Ahad, 3 Februari 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Niat Mancing, Pelajar SMK Tewas Tenggelam

Posted: 03 Feb 2013 07:47 AM PST

Niat Mancing, Pelajar SMK Tewas Tenggelam

Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Minggu, 3 Februari 2013 | 15:47 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -- Seorang pelajar SMK 2 Wonosari, Hanafi Abdul Aziz Rusidi (16) tewas tenggelam saat berenang di sungai Oya, tepatnya di Dusun Cerbon, Nglipar, Wonosari, Minggu (03/02) siang. Sementara Andi Setiawan(17), teman korban yang berusaha menolong, berhasil selamat setelah ditarik oleh warga.

Hanafi sebelumnya sempat dilarikan ke RSUD Wonosari, namun nyawa korban tidak bisa terselamatkan. Sedangkan Andi saat ini masih dirawat intensif di RSUD.

Kejadian berawal saat korban bersama Andi memancing di Sungai Oya. Setelah beberapa lama memancing, Hanafi memutuskan untuk berenang dan bergerak ke tengah sungai. Namun nahas, korban tidak mengira sungai cukup dalam dan akhirnya tengelam.

"Setahu saya dia tidak bisa berenang, karena itulah dia tenggelam," terang Andi saat ditemui di RSUD Wonosari.

Melihat temannya tenggelam, Andi yang berada di pinggir sungai berusaha menggapai tubuh Hanafi. Namun karena panik, Hanafi malah memegang tangan Andi dan menariknya ke sungai. Keduanya akhirnya tenggelam bersama. Beruntung Andi berhasil melepaskan pegangan Hanafi dan ditolong oleh warga.

"Hanafi memegang tangan dan kaki saya hingga saya juga hampir tenggelam. Beruntung ada anak kecil dan beberapa warga yang meraih baju saya dan menarik ke tepi sungai," paparnya.

Petugas kepolisian dari Polres Gunungkidul yang mendapat informasi dari warga langsung datang ke lokasi dan melakukan visum luar. Dari pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Dipastikan korban tewas karena tenggelam.

Seorang Pemuda Bacok Tokoh Warga di Kolaka

Posted: 03 Feb 2013 07:41 AM PST

KOLAKA, KOMPAS.com -- Jaruddin, warga Desa Woitombo, Kecamatan Mowewe, Kolaka, Sulawesi Tenggara membacok Supai (70), Ketua Badan Perwakilan Desa Ulumowewe, dan Andika (30), warga Ulumowewe. Akibatnya, Supai dan Andika mengalami kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Benyamin Guluh, Kolaka.

Aksi pembacokan tersebut menggegerkan warga setempat karena mereka menganggap adanya aksi tawuran yang menewaskan dua warga. Namun kabar tersebut segera ditepis pihak kepolisian setempat. 

Kapolsek Mowewe, Iptu Sutanto SE mengatakan, peristiwa yang terjadi di perbatasan Desa Ulumowewe dan Woitombo, Kecamatan Mowewe itu merupakan kejadian kriminal murni, bukan kerusuhan antardesa.

"Hanya pelakunya kebetulan dari Desa Woitombo atas nama Jaruddin. Korbannya adalah Supai dan Andika. Pelaku saat ini sudah di tangkap dan ditahan di Polsek Mowewe. Jadi isu yang beredar tentang perkelahian antara dua kampung itu tidak benar," ungkapnya, Minggu (02/02/2013).

Sutanto mengungkapkan, peristiwa pembacokan itu terjadi pada Sabtu (2/2/2013) sekitar pukul 19.00. Awalnya ada seorang pemuda bernama Andhika dari Desa Ulumowewe mendatangi Desa Woitombo dengan marah-marah serta membawa sebilah badik.

"Anak muda yang ada di Desa Woitombo seperti ditantang dan langsung mengejar orang yang membawa badik tersebut. Saat itu anak muda di Desa Woitombo mengejar sampai masuk ke Desa Ulumowewe," jelasnya.

Lebih jauh Kapolsek menjelaskan perkelahian antara keduanya itu tidak bisa dicegat. "Akibat perkelahian itu Andika mendapat luka pada bagian bahunya. Saat keduanya masih dalam suasana perkelahian, melintaslah Supai warga Ulumowewe, dan kemudian Jarruddin langsung mengayunkan parangnya dan tepat ke muka Supai. Dari pengembangan penyidikan, tersangka atas nama Jarrudin ditangkap dan ditahan di Polsek Mowewe," tegasnya.

Sementara itu, Kepala desa Ulumowewe Suhernawati saat ditemui di rumah sakit menengok rekannya, Supai, mengatakan, perkelahian pemuda ini merupakan murni perbuatan kriminal. Yang menjadi korban adalah Supai dan menjabat sebagi ketua BPD. Supai merupakan orang yang dituakan di desa, dan tidak tahu tentang masalah anak muda.

"Saat itu Supai sedang memanggil keluarga dan masyarakat Desa Woitombo untuk menghadiri acara naik rumah, kasihan pak Supai malah menjadi korban bacok. Sedangkan untuk korban satunya Andika saya belum tahu. Pastinya saya sebagai kapala desa sudah menyerahkan masalah ini ke pihak kepolisian," cetusnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan