Isnin, 5 November 2012

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Tak Perlu Panik Saat Anak Kejang

Posted: 05 Nov 2012 01:32 AM PST

DEMAM biasanya menjadi salah satu penyebab kejang. Kejang bukanlah suatu penyakit, kejang juga dapat merupakan tanda serius dari suatu penyakit yang mendasarinya.

Kejang, baik yang disertai demam atau tidak, bisa berdampak fatal pada anak jika tidak ditangani dengan baik. Namun tak perlu panik, Anda musti paham apa saja gejala dan bagaimana mengatasinya.

Siapa yang tidak khawatir jika buah hati Anda tiba-tiba kejang, tanpa maupun disertai dengan demam. Melihat seluruh atau sebagian badan anak kaku, mata mendelik, mulut berbusa, lidah tergigit sampai hilang kesadaran, tentu membuat hati cemas.Saking tegangnya, kadang mengakibatkan si kecil sulit bernapas dan badan jadi biru. Bahkan, bisa terjadi perubahan perilaku pada anak, seperti mengamuk atau tertawa mendadak tanpa sebab. Meski begitu, sebenarnya tak perlu panik berlebihan.

Kejang bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu gejala dan merupakan petunjuk kejadian klinis yang merefleksikan gangguan fungsi sel saraf di otak. Kejang juga dapat merupakan tanda serius dari suatu penyakit yang mendasarinya. Dan yang harus dicatat, sebagian besar kasus gangguan fungsi otak ini, sifatnya hanya sementara. Namun, kejang yang berlangsung lama dan sering berulang pada usia balita akan berisiko menjadi epilepsi, mengakibatkan gangguan tingkah laku,dan penurunan inteligensia anak.

Dr Amanda Soebadi SpA dari Divisi Neurologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM menyebutkan, kejang mempunyai tanda-tanda seperti munculnya yang secara mendadak, gerakannya tidak dapat dikontrol, tidak berhenti bila dipegang, dapat muncul saat tidur dan bisa disertai dengan penurunan kesadaran. Menurut dia, ada beberapa keadaan yang menyerupai kejang. Namun,sebenarnya bukan kejang.

Misalnya menggigil. Juga breath-holding spells, yaitu serangan biru pada saat anak menahan napas dalam waktu cukup lama sehingga dia kekurangan oksigen. Salah satu penyebabnya adalah menangis terlalu lama. Kondisi ini tidak apa-apa dan akan hilang sendiri. "Ada juga kejang karena reaksi psikogenik,stimulasi diri dan sinkop atau pingsan. Ketiganya bukan kejang, hanya tandanya mirip," ujar Amanda dalam acara seminar dan workshop Emergency Fair and Festival (E-FAST) di Aula FKUI, Salemba, Jakarta Pusat.

Amanda menuturkan, penyebab kejang bisa karena sejumlah hal. Paling banyak adalah karena demam. Sebuah penelitian menyebutkan, sekitar 2%-5% anak antara usia 6 bulan sampai 5 tahun menderita demam disertai dengan kejang. Paling sering, kejang demam terjadi pada usia 18 bulan sampai dengan 3 tahun. Kejang demam, atau biasa disebut juga dengan step, merupakan suatu keadaan terjadi kejang dengan disertai demam lebih dari 38 derajat Celsius dan bukan karena kelainan otak.

Faktor penyebab kejang demam, antara lain derajat demam, umur, dan genetik. Selain karena demam, lanjut dia, kejang juga bisa karena penyakit epilepsi,dehidrasi dan gangguan elektrolit, misalnya pada diare dan muntah- muntah hebat,infeksi susunan saraf pusat seperti meningitis dan ensefalitis,juga karena tumor susunan saraf pusat dan cedera kepala.

Pertama, kejang itu karena kutukan atau kesurupan. Padahal, kejang tidak ada hubungannya dengan mistis, tetapi fenomena biologis lepasnya muatan listrik berlebihan di otak.Ada juga yang mengatakan, kejang menyebabkan anak menjadi idiot atau merusak otak anak. Adapun yang benar, tidak semua jenis kejang menyebabkan gangguan perkembangan atau kecerdasan. "Kejang juga tidak berbahaya dan tidak merusak otak. Dan sebagian besar hilang sendiri saat anak usia 5 sampai 6 tahun," ujarnya.

Bila anak kejang, Amanda meminta Anda untuk tetap tenang dan jangan panik. Baringkan anak di tempat yang datar dengan posisi miring ke salah satu tubuhnya. Letakkan bantal atau benda lunak di bawah kepala. Keluarkan benda atau makanan yang ada di dalam mulut anak. Lalu, longgarkan baju atau aksesori yang ketat dan jauhkan dari benda-benda berbahaya.

Setelah itu,baru beri obat kejang lewat anus dan bawa anak ke unit gawat darurat (UGD) terdekat. Saat kejang, dia menyebutkan, jangan memasukkan sendok atau benda lain ke dalam mulut.
(tty)

Evra Ungkap Alasan Fergie Boyong Van Persie

Posted: 05 Nov 2012 01:32 AM PST

MANCHESTER – Penampilan menawan Robin van Persie bersama Manchester United di awal musim sukses menuai sanjungan. Kapten Setan Merah, Patrice Evra pun menilai bahwa terdapat banyak kesamaan antara van Persie dengan mantan mesin gol United, Ruud van Nistelrooy.
 
Penilaian sang kapten bukan tanpa alasan. Bagi Evra, pemain internasional Belanda itu memiliki mental baja dan naluri gol yang tak perlu diragukan lagi. Sebagai catatan, van Persie telah membukukan delapan gol dalam sepuluh pertandingan Premier League, torehan tersebut juga menempatkannya sebagai pencetak gol terbanyak sementara musim ini.
 
Meskipun torehan mantan kapten Arsenal itu masih berada jauh dengan torehan 150 gol dalam lima musim yang dimiliki kompatriotnya, The Flying Dutchman -julukan untuk Ruud van Nistelrooy. Namun, Evra percaya van Persie mampu menyamai torehan van Nistelrooy.
 
"Orang-orang kini dapat melihat bahwa Robin van Persie memiliki mental yang kuat. Dia tampak seperti telah bermain untuk United selama bermusim-musim dan dia mengingatkan saya pada sosok van Nistelrooy," tutur Evra, seperti dilansir The Sun, Senin (5/11/2012).
 
"Robin merupakan pemain kelas atas dan Anda dapat melihat mengapa United begitu menginginkannya serta mengapa pelatih bekerja keras untuk mendapatkannya," sambung Evra.
 
Evra juga mengungkapkan bahwa ia mengagumi cara Robin van Persie yang tidak melakukan selebrasi saat menjebol gawang mantan timnya, Arsenal, akhir pekan kemarin.
 
"Semua orang tahu betapa hebat ia di Arsenal, dan akan terasa sulit ketika harus menghadapi mantan tim. Tapi kami tak perlu cemas, sebab ia merupakan seorang profesional yang hebat," tutup Evra.
(rin)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan