Selasa, 5 Februari 2013

Republika Online

Republika Online


Orientasi Seksual Seseorang Ditentukan Sejak dalam Rahim

Posted: 05 Feb 2013 07:59 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penelitian di Swedia yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menyatakan otak orang homoseksual sama dengan orang heteroseksual dari jenis kelamin yang berbeda. Hasil ini menjadi bukti bahwa orientasi seksual termasuk menjadi gay dan lesbian sudah ditentukan sejak dalam rahim.

Penelitian itu membandingkan ukuran bagian otak pada 90 orang dewasa. Laki-laki gay dan perempuan heteroseksual ternyata memiliki bagian otak yang ukurannya sama. Sedangkan, sisi kanan otak pada wanita lesbian dan pria heteroseksual sama-sama lebih besar. 

"Sejauh yang saya ketahui tidak ada argumen lagi, jika anda seorang gay, anda dilahirkan sudah gay, " ungkap ilmuwan Universitas London, Qazi Rahman dikutip BBC, Rabu (6/2). 

Para ilmuwan menyadari sebelumnya bahwa orang homoseksual dari kedua jenis kelamin memiliki perbedaan dalam kemampuan kognitif tertentu. Hal itu menunjukkan kemungkinan adanya perbedaan dalam struktur otak mereka. Ini merupakan hasil pertama kali dari scanner otak yang mencoba mencari sumber perbedaan.

Sebanyak 90 orang dewasa gay dan heteroseksual yang sehat, pria dan wanita, dipindai otaknya oleh para ilmuwan Institut Karolinska. Pindai otak itu untuk mengukur volume kedua sisi otak. Ketika hasil dikumpulkan lesbian dan laki-laki heteroseksual memiliki bagian yang simetris. Sementara itu, perempuan heteroseksual dan laki-laki gay tidak ada perbedaan ukuran otak. 

Hasil itu menunjukkan secara struktural otak pria gay lebih seperti wanita heteroksesual. Sementara, perempuan lesbian lebih seperti laki-laki heteroseksual. 

Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa di satu daerah tertentu di otak, amigdala, ada perbedaan yang siknifikan. Pada laki-laki heteroseksual dan wanita lesbian ada saraf koneksi di sisi kanan amigdala, dibandingkan dengan sebelah kiri. Sebaliknya, koneksi saraf yang lebih banyak ada di sisi kiri amygdala terjadi pada laki-laki homoseksual dan perempuan heteroseksual.

Rahman mengatakan dia percaya perbedaan otak itu ditetapkan di awal perkembangan janin. Amigdala, kata dia, berperan penting dalam orientasi atau mengarahkan. Itu merupakan bagian otak yang merespon stimulus emosi seperti respon melawan atau lari atau adanya calon pasangan. 

"Dengan kata lain, jaringan otak yang menentukan orientasi seksual adalah sama antara laki-laki gay dengan perempuan heteroseksual dan antara perempuan lesbian dengan laki-laki heteroseksual, " ungkap dia. 

Menurut dia, hal itu menjadi masuk akal karena pilihan seksual laki-laki gay sama dengan perempuan heteroksesual. Sementara, pilihan pasangan perempuan lesbian sama dengan laki-laki heteroseksual. 

Perubahan Anak Gadis Selama Masa Puber (3-Habis)

Posted: 05 Feb 2013 07:01 PM PST

Rabu, 06 Februari 2013, 10:01 WIB

corbis

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anak gadis biasanya mengalami banyak perubahan fisik dan emosional selama memasuki masa puber. Puber pada anak perempuan biasanya terjadi antara usia 10 hingga 14 tahun.

Berikut adalah penjelasan mengenai apa saja yang berubah pada diri seorang remaja perempuan ketika mereka melewati masa puber, dikutip dari SymptomFind, Rabu (6/2).

4. Perubahan emosional

Salah satu hal yang bisa mempengaruhi puber pada anak gadis adalah seringkali timbul reaksi emosional pada diri sang anak. Ini disebabkan oleh peningkatan hormon dan cara tubuh untuk menyesuaikan perubahan tersebut. Anak gadis biasanya menjadi lebih sensitif. Mereka mungkin lebih mudah kesal atau marah daripada dulu.

Banyak anak gadis kemudian menjadi lebih cemas atau kritis terhadap cara yang mereka terlihat selama masa puber. Mereka mulai peduli pandangan teman-temannya terhadap mereka. Anak gadis biasanya akan mengejar ketertinggalan mereka dari teman-temannya.

Anak gadis yang sudah melewati masa puber setelah 17 tahun, maka disarankan mulai rajin menemui dokter. Ini bertujuan untuk menyingkirkan segala kemungkinan komplikasi atau masalah kesehatan yang mungkin rentan menyerang mereka.

Anak gadis yang tengah puber biasanya bertindak lebih impulsif. Mereka akan mengatakan apa yang mereka rasakan tanpa memikirkannya terlabih dahulu. Anak gadis juga mengalami peningkatan gairah seksual dimana mereka mulai merasakan ketertarikan akan lawan jenis.

Banyak gadis merasa bingung tentang perubahan dalam tubuh mereka dan emosi mereka yang terjadi selama masa puber. Ini menjadi sangat penting bagi orangtua untuk membantu anak gadis mereka merasa nyaman membicarakan tentang perasaan mereka.

Reporter : Mutia Ramadhani
Redaktur : Hazliansyah

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu(QS.Al-Baqarah:45)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan