Ahad, 3 Februari 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Hidayat Nur Wahid lebih layak pimpin PKS

Posted: 03 Feb 2013 06:16 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera kini dipimpin Anis Matta menggantikan Luthfi Ishaaq. Namun di mata salah seorang pendiri Partai Keadilan, Yusuf Supendi, menilai Hidayat Nur Wahid yang lebih pas di posisi itu.

"Jika kita berpikir kemaslahatan dakwah dan kelestarian partai, maka yang lebih layak memimpin PKS adalah Hidayat Nur Wahid daripada Anis Matta," kata Supendi pada diskusi "Konflik Kepentingan pada Pemberantasan Korupsi" di Jakarta, Minggu.

Wahid adalah mantan Presiden PKS yang berhenti setelah terpilih sebagai Ketua MPR periode 2004-2009.
Menurut Supendi, keputusan Majelis Syuro PKS memilih Matta itu tergesa-gesa. Ishaaq mundur karena tersandung penyuapan impor daging sapi.

Supendi menjelaskan, Majelis Syuro PKS ketika melakukan musyawarah dan kemudian memilih Anis Matta, pada Jumat (1/2), hanya dihadiri lima orang, yakni KH Hilmi Aminuddin, Matta, Mahfudz Siddiq, KH Hidyayat Nur Wahid, dan Untung Wahono.

"Satu anggota lainnya tidak hadir, yakni Luthfi Hasan Ishaq, karena tersangkut kasus hukum," katanya.

(R024)

Anak Indonesia ujian silat di Abu Dhabi

Posted: 03 Feb 2013 05:57 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - 35 anak Indonesia mengikuti ujian kenaikan tingkat perguruan silat Ilmu Tangan Kosong (ITK) di halaman Wisma Indonesia, Kedutaan Besar Indonesia di Abu Dhabi, Muhammad bin Zayed City, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, di tengah udara sejuk musim dingin.

Siaran pers dari Abu Dhabi yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan ujian kenaikan tingkat tersebut diikuti bukan cuma anak usia enam tahun karena ada juga orang dewasa, dan memegang sabuk mulai dari sabuk kuning hingga sabuk hitam. 

Salah satu unsur penilaian ujian kenaikan tingkat adalah siswa harus mampu memperagakan bela diri yang memenuhi unsur kecepatan, ketepatan, kekuatan, persepsi dan konsentrasi.

Duta Besar Indonesia untuk UAE, Salam Al Farisi, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan, ujian ini menjadi istimewa karena guru besar perguruan silat ITK, Wisnu Moerti, dan tim ITK Solo, Haryatmo Iskandar dan Ery Widyawati, datang secara khusus.

Keberadaan perguruan silat ITK di sana, kata Al Farisi, tidak hanya menghasilkan pesilat handal asal Abu Dhabi tetapi juga menjalin silaturahim sesama masyarakat Indonesia. "Suatu kebanggaan jika anggota ITK Abu Dhabi dapat berkompetisi di tingkat internasional," katanya.

Moerti bersyukur bahwa perguruan silat yang dirintis di kota Solo pada 23 Mei 1958 telah berkembang di luar negeri dan melahirkan generasi yang potensial. Moerti juga melantik Al Farisi sebagai anggota kehormatan perguruan silat ITK, di cabang Abu Dhabi itu. (*)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan