Isnin, 4 Februari 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Pemkab Sleman berupaya tingkatkan pelayanan haji

Posted: 04 Feb 2013 07:08 AM PST

Sleman (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya meningkatkan pelayanan terhadap calon jamaah haji berasal dari daerah itu.

"Upaya tersebut di antaranya menganggarkan biaya ONH untuk petugas pendamping jamaah haji," kata Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Sleman Kuntadi di Sleman, Senin.

Pemerintah Kabupaten Sleman juga mengalokasikan anggaran untuk biaya sewa angkutan untuk transportasi pemberangkatan calon jamaah haji dari Masjid Agung Sleman sampai dengan Asrama Haji Donohudan serta transportasi pemulangan jamaah haji dari Donoduhan sampai dengan Masjid Agung, dengan kualitas yang baik dan penyelenggaraan pelepasan dan pemulangan jamaah haji.

"Upaya ini dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk mengurangi beban biaya yang ditanggung para jamaah haji," katanya.

Ia mengatakan calon jamaah haji Kabupaten Sleman telah melakukan taaruf di serambi Masjid Agung Dr Wahidin Soedirohoesodo, Minggu (3/2).

"Taaruf diikuti 1.164 calon haji yang berasal dari seluruh kecamatan di Sleman," katanya.

Kuntadi mengatakan calon jamaah haji berasal dari Sleman tersebut terdiri atas Kecamatan Mlati 110 orang, Sleman 104 orang, Tempel 713 orang , Seyegan 40 orang, Minggir 44 orang, Moyudan 33 orang, Godean 44 orang, Gamping 79 orang, Ngaglik 147 orang, Pakem 30 orang, Cangkringan 20 orang, Ngemplak 90 orang, Kalasan 94 orang, Berbah 70 orang, Prambanan 26 orang, Depok 127 orang, Turi 33 orang.

"Taaruf tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada para calon jamaah haji 2013 untuk saling mengenal, memberikan informasi tentang kebijakan pemerintah dalam bidang ibadah haji," katanya.

Ia mengatakan setelah taaruf tersebut juga akan diselenggarakan pengajian pramanasik haji setiap Minggu pukul 08.00 WIB yang akan dimulai pada Minggu (10/2).
(V001/M029)

1.000 Ha padi di Lampung Selatan puso

Posted: 04 Feb 2013 07:06 AM PST

Kalianda (ANTARA News) - Sekitar seribu hektare tanaman padi milik petani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, dipastikan gagal panen (puso) akibat banjir di daerah itu.

"Luas tanaman padi yang puso terdata sementara 1.050 hektare tersebar di berbagai kecamatan, namun jumlah itu bisa terus bertambah," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Selatan, Muverdi CH di Kalianda, Selasa.

Menurut dia, jumlah tersebut masih bisa bertambah karena curah hujan masih tinggi saat ini di sejumlah kecamatan rawan genangan banjir terutama Kecamatan Tanjungsari, Sragi, Candipuro, Palas dan Waysulan.

"Potensi rendaman banjir masih akan terjadi di kecamatan-kecamatan itu karena curah hujan tinggi saat ini," ujar Muverdi.

Ia mengatakan, pihaknya akan segera mengupayakan bantuan benih padi kepada seluruh petani sejumlah petani yang tanaman padinya terendam itu, namun sementara hanya untuk daerah yang paling parah secara bergiliran menyesuaikan ketersediaan benih.

Bantuan benih ini, kata dia, nantinya akan berasal dari cadangan benin daerah (CBD) berdasarkan pengusulan Pemkab Lampung Selatan dan cadangan benih nasional yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung kepada pemerintah pusat.

"Kami mengharapkan kepada petani yang memiliki tanaman padi terendam banjir dan puso melaporkan kepada dinas agar didata dan diberi bantuan benih untuk tanam ulang," tambah dia.

Sementara ini, pihaknya akan mendistribusikan bantuan benih kepada petani di Kecamatan Candipuro dan Tanjungsari dengan luas lahan 475 hektare, yakni 95 hektare di Tanjungsari dan 380 hektare di Candipuro yang berasal dari cadangan benih daerah.

"Akhir pekan ini bantuan benih itu akan seger didistribusikan kepada petani setelah pengecekan ulang ke lokasi persawahan mereka," tambah dia.
(KR-KTA/S023)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan