China Masukkan Wilayah Spratly dalam Peta di Paspornya Posted: 24 Nov 2012 12:05 AM PST BEIJING – Sengketa di Laut China Selatan kembali memanas setelah China secara sepihak memasukkan wilayah Kepualaun Spratly dalam peta di paspor yang dikeluarkannya. Tindakan China tersebut menimbulkan protes dari negara-negara yang bersengketa dengan China di Laut China Selatan. Kepulauan Spratly adalah kelompok pulau-pulau karang yang terdapat di wilayah perairan Laut China Selatan. Beberapa negara mengkalim kepemilikan terhadap wilayah Kepulauan Spratly, diantaranya China, Taiwan, Vietnam, Filipina, Brunei, dan Malaysia. Wilayah tersebut menjadi rebutan karena diduga mengandung banyak minyak dan gas bumi. "Tindakan China itu hanya akan meningkatkan ketegangan, China telah melakukan provokasi ke negara-negara lainnya", ujar seorang pejabat tinggi Taiwan, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (24/11/2012). Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario, mengatakan pihaknya akan melayangkan protes ke pemerintah China. " Dalam peta tersebut China memasukkan wilayah yang jelas-jelas merupakan bagian dari Filipina", ucap Rosario. Pemerintah Vietnam juga akan mengirimkan nota protes ke pemerintah China. Mereka meminta peta tersebut dihilangkan dari paspor yang dikeluarkan negara tirai bambu tersebut. "Pemerintah Vietnam akan melakukan balasan terhadap tindakan China tersebut" sebut salah satu pejabat Kementerian Luar Negeri Vietnam. Pemerintah China sendiri menyatakan negara-negara lain terlalu membear-bearkan permasalahan. "Desain dari paspor kami sama sekali tidak dimaksudkan untuk memprovokasi negara lain", ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying. "Saya harap negara-negara lainnya dapat menyikapi masalah tersebut dengan bijak dan tidak mempermasalahkan warga China yang menggunakan paspor tersebut", tambah juru bicara itu.(AUL) |
PM Thailand Diminta Mundur, Bangkok Rusuh Posted: 23 Nov 2012 10:02 PM PST BANGKOK – Aparat kepolisian Thailand melemparkan gas air mata ke arah massa yang melakukan aksi demo anti pemerintah besar-besaran di ibu kota Thailand, Bangkok. Di pinggiran kota, polisi juga mengalami bentrokan dengan sekolompok warga yang ingin bergabung dengan demonstran yang berada di Bangkok. Gas air mata tersebut menyebabkan 3 orang terluka, satu diantanya adalah anggota kepolisian yang menjaga berjalannya demo itu. Ketiga orang tersebut langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Kelompok yang menamakan dirinya Pitak Siam (Selamatkan Thailand!) melakukan demo besar-besaran untuk memaksa mundur Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra, seperti diberitakan ABC, Sabtu (24/11/2012). "Kami berjanji akan menurunkan perdana menteri dari jabatanya", ucap pemimpin aksi protes, Boonlert Kaewprasit. Kaewprasit adalah seorang pensiunan jenderal yang ditengarai memiliki kaitan dengan aksi protes kelompok Kaos Kuning yang dulu berhasil menjatuhkan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra. Thaksin sendiri merupakan saudara dari Yingluck. Para pendemo menuduh yingluck hanyalah boneka dari Thaksin yang saat ini berstatus buron dan mengungsi ke luar negeri untuk menghindari dakwaan korupsi yang diputuskan kepadanya oleh pengadilan Thailand. Juru bicara kepolisian Thailand mengatakan gas air mata digunakan oleh petugasnya karena para pendemo tidak menaati peraturan yang dibuat oleh polisi selama demonstrasi berlangsung. "kami melihat situasinya, bila terus memburuk kami akan umumkan situasi darurat", ujar Kepala Polisi Thailand, Jenderal Adul Sangsingkaew. (AUL) |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan