Rabu, 17 April 2013

Republika Online

Republika Online


Rektor UGM Dapat Gelar Doktor Kehormatan

Posted: 17 Apr 2013 11:12 PM PDT

Kamis, 18 April 2013, 13:12 WIB

ugm.ac.id

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rektor UGM, Pratikno mendapatkan anugerah gelar kehormatan Doctor of the University (DUniv) dari Flinders University Australia. Gelar kehormatan tersebut dianugerahkan bertepatan dengan upacara wisuda yang dipimpin langsung Rektor Flinders University, Stephen Gerlach, di Australia, Rabu (17/4).

Menurut Wakil Rektor Flinders University, Michael Barber, seperti dilansir laman Flinders University, Pratikno memiliki peran besar dan berkontribusi penting di Indonesia, khususnya, sebagai pemimpin senior di dunia pendidikan, jabatan pemerintahan, dan hubungan antara Universitas Gadjah Mada dan Flinders.
 
"Hal ini menjadikan beliau layak menerima gelar Doctor of the University," kata Barber.

Pratikno yang diminati komentarnya mengaku merasa sangat terhormat dan berterimakasih atas penghargaan dari Flinders University tersebut. Menurutnya, anugerah ini merupakan rekognisi universitas lain terhadap UGM.
 
"Ini merupakan bukti nyata bahwa UGM telah menopang kepemimpinan Indonesia di masyarakat Internasional," katanya.
 

Reporter : Heri Purwata
Redaktur : Fernan Rahadi

Rasulullah SAW bersabda:"Tidak akan masuk neraka orang yang shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, yakni shalat subuh dan ashar."( HR Muslim)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Ibnu Utsaimin Sang Guru Akidah (Bagian-2)

Posted: 17 Apr 2013 11:10 PM PDT

Kamis, 18 April 2013, 13:10 WIB

toko-bukumuslim.com

Sampul buku Syarah Aqidah Ash-Shalihah.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Ibnu Utsaimin dikenal sangat cerdas dan memiliki semangat yang tinggi dalam belajar. Melihat kegigihan putranya, sang ayah pun mendukungnya untuk faqih dalam ilmu agama.

Dikirimlah syekh kepada para ulama ternama kala itu. Salah satunya, yakni Syekh Abdurrahman bin Nashir As Sa'di, ahli tafsir terkenal penulis kitab Taisir al Karim Ar Rahman fi Tafsiri Kalam Al Manan.

Tak hanya tafsir, Ibnu Utsaimin juga mempelajari bahasa Arab, baik nahwu maupun sharaf. Dia juga sempat belajar di Ma'had Al-Ilmi di Kota Riyadh. Di sana dia mendapat banyak pengajaran dari beberapa ulama terkenal, termasuk Syekh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi.

Dengan kecerdasannya, dia pun mendapat akselerasi dari kelas dua langsung naik ke kelas empat. Lulus dari ma'had tersebut, dia melanjutkan ke Fakultas Syariah di Universitas Islam Al Imam Muhammad Ibn Su'ud yang dulu bernama Universitas Riyadh.

Syekh memulai dakwahnya setelah lulus universitas tahun 1374 Hijriyah. Saat gurunya Imam As Sa'di wafat, dia menggantikannya menjadi imam masjid sekaligus khatib di kota kelahirannya.

Syekh juga menggantikan gurunya dalam mengajar di perpustakaan Al-Wathaniyah yang berdiri sejak 1359. Namun, semakin hari perpusatakaan tersebut tak menampung lagi para penuntut ilmu. Jumlah murid Syekh terus bertambah.
 
Syeikh Ibnu utsaimin amat terkenal di Arab Saudi karena menjadi salah satu guru di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Syekh mengajarkan banyak ilmu agama, tapi yang paling terkenal yakni sikap dia dalam menjunjung akidah Ahlus Sunnah.

Reporter : afriza hanifa
Redaktur : Damanhuri Zuhri

Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, (( QS.An Anfaal 8 : 53 ))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan