak muda. Ia mewakili unsur Muslimin Indonesia (ke PPP) pada waktu terjadinya fusi  partai," kata Sekjen PPP, Irgan Chairul Mahfiz, kepada detikcom, Senin (31/1/2011).

Di PPP, kata Irgan, almarhum pernah menjabat sebagai Wakil Sekjen, Ketua DPP periode 1998-2003, dan terakhir anggota Majelis Pertimbangan Partai. Husni dikenal sebagai orang yang intensif memikirkan keorganisasian PPP hingga dianggap sebagai ideolog PPP.

Di mata para juniornya, Husni adalah figur yang mempunyai prinsip dan tegas. Selain itu, almarhum juga  dikenal konsisten dengan perjuangan PPP serta Islam pada umumnya. "Beliau selalu berpesan, PPP jangan  keluar dari khitah perjuangannya. Tetap konsisten sebagai partai Islam," ucap Irgan.

Namun, kenangan yang paling membekas dari almarhum adalah perhatiannya yang lebih kepada generasi  penerus PPP. Kata Irgan, Husni selalu senang bergaul dengan juniornya. Apabila bertemu, almarhum sering  mengajak berdiskusi dan memberi semangat untuk membesarkan partai.

Bahkan, ia pun sempat menghibahkan salah satu rumahnya di Kawasan Petamburan, Jakarta Pusat (Jakpus), untuk menjadi markas bagi kader-kader muda PPP. "Ya, beliau kasih rumahnya untuk tempat kumpul anak-anak muda PPP," cetus Irgan.

Rencananya, jenazah almarhum Husni Thamrin akan dikebumikan hari ini di TPU Tanah Kusir, Jakarta  Selatan (Jaksel) pukul 10.00 WIB. Saat ini, jenazah disemayamkan di rumah duka di RT 03 RW 07, Jati  Mekar, Kecamatan Pondok Gede.

(irw/did)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share to Twitter:

You are redirected to Twitter

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Jika Diperlukan, Logistik & Personil TNI Dikirim ke Mesir

Posted: 31 Jan 2011 12:28 PM PST

Selasa, 01/02/2011 03:28 WIB
Evakuasi WNI
Jika Diperlukan, Logistik & Personil TNI Dikirim ke Mesir 
Didi Syafirdi - detikNews

Tangerang - Satgas Evakuasi WNI mengirim Tim Advance untuk memantau situasi di Mesir. Jika memungkinkan, para WNI akan dievakuasi secara bertahap. Kebutuhan logistik juga menjadi perhatian tim bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

"Jika diperlukan, soal logistik dan penambahan personil untuk penjemputan WNI akan dikirim ke Mesir," ujar Ketua Tim Advance, yang juga Wakil Satgas dan WAKASAU Marsekal Madya Sukirno, di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin, (31/1/2011) malam.

Menurut Sukirno, keberangkatan tim yang dipimpinnya adalah untuk memastikan keamanan para WNI di Kairo. Selain itu, tim akan memantau kelangkaan pangan yang sempat terjadi di Mesir.

"Memang sempat terjadi antrian tetapi sudah bisa teratasi. Kita juga pastikan logistik masyarakat Indonesia yang ada di Kairo," jelasnya.

Saat ini, lanjut Sukirno, kondisi politik yang terus memanas di Mesir, masih sebatas konflik vertikal masyarakat dengan pemerintah, belum terjadi konflik horizontal antara masyarakat. Kepada para WNI diharapkan tetap waspada.

"Kita berharap warga negara kita dalam kondisi selamat semua," tandasnya.

Tim advance penjemput WNI di Mesir sudah berangkat Senin malam. Pemulangan WNI dilakukan dengan 3 pesawat, yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, dan Batavia Air.

Selama kurang lebih seminggu, lebih dari 100 orang tewas dan 2.000 orang luka-luka akibat demonstrasi menuntut mundurnya Presiden Mesir Hosni Mubarak, yang sudah 31 tahun memerintah. Beberapa negara memutuskan untuk menarik warga negaranya yang tinggal di Mesir, termasuk Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

(did/irw)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share to Twitter:

You are redirected to Twitter

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan